Perhitungan Instalasi Star Delta

Perhitungan Instalasi Star Delta : Pengertian dan Rangkaiannya

Posted on

Empat Pilar – Perhitungan Instalasi Star delta : Pengertian dan Rangkaiannya. Memahami cara melakukan perhitungan instalasi Star Delta tidak pernah semudah ini. Bergabunglah bersama kami dalam perjalanan ini dan menjadi ahli dalam instalasi Star Delta.

Sebagai seorang profesional di bidang teknik, pengetahuan tentang sistem listrik merupakan hal yang fundamental.

Salah satu aspek penting dalam hal ini adalah memahami konsep dan perhitungan instalasi Star Delta. Perhitungan Instalasi Star delta adalah proses penting dalam instalasi listrik yang membantu kita dalam memahami berbagai aspek listrik.

Perhitungan instalasi Star Delta ini merupakan kunci untuk merasakan dunia listrik di ujung jari kita. Anda mungkin bertanya, “Mengapa perhitungan instalasi Star Delta itu penting?” Nah, mari kita gali lebih dalam.

Instalasi Star Delta memiliki sejumlah keuntungan, antara lain meminimalkan lonjakan arus saat motor dihidupkan. Ini penting dalam menjaga kestabilan sistem listrik dan meningkatkan efisiensi energi.

Pengertian Rangkaian Star Delta

Rangkaian bintang delta adalah sebuah rangkaian sirkuit yang sering digunakan untuk mengoperasikan motor tiga fasa.

Secara umum, rangkaian ini dapat digunakan baik untuk tenaga listrik satu fasa maupun tiga fasa.

Namun, penggunaan yang paling umum adalah pada rangkaian tenaga listrik tiga fasa. Hal ini dikarenakan motor tiga fasa membutuhkan daya awal yang besar untuk memulai gerakan.

Oleh karena itu, rangkaian bintang delta sering dipilih sebagai pilihan yang tepat untuk menjalankan motor tipe ini.

Fungsi Rangkaian Star Delta

Rangkaian star delta memiliki fungsi dan kelebihan yang penting dalam pengoperasian motor listrik. Berikut ini adalah ulasan lebih lengkap mengenai fungsi dan kelebihan lainnya:

1. Mengurangi arus start

Fungsi utama rangkaian star delta adalah mengurangi jumlah arus start yang dihasilkan saat motor listrik pertama kali dihidupkan.

Dengan menggunakan koneksi star delta, jumlah arus yang mengalir pada motor dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini membantu mengurangi tekanan pada sistem daya dan melindungi komponen motor serta peralatan lainnya.

2. Tidak mengurangi torsi

Salah satu kelebihan penting dari rangkaian star delta adalah bahwa meskipun digunakan untuk mengurangi lonjakan arus, torsi pada motor listrik tidak terpengaruh. Motor tetap mampu menghasilkan torsi yang cukup untuk memutar beban yang terhubung.

3. Stabilisasi tegangan

Koneksi star delta juga dapat membantu menstabilkan tegangan dan arus pada motor listrik. Rangkaian ini dapat mengurangi fluktuasi tegangan yang mungkin terjadi saat motor dihidupkan, sehingga menjaga kinerja motor dan peralatan lainnya tetap stabil.

4. Proteksi kelebihan beban

Jika motor listrik mengalami beban berlebih, rangkaian star delta dapat secara otomatis memutuskan tegangan untuk melindungi motor dari kerusakan akibat beban yang berlebihan.

Hal ini membantu meningkatkan umur operasional motor dan menghindari potensi kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban.

Dengan fungsi dan kelebihan ini, rangkaian star delta menjadi pilihan yang populer dalam mengoperasikan motor listrik tiga fasa, membantu melindungi motor, mengurangi lonjakan arus start, dan menjaga stabilitas kinerja sistem daya secara keseluruhan.

Cara Kerja Rangkaian Star Delta

Cara kerja rangkaian star delta sebenarnya tidak terlalu kompleks. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai cara kerjanya:

  1. Saat tombol push ditekan, tegangan dari Circuit Breaker (MCB) akan mengalir ke kumparan magnetik kontaktor (K1). Kumparan ini terhubung dengan terminal Normally Open (NO) pada K1, yang juga berfungsi sebagai pengunci ketika tombol push button off ditekan.
  2. Setelah itu, arus listrik akan mengalir ke timer melalui terminal kumparan K1. Timer ini digunakan untuk mengatur waktu perpindahan dari koneksi star ke delta.
  3. Selanjutnya, tegangan Normally Closed (NC) dari kumparan akan mengalir ke kumparan magnetik kontaktor (K3). Kumparan ini berfungsi untuk mengendalikan perpindahan dari star ke delta.
  4. Kontaktor K1 akan mengalirkan tegangan R-S-T (fase-fase) ke gulungan elektromotor. Pada tahap ini, hubungan antara motor dan sumber daya listrik berada dalam mode star (bintang).
  5. Setelah motor mulai beroperasi pada tegangan rendah, timer akan menyesuaikan waktu dan membuat arus pada rangkaian menjadi lebih stabil.
  6. Selanjutnya, terminal Normally Open (NO) akan terhubung dengan kumparan magnetik K2 dan K3, sehingga tegangan R-S-T akan beroperasi pada gulungan elektromotor. Pada tahap ini, rangkaian sedang beralih dari mode star ke mode delta.
  7. Terakhir, ketika tombol push button off ditekan, semua arus pada rangkaian akan terputus, dan motor akan berhenti beroperasi.
Baca Juga :  Jenis-Jenis Aktuator Pneumatik : Secara Lengkap

Dengan demikian, rangkaian star delta bekerja dengan langkah-langkah yang terkoordinasi dengan baik untuk mengatur koneksi antara motor dan sumber daya listrik.

Perpindahan dari koneksi star ke delta memungkinkan motor untuk memulai dengan arus yang lebih rendah, mengurangi tekanan pada sistem daya, dan melindungi komponen motor serta peralatan lainnya.

Perhitungan Instalasi Star delta

Sebuah motor listrik 3 fasa akan dipasang sebagai pompa bahan mentah minyak di sebuah industri kilang minyak. Berdasarkan data yang tertera pada nameplate, spesifikasi motor tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tegangan: 400 V
  • Daya Aktif: 17 kW
  • Effisiensi: 90%
  • Cos phi: 0,80 lag

Maka, berapa besar arus yang mengalir di sisi Main, Delta, dan Star? Serta berapa rating komponen yang dibutuhkan untuk Main, Delta, Star, dan thermal overloadnya? Berikut Perhitungan Instalasi Star Delta secara lengkap :

1. Total Arus Penuh (I fla = arus beban penuh)

I = P / (V * akar3 * eff * cos phi)

I = 17000 / (400 * akar3 * 0,9 * 0,8)

I = 34,1 A

2. Arus sisi Main & Delta (Imd = arus Main & arus Delta)

Imd = 34,1 A / akar3

Imd = 19,69 A

3. Arus sisi Star

Is = 34,1 A / 3

Is = 11,37 A

4. Nilai Setting Thermal Overload

I tor = I m x 125%

I tor = 19,69 A x 125%

I tor = 24,61 A

Jadi, spesifikasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

MCCB = 40 A
Kontaktor Main = 25 A
Kontaktor Delta = 25 A
Kontaktor Star = 16 A

TOR = dengan nilai setting antara 16A hingga 32 A

Catatan:

  • Pada poin no.4 tidak harus selalu dikalikan dengan 125% dan bisa disesuaikan sesuai kebutuhan dan tingkat kerusakan di lapangan. Biasanya, nilai setting berkisar antara 110% hingga 150%.
  • Pada poin no.4, bisa menggunakan salah satu dari arus Main atau Delta. Thermal Overload Relay bisa ditempatkan di bawah kontaktor Main atau Delta. Umumnya, lebih banyak ditempatkan bersamaan di bawah kontaktor Main.
  • Pada spesifikasi TOR (spesifikasi no.5), dapat disesuaikan dengan produk yang tersedia di pasaran. Demikian juga, MCCB dan Kontaktor bisa disesuaikan dengan ampere yang dibutuhkan sesuai dengan produk yang tersedia di pasaran.

Jenis Rangkaian Star Delta

Setelah memahami Perhitungan Instalasi Star Delta, nah berikutnya adalah Jenis Rangkaian Star Delta, secara lengkap:

1. Rangkaian Star Delta Manual

Rangkaian ini menggunakan 3 push button, yaitu push button on star, push button on delta, dan push button off. Perpindahan dari mode star ke delta pada rangkaian ini dilakukan secara manual dengan menggunakan 3 push button tersebut. Berikut adalah karakteristiknya:

  • Tidak memerlukan wiring yang kompleks.
  • Tidak memerlukan timer sebagai komponen penyusun.
  • Motor dapat terbakar jika tombol push button delta ditekan terlalu lama.
  • Perpindahan dari mode star ke delta dilakukan secara manual sesuai dengan insting.

2. Rangkaian Star Delta Otomatis

Jenis rangkaian ini menggunakan timer sebagai komponen penyusunnya agar dapat bekerja secara otomatis. Berikut adalah karakteristik lainnya:

  • Memiliki sistem wiring yang rumit.
  • Timer memudahkan proses perpindahan dari mode star ke delta.
  • Dengan adanya timer, waktu perpindahan dapat diatur sesuai kebutuhan.
  • Hanya terdapat dua push button dalam rangkaian ini.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Perhitungan Instalasi Star Delta, pengertiannya, dan rangkaiannya, merupakan aspek vital dalam sistem tenaga listrik industri.

Memahami konsep ini dengan baik memungkinkan kita untuk mengoptimalkan kinerja sistem tenaga listrik dan mencegah potensi masalah teknis yang mungkin muncul.

Baca Juga :  Pengertian Solid State Relay (SSR) : Fungsi, Cara Kerja Secara Lengkap

Praktik penggunaan instalasi Star-Delta dapat mengurangi beban saat motor mulai beroperasi, menjaga kestabilan aliran listrik dan efisiensi energi.

Rangkaian Star-Delta terus memainkan peran penting dalam peningkatan efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan dari industri.

Seiring dengan perkembangan teknologi, aplikasi dan metode instalasi Star-Delta juga akan terus berkembang dan beradaptasi. Oleh karena itu, penting untuk terus mendalami pengetahuan tentang topik ini.

Akhir kata, penggunaan dan pemahaman yang tepat tentang instalasi Star-Delta bukan hanya tentang merangkai sistem tenaga listrik yang efisien, tetapi juga tentang mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab atas konsumsi energi kita.

Itu saja uraian dari empatpilar.com mengenai Perhitungan Instalasi Star Delta. Teruslah belajar, eksplorasi, dan berinovasi dalam bidang ini untuk mencapai hasil yang optimal. Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/perhitungan-instalasi-star-delta/,menghitung nilai arus pada rangkaian star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *