Empat Pilar – Apa Itu Transduser Aktif ? : Pengertian, Jenis dan Cara Kerjanya. Pelajari lebih lanjut tentang apa itu transduser aktif, pengertian, jenis, dan cara kerjanya dalam artikel ini untuk memahami perangkat penting ini dalam dunia teknologi.
Merasa penasaran dengan apa itu transduser aktif, pengertian, jenis, dan cara kerjanya? Nah, Kalian datang ke tempat yang tepat! Artikel ini akan membahas semua yang perlu Kalian ketahui tentang transduser aktif, sebuah perangkat yang menjadi tulang punggung dalam berbagai sistem teknologi.
Transduser aktif adalah perangkat yang mengubah energi satu bentuk ke bentuk energi lain, seperti suara menjadi sinyal listrik atau sebaliknya, dengan memerlukan sumber energi eksternal. Dalam banyak kasus, transduser aktif menggunakan energi listrik untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Pengertian Transduser ?
Transduser adalah alat yang dapat mengubah kuantitas fisik menjadi kuantitas listrik proporsional seperti tegangan atau arus listrik.
Dengan demikian, transduser dapat mengubah kuantitas fisik apa pun yang ingin diukur menjadi sinyal listrik yang dapat digunakan. Kuantitas fisik yang dapat diukur bisa berupa tekanan, level, suhu, displacement, dan lain sebagainya.
Output yang dikeluarkan oleh transduser berupa sinyal listrik dan setara dengan jumlah yang diukur. Sebagai contoh, transduser suhu akan mengubah suhu menjadi potensial listrik yang setara.
Sinyal keluaran tersebut dapat digunakan untuk mengontrol kuantitas fisik atau menampilkannya.
Instrumentasi merupakan jantung dari aplikasi industri. Instrumentasi merupakan seni dan ilmu untuk mengukur dan mengendalikan berbagai variabel seperti flow, level, suhu, sudut, displacement, dan lain sebagainya.
Sistem instrumentasi dasar terdiri dari berbagai perangkat, dan salah satunya adalah transduser. Transduser memainkan peran yang sangat penting dalam sistem instrumentasi apa pun.
Perlu dicatat bahwa perangkat apa pun yang dapat mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk lainnya disebut sebagai transduser.
Sebagai contoh, bahkan speaker dapat disebut sebagai transduser karena mengubah sinyal listrik menjadi gelombang tekanan (suara). Namun, transduser listrik akan mengubah kuantitas fisik menjadi listrik.
Apa itu Transduser Aktif?
Apa Itu Transduser Aktif ? Transduser aktif adalah transduser yang mengubah kuantitas non-listrik menjadi listrik. Beberapa contoh kuantitas non-listrik yang dapat diubah menjadi listrik melalui transduser aktif adalah tekanan, suhu, dan intensitas cahaya.
Oleh karena itu, terdapat berbagai jenis transduser aktif yang dapat dipilih sesuai dengan jenis kuantitas non-listrik yang ingin diubah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perbedaan antara transduser aktif dan transduser pasif, silakan merujuk ke tautan ini.
Transduser aktif tidak memerlukan sumber daya tambahan untuk bekerja. Desainnya sederhana dan memiliki resolusi yang rendah. Beberapa contoh dari transduser aktif ini antara lain Termokopel, Tachogenerator, sel PV, dan lain-lain.
Jenis Transduser Aktif
Setelah mengetahui Apa Itu Transduser Aktif, selanjutnya ada tiga jenis transduser aktif yang meliputi berikut ini:
1. Transduser Piezoelektrik
Transduser ini berfungsi untuk menghasilkan besaran listrik yang sebanding dengan input tekanan. Ada tiga jenis zat yang menghasilkan efek piezoelektrik, yaitu kuarsa, garam Rochelle, dan turmalin. Efek piezoelektrik dapat ditunjukkan melalui ketiga jenis zat tersebut.
2. Transduser Fotoelektrik
Transduser ini bekerja dengan menghasilkan besaran listrik yang sebanding dengan penerangan input cahaya. Ketika cahaya jatuh pada transduser, maka transduser ini menghasilkan elektron. Transduser ini juga dapat menghasilkan arus karena tarikan elektron ke anoda.
3. Transduser Termoelektrik
Transduser ini berfungsi untuk menghasilkan besaran listrik yang sebanding dengan input suhu. Contoh dari jenis transduser ini adalah termistor dan termokopel.
Fungsi Transducer
Transduser memiliki berbagai macam fungsi dalam rangkaian elektronika, tergantung dari tujuan sistem elektronika tersebut.
Fungsi dari transduser juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem elektronika tersebut.
Sebagai contoh, jika ingin membuat sistem keamanan pintu, maka dapat menggunakan transduser seperti sensor ultrasonik yang dapat mendeteksi orang yang masuk atau keluar dari pintu.
Hasil deteksi tersebut kemudian akan diubah menjadi sinyal listrik yang dapat diproses oleh sistem elektronika.
Klasifikasi Transducer
Menurut William D.C pada tahun 1993, terdapat dua klasifikasi transduser yaitu self generating transducer dan external generating transducer. Berikut adalah penjelasan dari kedua klasifikasi transduser tersebut:
1. Self Generating Transducer
Self generating transducer merupakan transducer yang dapat menghasilkan energi listrik langsung dari dirinya sendiri tanpa membutuhkan sumber energi tambahan.
Dengan kata lain, transducer ini dapat berfungsi sebagai sumber tegangan yang dapat menghasilkan energi listrik.
2. External Generating Transducer
External generating transducer adalah transducer yang memerlukan sumber energi dari luar agar dapat menghasilkan energi keluar.
Contoh dari transducer jenis ini adalah potensiometer, NTC, dan masih banyak lagi contoh transducer external generating yang lainnya.
Aplikasi Transducer
Berdasarkan aplikasinya, transduser memiliki beberapa jenis yang berbeda, seperti:
- Transduser Elektrokimia, seperti sensor hidrogen dan pH Probes.
- Transduser Elektroakustik, seperti earphone, loudspeaker, ultrasonik, mikrofon, dan transceiver.
- Transduser Elektromagnetik, seperti magnetic cartridge, antena, dan tape head/disk head.
- Transduser Elektromekanik, seperti potensiometer, motor rotary, sensor, aliran udara, dan load cell.
- Transduser Elektro-optik, seperti dioda laser, lampu LED, tabung CRT, dan lampu pijar.
- Transduser Termoelektrik, seperti PTC, komponen NTC, dan termokopel.
Bagaimana Cara Memilih Transduser?
Dalam memilih transduser, perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Impedansi output harus rendah dan impedansi input harus tinggi, agar pengaruh beban dapat dihindari.
- Transduser harus akurat dan bebas dari kesalahan.
- Transduser harus mampu menahan guncangan, tekanan, getaran, dan faktor lingkungan lainnya.
- Transduser harus memiliki resolusi yang baik.
- Transduser harus berfungsi di lingkungan yang asam.
- Transduser harus sensitif terhadap sinyal yang diperlukan dan tidak sensitif terhadap sinyal yang tidak perlu.
- Ukuran transduser harus kecil agar mudah dipasang dan tidak memakan banyak tempat.
- Transduser yang baik harus memiliki ukuran kecil, berbobot rendah, sangat sensitif, dan berbiaya rendah.
Pertanyaan Seputar Apa Itu Transduser Aktif
Berikut adalah jawaban dari beberapa pertanyaan seputar transduser aktif:
1. Apa jenis-jenis transduser?
Transduser dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu transduser aktif dan pasif.
2. Apa jenis-jenis transduser berdasarkan fenomena kelistrikan?
Jenis-jenis transduser berdasarkan fenomena kelistrikan meliputi resistif, kapasitif, induktif, fotoelektrik, dan fotovoltaik.
3. Apa saja persyaratan transduser yang baik?
Persyaratan transduser yang baik adalah ukurannya kecil, ringan, biaya rendah, dan memiliki sensitivitas yang tinggi.
4. Apa perbedaan utama antara transduser aktif dan pasif?
Perbedaan utama antara transduser aktif dan pasif adalah bahwa transduser aktif menghasilkan output tanpa menggunakan sumber daya eksternal, sedangkan transduser pasif memerlukan sumber daya eksternal.
5. Apa itu transduser pasif?
Transduser pasif adalah transduser yang mengubah energi dari non-listrik menjadi listrik menggunakan sumber daya eksternal.
7. Apakah RTD perangkat aktif atau pasif?
RTD adalah perangkat pasif.
8. Perangkat mana yang dikenal sebagai transduser yang menghasilkan sendiri?
Transduser aktif dikenal sebagai transduser yang menghasilkan sendiri karena mereka dapat mengembangkan arus atau tegangan sendiri.
Penutup
Dalam rangkuman, transduser aktif merupakan perangkat penting yang digunakan untuk mengubah energi satu bentuk ke bentuk lain.
Pengertian, jenis, dan cara kerja transduser aktif menjadi topik yang menarik untuk dibahas, mengingat peran vitalnya dalam berbagai aplikasi teknologi.
Dengan memahami konsep dasar transduser aktif, kita dapat lebih menghargai bagaimana berbagai sistem elektronik berfungsi dan berinteraksi.
Selanjutnya, pemahaman yang lebih baik tentang transduser aktif dapat membuka peluang untuk mengembangkan teknologi baru yang lebih canggih dan efisien.
Semoga artikel dari empatpilar.com mengenai Apa Itu Transduser Aktif, memberikan wawasan yang berguna mengenai transduser aktif dan memicu ketertarikan pembaca untuk lebih mendalami topik ini.