Alat-Alat Laboratorium Biologi

Contoh Alat-Alat Laboratorium Biologi dan Fungsinya

Posted on

Empat Pilar – Contoh Alat-Alat Laboratorium Biologi dan Fungsinya. Pelajari segala hal tentang Alat-Alat Laboratorium Biologi dalam artikel ini. Kami akan membahas jenis-jenis peralatan, fungsinya, dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar.

Bekerja di laboratorium biologi tidak hanya memerlukan keahlian dan pengetahuan yang cukup, tetapi juga pengetahuan tentang alat-alat yang digunakan.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang Alat-Alat Laboratorium Biologi, dari fungsi masing-masing peralatan hingga cara menggunakannya dengan benar. Jadi, mari kita mulai!

Mengenal Laboratorium Biologi

Biologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari makhluk hidup. Sebagai bagian dari IPA, biologi telah lahir dan berkembang melalui pengamatan dan eksperimen.

Eksperimen merupakan kegiatan yang melibatkan penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Oleh karena itu, laboratorium memainkan peran yang sangat penting sebagai sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan oleh peserta didik.

Untuk memaksimalkan fungsi laboratorium sebagai salah satu sumber belajar IPA/biologi, maka laboratorium harus dikelola dengan baik sehingga mendorong guru-guru Biologi untuk menggunakannya secara optimal sebagai sarana dan sumber belajar.

Laboratorium adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan praktik yang mendukung pembelajaran di kelas.

Untuk memastikan bahwa pekerja di laboratorium merasa aman dan nyaman, laboratorium serta sarana lainnya harus dikelola dan dirawat secara rutin, sehingga dapat berfungsi sebaik mungkin sebagai sumber belajar.

Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), serta aktivitas yang dilakukan di laboratorium untuk menjaga keberlangsungan fungsinya.

Pada dasarnya, pengelolaan laboratorium adalah tanggung jawab bersama antara pengelola dan pengguna.

Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan menjaga keselamatan kerja.

Contoh Alat-Alat Laboratorium Biologi dan Fungsinya

Alat-alat laboratorium biologi merupakan bagian penting dalam tahapan penelitian yang terjadi dalam praktikum ilmiah.

Peralatan tersebut dapat digunakan untuk kegiatan perbaikan, pengukuran, dan penentuan hasil percobaan.

Beberapa jenis alat laboratorium yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum biologi antara lain sebagai berikut:

1. Mikroskop

Mikroskop adalah salah satu alat khas yang selalu ada di laboratorium biologi. Objek penelitian biologi kebanyakan memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga membutuhkan mikroskop dalam melakukan penelitian.

Fungsi utama dari mikroskop adalah memperbesar objek yang ukurannya sangat kecil atau tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Terdapat beberapa jenis mikroskop, antara lain mikroskop cahaya, mikroskop listrik, mikroskop elektron, dan lain-lain.

Mikroskop terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian non-optik dan bagian optik. Bagian non-optik adalah bagian yang tidak menggunakan lensa, seperti revolver, makrometer, mikrometer, lengan, tabung, dan kaki mikroskop. Sementara itu, bagian optik terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif.

2. Lup/Kaca Pembesar

Lup adalah alat optik berbentuk cembung yang sering digunakan di laboratorium biologi. Umumnya lup memiliki pegangan dari bahan plastik atau besi untuk memudahkan penggunaannya.

Meskipun memiliki fungsi yang hampir sama seperti mikroskop, lup hanya dapat melakukan perbesaran dalam skala yang sangat terbatas.

Fungsi dari kaca pembesar adalah untuk melihat benda atau objek yang berukuran kecil, tetapi tidak sekecil ukuran yang dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.

Dengan menggunakan lup, objek yang berukuran kecil akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya.

3. Autoklaf

Autoklaf adalah alat yang memiliki bentuk mirip dengan alat presto yang biasa digunakan untuk memasak.

Namun, perbedaannya adalah autoklaf digunakan untuk mensterilkan alat atau perlengkapan laboratorium.

Caranya adalah dengan memanaskan alat tersebut hingga mencapai suhu 121 derajat Celsius selama 15-20 menit.

Prinsip kerja autoklaf mirip dengan penanak nasi, namun pada autoklaf tekanan yang dihasilkan lebih tinggi sehingga suhu yang tercapai juga lebih tinggi dibandingkan dengan penanak nasi.

Alat-alat laboratorium biologi harus selalu steril sebelum digunakan, oleh karena itu setelah digunakan dalam eksperimen atau penelitian, alat-alat tersebut dimasukkan ke dalam autoklaf untuk di-sterilkan kembali.

Baca Juga :  Aplikasi Fiber Optik : Pengertian dan Kelebihannya

Dengan menggunakan suhu panas yang tinggi, autoklaf dapat membunuh kuman dan bakteri sehingga alat atau perlengkapan laboratorium kembali steril.

4. Kotak Genetika

Kotak genetika adalah alat yang digunakan dalam percobaan genetika. Alat ini terdiri dari 500 kancing kayu atau plastik dengan lima warna yang berbeda.

Kancing-kancing tersebut dapat dilekatkan atau dipisahkan satu sama lain.

Dalam percobaan genetika, kancing genetik digunakan untuk menyelidiki kemungkinan kombinasi gen serta prinsip-prinsip dalam ilmu genetika.

Misalnya, pada percobaan persilangan monohibrid, dihibrid, kliptomeri, epistasis, dan hipostasis.

5. Vaskulum

Vaskulum atau kotak botani adalah alat yang digunakan untuk menyimpan contoh spesimen. Dengan disimpan di dalam vaskulum, spesimen tidak mudah kering.

Vaskulum memiliki panjang sekitar 30 cm, lebar sekitar 19 cm, dan tebal 8 cm. Kotak vaskulum biasanya terbuat dari bahan logam dan dilengkapi dengan ikat gantungan agar mudah dibawa.

6. Pinset

Pinset adalah alat yang digunakan di laboratorium biologi untuk membantu mengambil preparat atau bagian tubuh dari objek yang diteliti.

Penggunaan pinset diharapkan dapat mengurangi kontaminasi pada objek yang diambil. Oleh karena itu, ketika digunakan, pinset harus dalam keadaan steril.

7. Alat Ukur Tekanan Tanah (Root pressure)

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan akar pada tumbuhan tertentu. Bentuknya menyerupai huruf S dan terbuat dari pipa kapiler.

Skala ukur tekanan terdapat pada dinding kaki alat ini, sedangkan pada bagian tengahnya terdapat reservoir untuk menampung air raksa.

8. Plat Tetes

Plat tetes terbuat dari bahan keramik dan berbentuk plat dengan cekungan 6, 12, atau 16. Alat ini digunakan untuk uji keasaman larutan atau reaksi pengujian makanan guna mengetahui kandungannya. Plat tetes dapat digunakan untuk mereaksikan bahan cair atau padat.

9. Cawan Petri

Cawan petri, atau juga disebut telepa petri, adalah sebuah wadah bundar yang terbuat dari bahan plastik atau kaca.

Cawan petri memiliki bagian penutup yang biasanya digunakan untuk mengembangbiakkan mikroba pada percobaan mikrobiologi.

Meskipun ukuran wadah dan bagian penutup sama-sama terbuat dari bahan yang sama, namun ukuran keduanya berbeda.

Bagian wadah akan sedikit lebih kecil daripada bagian penutup. Cawan petri tidak hanya digunakan untuk mengembangbiakkan mikroba, namun juga untuk penelitian tropi, kultur spora, khamir, dan jenis biji-bijian lainnya.

10. Gelas Arloji

Gelas arloji adalah bahan kaca dengan bentuk bundar yang sedikit cekung. Terdapat beberapa ukuran yang berbeda dari gelas arloji. Alat ini umumnya digunakan saat melakukan pemanasan pada gelas beaker.

Selain itu, gelas arloji juga berguna untuk mengukur suatu bahan atau objek dalam kegiatan ilmiah.

11. Gelas Beaker

Gelas beaker atau gelas piala adalah alat yang terbuat dari bahan borosilikat atau plastik dengan bentuk silinder dan alas yang datar.

Gelas ini tersedia dalam beberapa ukuran yang berbeda berdasarkan volumenya, mulai dari 25 mL hingga 3 L.

Dalam percobaan ilmiah, gelas beaker digunakan untuk mengandung bahan yang bersifat korosif atau untuk mengukur volume dalam jumlah yang banyak.

Untuk menghindari kontaminasi atau penguapan cairan dalam gelas beaker, peneliti dapat menggunakan gelas arloji sebagai penutup.

12. Gelas Ukur

Gelas ukur tersedia dalam beberapa ukuran, mulai dari 10 mililiter hingga 2 liter. Alat ini berbentuk pipa dari bahan plastik atau kaca dan dilengkapi dengan bagian lebar di bawah untuk memberikan stabilitas. Di laboratorium, gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan.

13. Pipet Tetes

Pipet tetes digunakan dalam aktivitas laboratorium untuk memindahkan cairan yang telah diukur sebelumnya.

Pipet tetes tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, namun fungsinya hampir sama. Pipet tetes dengan ukuran kecil hanya dapat memindahkan sedikit cairan, namun sangat berguna dalam membantu proses percobaan.

14. Pipet Ukur

Pipet ukur memiliki prinsip yang sama dengan pipet tetes, namun pada pipet ukur terdapat skala sehingga setiap tetes yang dikeluarkan sudah terukur dengan jelas.

Penggunaan pipet ukur akan menghasilkan pengukuran yang lebih akurat dibandingkan tanpa menggunakannya.

15. Kaki Tiga

Kaki tiga adalah rangkaian besi yang terdiri dari tiga kaki dan bagian atasnya berbentuk lingkaran. Alat ini berfungsi untuk menyangga ring di atasnya sebagai alat pemanasan sederhana.

16. Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah jenis peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. Ukurannya bervariasi, mulai dari kecil seukuran jari orang dewasa hingga besar seperti labu didih.

Tabung reaksi berfungsi untuk mencampurkan dua bahan atau lebih dalam bentuk cair atau padat untuk menghasilkan reaksi kimia.

Alat ini umumnya digunakan untuk pengujian kualitatif campuran.

Baca Juga :  Jenis-Jenis Firewall Dan Cara Kerjanya Yang Perlu Kalian Tahu

17. Penjepit Tabung Reaksi

Penjepit tabung reaksi berfungsi untuk menjepit tabung saat melakukan reaksi. Alat ini berbentuk seperti gunting dan terbuat dari kayu.

Dengan menggunakan penjepit tabung reaksi, risiko terkena panas atau bahan berbahaya dapat dihindari.

18. Kawat Kasa

Kawat kasa digunakan sebagai penopang saat mengukur gelas beaker atau gelas labu dan diletakkan di atas ring kaki tiga. Kawat kasa juga berguna dalam proses pemanasan menggunakan bunsen atau spirtus.

19. Mortar dan Pestle

Mortar dan pestle, atau yang lebih dikenal dengan lesung dan alu dalam bahasa Indonesia, adalah alat laboratorium yang berfungsi untuk menghancurkan atau menghaluskan zat padat dan kristal, seperti dedaunan, biji-bijian, protein, akar, dan lain-lain.

20. Oven Laboratorium

Oven laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan alat-alat laboratorium sebelum digunakan atau untuk mengeringkan bahan basah.

Selain itu, oven laboratorium juga penting untuk digunakan dalam pengujian bahan yang membutuhkan temperatur yang stabil.

Penutup

Dalam kesimpulan, alat-alat laboratorium biologi memainkan peran penting dalam keberhasilan eksperimen dan penelitian dalam bidang biologi.

Beberapa contoh alat laboratorium yang umum digunakan meliputi mikroskop, sentrifuge, pipet, autoclave, dan spektrofotometer.

Fungsi masing-masing alat ini sangat beragam, mulai dari mengamati struktur mikroskopis hingga memisahkan senyawa berdasarkan densitas dan mengukur konsentrasi zat dalam larutan.

Pemahaman yang baik tentang alat-alat ini dan fungsinya akan membantu para peneliti dan pelajar biologi dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka di laboratorium.

Selalu ingat untuk menjaga keamanan dan mengikuti protokol yang sesuai saat menggunakan alat-alat laboratorium agar penelitian dapat berjalan lancar dan efisien.

Itulah ulasan dari empatpilar.com mengenai Alat-Alat Laboratorium Biologi, Semoga bermanfaat. Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/alat-alat-laboratorium-biologi/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *