5 Aplikasi Web Server Open Source

Aplikasi Web Server Open Source

Posted on

 

Web Server Open Source Terbaik– Pada kesempatan kali ini saya akan mangulas tentang beberapa aplikasi web server open source terbaik yang bisa kamu gunakan secara gratis. Web server menyediakan kerangka kerja buat membangun dan memakai aplikasi web dan menawarkan berbagai layanan saat menjalankan aplikasi tersebut. Layanan- layanan ini termasuk keamanan, transaksi, pengelompokan untuk peningkatan kinerja, dan keahlian diagnostik, antara lain. Produk- produk ini juga dapat mencakup server yang secara ketat meng- host aplikasi web. Server aplikasi digunakan oleh pengembang perangkat lunak yang mencoba membangun aplikasi dengan cepat dan membuatnya didukung oleh lingkungan server tempat aplikasi tersebut digunakan.

5 Aplikasi Web Server Open Source Terbaik

 

1. Apache

Apache HTTP Server— kerap disebut sebagai httpd, atau sekadar Apache— pertama kali diluncurkan pada 1995, dan merayakan ulang tahunnya yang ke- 20 pada Februari 2015. Apache memperkuat 52% dari seluruh situs web di seluruh dunia, dan sepanjang ini merupakan server web terbaik dan sangat terkenal.

Walaupun Apache httpd paling sering terlihat berjalan di Linux, Kamu juga bisa memakai Apache di OS X dan Windows. Apache, secara mengejutkan, dilisensikan di dasar Sertifikat Apache versi 2. Server web itu sendiri memakai arsitektur modular, di mana modul tambahan dapat dilansir untuk memperluas fitur- fiturnya. Sebagai contoh, memuat mod_proxy akan memungkinkan proxy/ gateway di server Anda, dan mod_proxy_balancer akan memungkinkan penyeimbangan muatan untuk seluruh aturan yang didukung. Pada versi 2. 4, Apache juga mendukung HTTP/ 2 melalui modul baru, mod_http2.

2. NGINX

NGINX dirilis di bawah lisensi seperti BSD, dan tidak hanya dapat digunakan sebagai server web, namun juga sebagai server proxy atau penyeimbang beban. Anda bisa menciptakan data lebih lanjut di web komunitas NGINX.

Igor Sysoev mulai mengembangkan NGINX kembali pada tahun 2002, dengan rilis publik pertama pada tahun 2004. NGINX dibesarkan sebagai jawaban untuk permasalahan C10K, yang merupakan singkatan untuk“ bagaimana Anda merancang server web yang dapat menangani sepuluh ribu koneksi bersamaan?” NGINX menempati urutan kedua dalam catatan server website open source bersumber pada pemakaian, melaksanakan lebih dari 30% dari semua situs website.

3. Apache Tomcat

Apache Tomcat, diluncurkan di dasar Sertifikat Apache tipe 2, umumnya dipakai buat melaksanakan aplikasi Java. Tetapi, bisa diperluas dengan Coyote, buat pula melaksanakan kedudukan server website wajar yang menyuguhkan file lokal selaku akta HTTP. Data lebih lanjut bisa ditemui di web website cetak biru.

Apache Tomcat adalah Java servlet container open source yang berfungsi selaku server website. Java servlet merupakan program Java yang memperluas kapabilitas server. Meskipun servlet bisa menanggapi semua jenis permintaan, mereka paling sering menerapkan aplikasi yang dihosting di server Website. Server website semacam itu merupakan mitra Java untuk teknologi konten website dinamis lainnya semacam PHP dan ASP. NET. Basis isyarat Tomcat disumbangkan oleh Sun Microsystems ke Apache Software Foundation pada tahun 1999, dan jadi proyek Apache tingkat atas pada tahun 2005. Saat ini kekokohannya hanya di bawah 1% dari semua situs website.

Baca Juga :  Daftar URL Playlist ZalTV Indonesia Secara Lengkap : UPDATE

4. NODE. JS

Node. js adalah lingkungan JavaScript sisi- server buat aplikasi jaringan semacam server website. Dengan posisi pasar yang lebih kecil, Node. js memberi kekuatan 0, 2% dari seluruh situs website. Node. js awal mulanya ditulis pada tahun 2009 oleh Ryan Dahl. Proyek Node. js, yang dikelola oleh Node. js Foundation, difasilitasi oleh program Proyek Kolaborasi Linux Foundation.

Perbedaan antara Node. js serta server web populer yang lain adalah bahwa itu paling utama area runtime lintas program buat membuat aplikasi jaringan. Node. js menerapkan arsitektur event- driven yang sanggup I atau O asinkron. Pilihan desain ini mengoptimalkan throughput serta skalabilitas dalam aplikasi website yang memungkinkan untuk menjalankan komunikasi browser dan waktu nyata. Node. js juga menyoroti perbedaan dalam tumpukan pengembangan website, di mana Node. js jelas merupakan bagian dari tumpukan HTML, CSS, serta JavaScript, berbeda dengan Apache ataupun NGINX yang merupakan bagian dari banyak tumpukan perangkat lunak yang berbeda.

5. LIGHTTPD

Lighttpd— diucapkan“ ringan”— menampilkan rilis awal pada Maret 2003. Saat ini memberi energi sekitar 0, 1% dari seluruh situs website dan didistribusikan di bawah lisensi BSD.

Lighttpd membedakan dirinya dengan jejak memori yang rendah, beban CPU yang kecil, dan optimalisasi kecepatan. Ini menggunakan arsitektur yang digerakkan oleh peristiwa, dioptimalkan untuk sejumlah besar koneksi paralel, dan mendukung FastCGI, SCGI, Auth, Output- kompresi, penulisan ulang URL dan banyak fitur yang lain. Lighttpd adalah server web terbaik dan populer untuk kerangka kerja website Catalyst dan Ruby on Rails. Temukan informasi lebih lanjut di beranda cetak biru.

 

Itulah beberapa Web Server Open Source Terbaik yang dapat kamu coba gunakan sebagai aplikasi web server untuk project anda.

Diatas bukanlah daftar lengkap dari web server. Saya cuma memasukkan sebagian daftar web server terbaik serta paling terkenal dan melihat teknologi yang didukungnya. Jika Anda saat ini lagi mencari layanan hosting untuk web Kamu, pastikan server yang akan Anda gunakan menggunakan fitur lunak web server yang populer dan juga mumpuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *