Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS)

Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS) : Cara Kerja dan Spesifikasinya

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS) : Cara Kerja dan Spesifikasinya. Penjelasan menyeluruh dan mendalam mengenai Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS), meliputi cara kerja, aplikasi, dan pertanyaan yang sering diajukan seputar SCS.

Dalam dunia teknologi, berbagai komponen berperan penting untuk membuat sistem berfungsi dengan efisien. Salah satu komponen kunci dalam sistem kontrol elektronik adalah Silicon Controlled Switch (SCS). Nah, apa sih pengertian Silicon Controlled Switch (SCS)? Mari kita jelajahi lebih dalam lagi dalam artikel ini!

Silicon Controlled Switch (SCS) adalah semikonduktor tipe unijunction yang dapat diaktifkan dan dinonaktifkan dengan menggunakan sinyal kontrol. Dengan kata lain, SCS dapat dianggap sebagai switch yang ditenagai silikon. Mari kita belajar lebih banyak tentang komponen luar biasa ini.

Spesifikasi Silicon Controlled Switch (SCS)

Ketika Kalian membeli Silicon Controlled Switch (SCS), penting untuk memastikan bahwa peralatan yang Kalian pilih sesuai dengan spesifikasinya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Tegangan Pembongkaran dari Kolektor ke Basis (BVCB)

Spesifikasi ini menentukan batas tegangan maksimum yang dapat diterima oleh sambungan antara kolektor dan basis pada SCS. Pastikan untuk memilih SCS dengan nilai BVCB yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi Kalian.

2. Tegangan Pembongkaran dari Emiter ke Basis (BVEB)

Spesifikasi ini mengacu pada batas tegangan maksimum yang dapat diterima oleh sambungan antara emiter dan basis pada SCS. Pilihlah SCS yang memiliki nilai BVEB yang sesuai dengan kebutuhan sistem Kalian.

3. Tegangan Pembongkaran dari Kolektor ke Emiter (BVCE)

Spesifikasi ini menunjukkan tegangan maksimum yang dapat diterima oleh sambungan antara kolektor dan emiter pada SCS. Pastikan untuk memilih SCS dengan nilai BVCE yang sesuai dengan persyaratan tegangan sistem Kalian.

4. Arus Emiter (IE)

Spesifikasi ini mengacu pada arus yang dapat mengalir melalui sambungan emiter pada SCS. Pilihlah SCS yang memiliki kapasitas arus yang mencukupi untuk aplikasi Kalian.

5. Arus Kolektor (IC)

Spesifikasi ini menunjukkan arus maksimum yang dapat dialirkan melalui sambungan kolektor pada SCS. Pastikan untuk memilih SCS yang dapat menangani arus yang diperlukan oleh sistem Kalian.

6. Arus Pemegang (IH)

Spesifikasi ini mengacu pada arus minimum yang harus diterapkan pada gate atau sambungan kontrol SCS agar tetap dalam keadaan terkunci. Pilihlah SCS yang memiliki arus pemegang yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi Kalian.

7. Daya yang Dihamburkan

Spesifikasi ini menunjukkan jumlah daya maksimum yang dapat dihamburkan oleh SCS. Pastikan untuk memilih SCS yang memiliki kapasitas daya yang mencukupi untuk sistem Kalian.

Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS)

Silicon Controlled Switch (SCS), yang disingkat SCS, adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengendali atau sakelar. SCS termasuk dalam keluarga Thyristor dan memiliki cara kerja yang hampir sama dengan Silicon Controlled Rectifier (SCR).

Namun, SCS memiliki empat kaki terminal dan dirancang untuk memutuskan arus listrik ketika kaki tambahan yang disebut Gerbang Anoda (Anode Gate) diberikan tegangan positif. SCS juga dapat dipicu untuk menghantarkan arus listrik ketika kaki Gerbang Anoda diberikan tegangan negatif.

Kecuali untuk perbedaan fungsi kaki terminal Gerbang Anoda ini, cara kerjanya hampir sama dengan SCR, yaitu dengan memberikan tegangan positif pada kaki terminal Gerbang (Gate) untuk mengaktifkannya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, SCS memiliki empat kaki terminal. Kaki terminal tersebut adalah Katoda, Anoda, Gerbang, dan Gerbang Anoda.

Namun, terdapat juga rangkaian atau produsen yang menyebutkan kaki-kaki tersebut dengan nama yang berbeda. Katoda (Cathode) dapat disebut sebagai Emitor (Emitter), Gerbang (Gate) dapat disebut sebagai Basis (Base), dan Gerbang Anoda (Anode Gate) dapat disebut sebagai Kolektor.

Secara umum, komponen SCS ini digunakan dalam rangkaian elektronika seperti rangkaian counter, rangkaian pengendali lampu, rangkaian logika, rangkaian pengendali daya, dan rangkaian lainnya yang membutuhkan fungsi penghantaran arus listrik (ON) dan pemutusan arus listrik (OFF) dengan dua pengendali input yang berbeda.

Baca Juga :  Panduan, Cara Mengganti Bearing Kipas Angin Secara Lengkap

Prinsip Kerja Silicon Controlled Switch (SCS)

Setelah memahami Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS), selanjutnya pada gambar di bawah ini, ditunjukkan struktur dasar SCS dan rangkaian ekuivalen SCS yang menggunakan dua transistor bipolar.

Ketika tegangan positif diberikan ke terminal Gerbang (Gate), transistor NPN akan berada dalam kondisi ON, sehingga arus listrik mengalir ke basis transistor PNP dan menyebabkan transistor NPN juga berada dalam kondisi ON.

Dengan demikian, kedua transistor berada dalam keadaan ON, yang memungkinkan penghantaran arus listrik dari anoda ke katoda (SCS berada dalam keadaan ON).

Silicon Controlled Switch akan tetap menghantarkan arus listrik (ON) sampai arus listrik dari anoda ke katoda diputuskan atau polaritas anoda dan katoda dibalik, atau tegangan positif diberikan ke terminal Anode Gate, yang mengakibatkan SCS berubah menjadi OFF.

Selain menggunakan terminal Gerbang, kita juga dapat menggunakan terminal Anode Gate untuk memicu SCS menjadi ON dengan memberikan tegangan negatif pada Anode Gate.

Ketika terminal Anode Gate diberi tegangan negatif, transistor PNP akan menjadi ON dan mengalirkan arus listrik ke transistor NPN, sehingga transistor NPN berubah menjadi ON.

Dengan demikian, perangkat SCS ini berada dalam kondisi ON dan dapat menghantarkan arus listrik dari anoda ke katoda.

Untuk mematikan SCS, arus listrik yang mengalir dari anoda ke katoda perlu diputuskan, polaritas anoda dan katoda perlu dibalik, atau tegangan positif perlu diberikan ke terminal Anode Gate.

Dasar-Dasar Operasi Aplikasi

Terdapat sebuah perangkat semikonduktor daya baru yang telah dikembangkan dan dikenal sebagai Silicon Controlled Switch [SCS].

Perangkat ini berfungsi sebagai saklar dalam rangkaian sirkuit elektronik daya dan operasi switching-nya (menyalakan dan mematikan) dapat dikontrol.

Perangkat semikonduktor ini serupa dengan SCR, tetapi dirancang agar dapat dimatikan ketika pulsa arus tegangan/input positif diterapkan ke terminal “Anode Gate” tambahan.

Selain itu, perangkat ini dapat dipicu untuk berada dalam mode konduksi dengan menerapkan pulsa arus tegangan/output negatif ke terminal yang sama.

Dalam hal ini, perangkat berperilaku seperti SCR (dengan menerapkan tegangan positif ke terminal “Gate”, perangkat dapat dinyalakan).

Perangkat ini terdiri dari empat lapisan semikonduktor, dengan empat terminal yaitu Anoda (A), Katoda (K), serta dua terminal gerbang. Dua terminal gerbang tersebut adalah gerbang anoda (AG) dan gerbang katoda (KG).

Perangkat ini memiliki satu terminal gerbang anoda (AG) yang mirip dengan PUT, dan satu terminal gerbang katoda (KG) yang mirip dengan SCR. Dengan empat terminal tersebut, perangkat ini dapat dianggap sebagai Tetrode (Empat Thyristor Elektroda).

Keuntungan dan Aplikasi Silicon Controlled Switch (SCS)

Setelah memahami Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS), selanjutnya jangan lupa bahwa SCS juga memilii keuntungan dan jenis aplikasinya. Silicon Controlled Switch (SCS) memiliki beberapa keuntungan dan aplikasi yang penting. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut:

Keuntungan SCS dibandingkan dengan SCR adalah waktu Turn-Off yang lebih cepat. Biasanya, waktu Turn-Off untuk SCS berada dalam rentang 1 hingga 10 mikro detik, sedangkan untuk SCR berada dalam rentang 5 hingga 30 mikro detik.

Kecepatan Turn-Off yang lebih tinggi ini memungkinkan SCS untuk memberikan kontrol yang lebih baik dan meningkatkan prediktabilitas situasi penembakan.

Keuntungan lain dari SCS dibandingkan dengan SCR adalah peningkatan kontrol dan kepekaan pemicu. SCS memungkinkan pengendalian yang lebih presisi dan penembakan yang lebih dapat diprediksi, memungkinkan sistem untuk beroperasi dengan efisiensi yang lebih tinggi.

Namun, perlu diketahui bahwa SCS memiliki batasan dalam hal peringkat daya, arus, dan tegangan. SCS umumnya digunakan pada peringkat daya, arus, dan tegangan yang rendah. Arus anoda maksimum pada SCS biasanya berkisar antara 100 mA hingga 300 mA, dengan peringkat disipasi sekitar 100 hingga 500 mW.

Adapun aplikasi umum dari SCS meliputi berbagai jenis sirkuit komputer, seperti counter, register, dan rangkaian waktu. Selain itu, SCS juga digunakan dalam sensor tegangan, generator pulsa, osilator, dan berbagai sistem kontrol lainnya. Penggunaan SCS dalam aplikasi ini membantu meningkatkan kinerja dan efisiensi sistem elektronik.

Baca Juga :  Pengertian Sensor PIR (Passive Infra Red) dan Cara Kerjanya Secara Lengkap

Penutup

Dalam kesimpulan, Silicon Controlled Switch (SCS) memainkan peran penting dalam dunia elektronika. Melalui pengertian dan pemahaman mendalam tentang SCS, kita dapat melihat bagaimana komponen ini mengubah cara kerja rangkaian elektronik.

Memahami cara kerja dan spesifikasi SCS bukan hanya membantu kita memahami lebih baik mengenai teknologi yang digunakan dalam berbagai perangkat sehari-hari, tetapi juga memungkinkan kita untuk merancang dan membangun sistem yang lebih efisien dan efektif.

Menyelami dunia SCS tentunya menuntut pengetahuan teknis dan pemahaman yang kuat mengenai prinsip-prinsip elektronika.

Namun, hasilnya akan sangat berharga bagi para profesional dan penggemar teknologi. Jadi, teruslah belajar dan eksplorasi lebih jauh tentang Silicon Controlled Switch (SCS), karena dunia elektronika selalu berkembang dan menawarkan peluang baru untuk inovasi dan penemuan.

Itu saja uraian dari empatpilar.com mengenai Pengertian Silicon Controlled Switch (SCS). Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *