Empat Pilar – Apa Itu Atap Spandek? Jenis, Kelebihan dan Kekurangan. Apa itu atap spandek? Temukan segala yang perlu kalian ketahui tentang material atap yang populer ini. Baca panduan lengkap kami untuk informasi mendetail.
Atap adalah bagian penting dari setiap struktur bangunan, memberikan perlindungan dari cuaca dan elemen lainnya. Salah satu jenis material atap yang semakin populer adalah atap spandek. Dalam panduan ini, kami akan menjelaskan secara komprehensif tentang apa itu atap spandek, keunggulannya, penggunaan yang umum, dan masih banyak lagi.
Apa Itu Atap Spandek?
Peran atap dalam sebuah rumah sebaiknya tidak diabaikan. Atap yang berkualitas akan membuat tinggal di dalam rumah menjadi lebih nyaman. Selain itu, pemilihan jenis atap juga bisa disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Salah satu jenis atap yang populer saat ini adalah atap spandek.
Atap spandek memiliki bentuk kotak-kotak simetris yang cocok digunakan untuk rumah atau bangunan industri karena daya tahannya yang baik dan tampilannya yang modern. Meskipun awalnya atap spandek tidak begitu terkenal, namun dengan semakin maraknya desain rumah minimalis dan harga yang terjangkau, atap spandek mulai diminati sebagai alternatif pengganti atap dari bahan tanah liat yang umumnya digunakan.
Atap spandek adalah jenis atap rumah yang terbuat dari campuran berbagai bahan seperti seng dan aluminium dengan proporsi 43% seng dan 55% aluminium. Bahan tersebut juga dicampur dengan silikon sebagai penguat agar atap menjadi lebih lentur. Kehadiran aluminium membuat atap spandek menjadi ringan, kuat, dan mudah disesuaikan dengan bentuk rumah atau tempat tinggal kalian.
Jenis – Jenis Atap Spandek
Untuk kalian yang tertarik dan ingin mencoba untuk mengaplikasikan atap spandek pada rumah kalian maka kalian bisa mengetahui apa saja jenis yang tersedia. Di bawah ini adalah beberapa jenis atap spandek yang bisa kalian temui dengan mudah dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pada rumah kalian.
1. Atap Zincalume Spandek
Salah satu varian atap spandek yang pertama adalah zincalume. Jenis atap spandek ini umumnya banyak digunakan dalam bangunan komersial karena memiliki desain yang sederhana dan praktis. Sesuai dengan namanya, atap zincalume terbuat dari campuran material alumunium sebanyak 55%, zinc sebanyak 43%, dan silikon sebanyak 2%.
2. Atap Spandek Berlapis Pasir
Atap ini umumnya dipilih untuk perumahan bergaya minimalis dan sering dikombinasikan dengan struktur rangka atap baja ringan. Keunggulan atap spandek berlapis pasir terletak pada bobotnya yang ringan, menjadikannya pilihan aman untuk perumahan. Dengan lapisan pasir yang melekat pada permukaannya, atap ini juga memiliki kemampuan meredam suara yang lebih baik dibandingkan dengan jenis atap spandek lainnya.
3. Atap Spandek Melengkung
Bagi kalian yang memerlukan atap spandek yang dapat diterapkan pada permukaan melengkung, pilihan tepat adalah menggunakan atap spandek melengkung. Jenis atap ini memiliki berbagai bentuk lengkung yang berbeda-beda, sehingga kalian dapat mencari bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan kalian.
4. Atap Spandek dengan Lapisan Laminasi
Atap jenis ini terbuat dari bahan dasar alumunium yang diperkuat dengan lapisan foil pada bagian luar. Dalam hal ketahanan, atap spandek ini jauh lebih kuat dalam menghadapi benturan dan memiliki umur pakai yang relatif lebih panjang dibandingkan dengan jenis atap spandek lainnya. Apakah kalian sedang merencanakan untuk membeli rumah lelang dari bank? Tontonlah video berikut untuk mempelajari cara-cara terbaik dalam melakukannya.
5. Atap Kliplok Spandek
Atap spandek kliplok merupakan salah satu pilihan atap yang diminati karena telah dilengkapi dengan teknologi pengunci dan pengikat yang terpasang langsung pada atapnya. Dengan sistem pengunci dan pengikat ini, pemasangan atap menjadi lebih mudah dan sekaligus meningkatkan ketahanannya terhadap potensi kebocoran.
6. Atap Spandek Transparan
Atap spandek jenis transparan ini sangat cocok dipasang pada carport rumah, karena memiliki sifat transparan atau tidak berwarna. Atap ini menggunakan bahan plastik atau kaca yang membuatnya lebih ekonomis dan ringan untuk dipasang.
7. Atap Spandek Berwarna
Bagi kalian yang ingin variasi lebih pada atap dan tidak menginginkan yang polos, opsi yang tepat adalah menggunakan atap spandek berwarna. Jenis atap ini memiliki bahan yang identik dengan atap zincalume, yang membedakannya hanyalah lapisan pelapis yang diterapkan di permukaannya. Atap spandek berwarna telah disediakan dalam berbagai pilihan warna, sehingga kalian dapat memilih sesuai dengan preferensi kalian sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Atap Spandek
Spandek atap sering juga disebut sebagai seng spandek dan banyak digunakan di beragam tipe bangunan, mulai dari rumah pribadi, fasilitas komersial, pabrik, hingga gudang pertanian.
Dalam pembuatannya, atap ini dilapisi dengan galvalume di bagian luar untuk memperpanjang durabilitasnya, sehingga bisa bertahan hingga puluhan tahun. Bahan dasar atap spandek terdiri dari komposisi aluminium sebanyak 55%, zinc 43,5%, dan silikon 1,5%. Kombinasi dari ketiga elemen ini memberikan perlindungan tambahan pada struktur baja ringan, membuatnya lebih tahan terhadap berbagai jenis kerusakan, termasuk korosi dan pembusukan.
Untuk mengenalnya lebih dalam mengenai atap spandek, kami mencoba rangkum kelebihan dan kekurangan dari atap spandek:
A. Kelebihan Atap Spandek Baja Ringan
Setelah mengenal atap spandek, terutama dari material dan ketahanannya, berikut beberapa keuntungan menggunakan atap spandek:
1. Mudah Dalam Pengaplikasian
Memasang atap spandek tergolong sederhana karena menggunakan lembaran berukuran besar, desain yang tidak rumit, dan bobot yang ringan. Ketiga aspek ini memudahkan serta mempercepat proses instalasi atap spandek tanpa membutuhkan waktu yang lama. Lebih lanjut, kepraktisan ini juga berdampak positif pada penghematan biaya tenaga kerja.
Sistem Interlock yang ada pada pemasangan atap spandek menjamin kekencangan atap pada struktur rangkanya. Bahkan dalam kondisi angin kencang, keamanan dan kekuatan atap spandek lebih unggul dibandingkan jenis atap lainnya.
2. Anti Pecah dan Tahan Rayap
Dalam garis besar, atap model spandek memiliki tebal berkisar antara 0,3 mm hingga 0,5 mm. Meskipun tergolong tipis, atap spandek mempunyai daya tahan yang unggul dalam menahan beban berat.
Selain itu, perlu dicatat bahwa jenis atap ini juga memiliki sifat ketahanan terhadap serangan rayap, yang memberikan perlindungan ekstra terhadap kerusakan yang mungkin diakibatkan oleh organisme tersebut.
3. Beragam Varian Warna Tersedia
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh atap spandek adalah kemudahan dalam proses pelapisan cat dibandingkan dengan jenis atap lainnya. Ini memberikan fleksibilitas kepada Anda untuk mencocokkan warna cat sesuai dengan preferensi yang diinginkan.
Namun, perlu diingat bahwa umumnya atap model spandek telah tersedia dalam berbagai varian warna yang diproduksi langsung dari pabrik. Ini memberikan Anda opsi untuk memilih warna yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan desain dan penampilan bangunan Anda.
4. Bobot Ringan dan Mampu Menahan Beban Berat
Atap spandek memiliki ketebalan yang cenderung tipis, sehingga bobotnya ringan, berkisar antara 6 hingga 20 kg per lembar tergantung pada panjangnya. Bobot yang rendah ini memiliki peran penting dalam mengurangi beban struktural yang dikenakan pada bangunan.
Atap spandek tipe BLKP sendiri telah mengalami berbagai uji material, menunjukkan kekuatan tarik dari bahan baku hingga mencapai 550 MPa atau setara dengan 5600 kg/cm². Fakta ini menggambarkan kualitas unggul dari atap spandek tipe BLKP.
5. Sangat Tahan Lama
Atap spandek menunjukkan ketahanan yang kuat terhadap kondisi cuaca eksternal, termasuk hujan, angin, paparan sinar UV, dan risiko korosi. Karakteristik ini menjadikannya pilihan yang menjamin daya tahan jangka panjang serta ketahanan terhadap elemen lingkungan.
Atap spandek terbuat dari kombinasi material, yaitu aluminium sebesar 55%, seng sebesar 43,5%, dan silikon sebanyak 1,5%. Melalui perpaduan ini, material baja ringan yang membentuk atap spandek mendapatkan perlindungan tambahan terhadap berbagai faktor potensial penyebab kerusakan, termasuk resistansi terhadap korosi dan perlindungan terhadap proses pelapukan. Masa pakainya dapat mencapai belasan hingga puluhan tahun.
B. Kekurangan Atap Spandek Baja Ringan
Meskipun memiliki sejumlah kelebihan, atap spandek juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Cepat Menyerap Panas
Salah satu kelemahan utama dari atap spandek adalah kemampuannya menyerap panas dengan cepat saat terkena sinar matahari langsung. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan suhu di dalam bangunan pada hari-hari panas, yang pada akhirnya mempengaruhi kenyamanan para penghuni.
2. Peredaman Suara Rendah
Tidak hanya itu, karena terbuat dari bahan logam tipis, atap spandek memiliki tingkat peredaman suara yang relatif rendah. Ini berarti suara hujan atau suara dari luar dapat terdengar lebih nyaring di dalam bangunan, yang berpotensi mengganggu lingkungan dalam ruangan. Meskipun begitu, dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan ini, pemilihan atap spandek sebaiknya didasarkan pada kondisi dan tujuan penggunaan bangunan.
Harga Atap Spandek Terbaru
Karena jenis atap ini cukup cukup beragam maka membuat harga dari atap spandek menjadi berbeda – beda juga. Di bawah ini adalah rincian harga atap spandek terbaru yang dikutip dari Harga Depo dan bisa kalian gunakan sebagai referensi apabila kalian sedang mencari atap spandek :
- Atap Spandek Tebal 0.25 mm Lebar 1.05 m – Rp 43.000/meter
- Atap Spandek Tebal 0.30 mm Lebar 1.05 m – Rp 54.000/meter
- Atap Spandek Tebal 0.35 mm Lebar 1.05 m – Rp 60.000/meter
- Atap Spandek Tebal 0.40 mm Lebar 1.05 m – Rp 75.000/meter
Penutup
Tentunya, artikel dari empatpilar.com ini telah mengupas tuntas mengenai “Apa Itu Atap Spandek? Jenis, Kelebihan dan Kekurangan”. Atap Spandek telah terbukti sebagai pilihan yang populer dalam dunia konstruksi, berkat beragam jenis dan kelebihannya seperti ketahanan terhadap cuaca, harga yang ekonomis, serta pemasangan yang mudah. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan kekurangannya, seperti rentan terhadap korosi jika tidak mendapat perlakuan khusus dan tingkat isolasi suara yang kurang optimal.