Pengertian Thermistor (NTC dan PTC)

Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) : Karakteristik dan Cara Kerja

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) : Karakteristik dan Cara Kerja. Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) menjadi titik fokus dalam artikel ini. Dengan menjelajahi fungsi, sejarah, dan aplikasi thermistor, kita dapat lebih memahami komponen penting ini dalam dunia elektronika.

Thermistor, singkatan dari “thermally sensitive resistor,” adalah jenis resistor yang perubahannya dipengaruhi oleh suhu.

Komponen ini dapat mengubah resistansi elektrikalnya berdasarkan suhu, menjadikannya alat yang ideal untuk banyak aplikasi, seperti pengukuran suhu, kompensasi suhu, dan perlindungan sirkuit.

Ada dua jenis utama thermistor: NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient). Lalu apa Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) sebenarnya?

Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) bisa dipahami melalui pengertian umum dan khusus. Thermistor secara umum adalah komponen elektronik yang resistansinya berubah dengan perubahan suhu. Sedangkan NTC dan PTC adalah dua jenis utama thermistor yang kerja mereka dipengaruhi oleh suhu.

Pengertian Thermistor

Termistor, juga dikenal sebagai thermistor, adalah suatu perangkat elektronik atau komponen sensor yang digunakan untuk mengukur suhu.

Prinsip dasar termistor adalah perubahan nilai resistansinya ketika suhu yang diterimanya mengalami perubahan.

Nama termistor sendiri merupakan gabungan dari kata “termo” yang berarti suhu, dan “resistor” yang merujuk pada alat pengukur resistansi.

Termistor pertama kali ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapatkan paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491.

Secara umum, terdapat dua jenis termistor yang umum digunakan: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Pada PTC, nilai resistansi akan meningkat ketika suhu naik, sedangkan pada NTC sebaliknya, nilai resistansi akan menurun ketika suhu naik.

1. Pengertian Thermistor NTC

Thermistor NTC, singkatan dari thermistor koefisien suhu negatif, adalah jenis termistor yang memiliki karakteristik resistansi yang menurun ketika suhu meningkat.

Thermistor NTC umumnya terbuat dari bahan polimer atau keramik, dan penggunaan bahan yang berbeda dapat menghasilkan respons suhu yang berbeda pula.

Biasanya, thermistor NTC cocok digunakan dalam rentang suhu antara -55°C hingga 200°C, meskipun beberapa jenis thermistor memiliki rentang suhu yang berbeda tergantung pada jenis bahan dan spesifikasi produksinya.

2. Pengertian Thermistor PTC

Thermistor PTC, yang merupakan singkatan dari termistor koefisien suhu positif, memiliki sifat yang berkebalikan dengan termistor NTC.

Prinsip kerja termistor PTC adalah ketika suhu meningkat, nilai resistansinya juga meningkat. Begitu pula sebaliknya, ketika suhu menurun, nilai resistansinya akan menurun pula.

Termistor PTC umumnya digunakan sebagai sensor (sensor termistor) di mana ketika diberi tegangan, arus listrik akan mengalir melaluinya.

Arus listrik ini akan bervariasi sesuai dengan nilai resistansi termistor, dan perubahan arus listrik tersebut diidentifikasi sebagai perubahan suhu di sekitar termistor.

Pengertian Thermistor (NTC dan PTC)

Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu. Singkatan “Thermal Resistor” menggambarkan bahwa thermistor merupakan tipe resistor yang terkait dengan suhu.

Terdapat dua jenis thermistor, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

Pada tahun 1833, seorang ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday menemukan komponen elektronika yang peka terhadap suhu.

Thermistor yang ditemukannya adalah jenis NTC, di mana ia mengamati penurunan resistansi yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu dinaikkan.

Namun, thermistor pertama yang dapat diproduksi secara massal adalah hasil temuan Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat.

Seperti namanya, nilai resistansi Thermistor NTC akan menurun ketika suhu di sekitarnya meningkat (bersifat negatif atau berbanding terbalik).

Sementara itu, pada Thermistor PTC, nilai resistansinya akan meningkat seiring peningkatan suhu di sekitarnya (bersifat positif atau berbanding lurus).

Simbol dan Gambar Thermistor PTC dan NTC

Berikut ini adalah Simbol dan Gambar Komponen Thermistor PTC dan NTC :

Karaktreristik Thermistor NTC dan PTC

Setelah mengetahui Pengertian Thermistor (NTC dan PTC), berikutnya adalah contoh perubahan nilai resistansi Thermistor NTC saat terjadi perubahan suhu di sekitarnya, yang diambil dari Lembar Data (Data Sheet) salah satu produsen Thermistor MURATA dengan Nomor Part NXFT15XH103.

Baca Juga :  √ Pengertian Mikrokontroler : Fungsi, Jenis dan Kelebihannya

Pada suhu ruangan (25°C), Thermistor NTC ini memiliki nilai resistansi sebesar 10kΩ. Namun, nilai resistansi tersebut akan berubah seiring dengan perubahan suhu di sekitarnya.

Pada suhu -40°C, nilai resistansi akan menjadi 197.388kΩ. Pada suhu 0°C, nilai resistansi NTC akan menurun menjadi 27.445kΩ.

Pada suhu 100°C, nilai resistansi akan menjadi 0.976kΩ, dan pada suhu 125°C, nilai resistansi akan menurun menjadi 0.532kΩ. Karakteristik Thermistor NTC tersebut dapat digambarkan seperti berikut:

Thermistor NTC dan Thermistor PTC umumnya digunakan sebagai sensor suhu dalam rangkaian elektronika. Rentang suhu operasional thermistor bervariasi tergantung pada produsen, namun umumnya berkisar antara -90°C hingga 130°C.

Beberapa contoh penggunaan Thermistor NTC dan PTC dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai detektor kebakaran, sensor suhu pada mesin mobil, sensor untuk memantau suhu pada baterai (kamera, ponsel, laptop) saat pengisian daya, sensor untuk memantau suhu pada inkubator, sensor suhu pada kulkas, sensor suhu pada komputer, dan sebagainya.

Untuk mengetahui cara mengukur atau menguji Thermistor (NTC/PTC), silakan baca artikel mengenai “Cara Mengukur Thermistor PTC dan NTC dengan Multimeter”.

Thermistor NTC dan Thermistor PTC merupakan komponen elektronika yang termasuk dalam kategori transduser, yaitu komponen atau perangkat yang dapat mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya.

Dalam hal ini, Thermistor adalah komponen yang dapat mengubah energi panas (suhu) menjadi resistansi listrik. Thermistor juga termasuk dalam kelompok sensor suhu.

Fungsi NTC dan PTC Secara Umum

Salah satu persamaan antara Thermistor NTC dan Thermistor PTC terletak pada fungsi mereka, yaitu sebagai sensor suhu.

Namun, terdapat perbedaan dalam fungsi Thermistor NTC dan Thermistor PTC, yaitu:

Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) berfungsi sehingga nilai resistansinya akan meningkat atau menurun tergantung pada suhu. Ketika suhu naik, nilai resistansinya juga akan naik. Hal ini berlaku pula sebaliknya jika terjadi penurunan suhu.

Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) berfungsi sedemikian rupa sehingga nilai resistansinya akan menurun ketika suhu naik. Hal ini juga berlaku jika terjadi penurunan suhu.

Dengan demikian, baik Thermistor PTC maupun Thermistor NTC dapat bekerja berdasarkan perubahan nilai resistansinya.

Pada Thermistor PTC, perubahan resistansi akan mempengaruhi tegangan dan arus yang mengalir melalui termistor.

Oleh karena itu, dalam aplikasi yang menggunakan Thermistor PTC, identifikasi arus yang akan mengalir biasanya diperlukan.

Prinsip Kerja NTC dan PTC

Selanjutnya setelah memahami Pengertian Thermistor (NTC dan PTC), prinsip kerja Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Kerja Thermistor NTC:

  • Ketika suhu naik, resistansi (nilai tahanan) Thermistor NTC akan menurun secara proporsional.
  • Karakteristik suhu dan resistansi Thermistor NTC dapat diperkirakan dalam rentang suhu tertentu, misalnya dari 0°C hingga 50°C.

2. Prinsip Kerja Thermistor PTC:

  • Elemen termistor PTC akan menyesuaikan daya atau kekuatannya berdasarkan suhu.
  • Terdapat peraturan atau perangkat keselamatan tambahan yang berkaitan dengan karakteristik suhu pada Thermistor PTC.

Fungsi utama thermistor adalah untuk mengukur suhu dalam bentuk cair atau udara di sekitar lingkungan. Namun, Thermistor NTC dan Thermistor PTC juga memiliki fungsi lain, antara lain:

  1. Dapat digunakan dalam thermometer digital atau termostat untuk mengukur suhu tubuh manusia atau suhu ruangan.
  2. Thermistor PTC dan NTC dapat dipasang pada kendaraan seperti mobil untuk mengukur suhu oli dalam sistem pendingin.
  3. Dapat diaplikasikan pada peralatan rumah tangga seperti oven, kulkas, microwave, dan lain sebagainya.
  4. Thermistor PTC dan NTC digunakan untuk mengontrol suhu baterai isi ulang agar tetap dalam kondisi normal.
  5. Dapat melindungi sirkuit listrik dengan mengatur suhu dalam rentang tertentu.

Dengan demikian, Thermistor NTC dan Thermistor PTC memiliki peran yang penting dalam mengukur suhu dan melindungi perangkat elektronik serta mengontrol suhu pada berbagai aplikasi di kehidupan sehari-hari.

Termistor PTC dan NTC dalam Kehidupan Sehari-hari

Secara umum, PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient) adalah komponen yang sering digunakan dalam peralatan rumah tangga.

Kedua jenis komponen ini memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai detektor suhu dan juga untuk melindungi komponen lainnya.

1. Detektor Suhu

Komponen PTC dan NTC sering digunakan dalam perangkat AC (Air Conditioner) untuk mendeteksi suhu udara dan mengatur suhu sesuai kebutuhan. Di dalam perangkat AC, terdapat resistor termal yang berperan sebagai detektor suhu.

2. Resistor Termal NTC

Resistor termal NTC memiliki kemampuan untuk meredam lonjakan arus dengan baik. Prinsip kerjanya adalah nilai resistansinya akan menurun ketika arus listrik meningkat.

Baca Juga :  √ Pengertian Galvanometer : Fungsi, Cara Kerja dan Jenisnya

Hal ini memungkinkan resistor termal NTC untuk mengatur dan mengendalikan aliran arus listrik dengan tepat.

3. Pelindung Komponen

Nilai resistansi PTC akan meningkat jika terjadi arus listrik dengan tegangan yang tinggi masuk ke dalamnya. Sebagai hasilnya, komponen PTC akan berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah kerusakan pada komponen lainnya.

Ketika nilai resistansi PTC meningkat, arus listrik akan terbatas dan komponen yang dilindungi akan terhindar dari lonjakan tegangan yang berbahaya.

Dengan demikian, PTC dan NTC memiliki peran penting dalam peralatan rumah tangga. Mereka berfungsi sebagai detektor suhu, resistor termal yang meredam lonjakan arus, dan pelindung komponen agar dapat beroperasi dengan aman dan efisien.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan empatpilar.com mengenai Pengertian Thermistor (NTC dan PTC). Melalui artikel ini, kita telah mencoba memahami pengertian dari thermistor, menelusuri karakteristik uniknya, dan menyelami cara kerja komponen elektronik ini.

Ingatlah bahwa pemahaman yang mendalam tentang thermistor dan penggunaannya penting dalam berbagai aplikasi teknologi modern, mulai dari sistem kontrol suhu hingga proteksi perangkat dari overheat.
Namun, tetap perlu berhati-hati dalam penggunaannya dan selalu memastikan pemilihan thermistor yang tepat sesuai dengan kebutuhan, karena setiap jenis thermistor (NTC dan PTC) memiliki karakteristik dan respon suhu yang berbeda.

Semoga artikel mengenai Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) ini, dapat memberikan pencerahan dan menambah wawasan kita mengenai dunia elektronik, khususnya tentang thermistor.

Meski topik ini cukup teknis dan kompleks, namun pengetahuan tentang hal ini sangat berguna dalam menjembatani gap antara teori dan praktik.

Semakin kita mengenal dan memahami komponen-komponen seperti thermistor, semakin kita dapat memanfaatkannya untuk memajukan teknologi dan mewujudkan inovasi. Kata Pencarian TerpopulerPTC Dan NTC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *