Empat Pilar – Panduan Cara Menggunakan Multimeter / Multitester dengan Baik dan Benar. Temukan cara menggunakan multimeter / multitester dengan mudah dan efisien dalam panduan lengkap ini. Dapatkan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan seputar penggunaan alat ini.
Selamat datang di panduan lengkap cara menggunakan multimeter / multitester! Artikel ini akan membantu Kalian memahami cara menggunakan alat ini dengan benar dan efisien.
Mulai dari pengenalan tentang multimeter, hingga langkah-langkah penggunaannya, kami akan menjelaskan semuanya dalam detail. Mari kita mulai!
Multimeter, atau juga dikenal sebagai multitester, adalah alat ukur yang serbaguna dan penting dalam dunia elektronika. Alat ini digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi pada rangkaian elektronik.
Pengertian Multimeter
Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur Tegangan (Voltage), Arus Listrik (Ampere), dan Hambatan/Resistansi (Ohm) dalam satu unit. Alat ini juga dikenal dengan nama Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter).
Terdapat dua jenis Multimeter yang biasa digunakan yaitu Analog Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).
Karena keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih populer dan banyak digunakan oleh para Teknisi Elektronika maupun penghobi Elektronika.
Dalam perkembangannya, Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage, dan Ohm (AVO), tetapi juga dapat mengukur Kapasitansi, Frekuensi, dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital).
Beberapa kemampuan pengukuran yang dapat dilakukan oleh Multimeter yang tersedia di pasaran antara lain:
- Tegangan (Voltage) AC dan DC dengan satuan pengukuran Volt
- Arus Listrik (Current) dengan satuan pengukuran Ampere
- Hambatan (Resistance) dengan satuan pengukuran Ohm
- Kapasitansi (Capacitance) dengan satuan pengukuran Farad
- Frekuensi (Frequency) dengan satuan pengukuran Hertz
- Induktansi (Inductance) dengan satuan pengukuran Henry
- Pengujian Dioda
- Pengujian Transistor
Bagian-Bagian Penting Multimeter
Nah sebelum ke pembahasan Cara Menggunakan Multimeter / Multitester, Kalian pahami dulu bagian-bagian multimeter. Multimeter atau Multitester terdiri dari tiga bagian penting, yaitu Display, Saklar Selektor, dan Probe.
Berikut adalah gambar dari Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.
Jenis Jenis Multimeter
Multimeter atau multitester terdiri dari 2 jenis, yaitu Analog dan Digital.
1. Analog
Jenis alat ukur Analog memiliki ciri-ciri tampilan menggunakan jarum jam yang dilengkapi dengan range-range angka hasil ukur.
Pada jenis ini, penghitungan lebih manual sehingga membutuhkan ketelitian terutama saat menentukan tegangan atau voltase yang cukup besar. Selain itu, akurasi hasil perhitungannya juga lebih rendah dibandingkan dengan jenis Digital.
2. Digital
Alat ukur jenis Digital lebih sering digunakan karena cara kerjanya jauh lebih mudah dan akurat. Hasil alat ukur dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera.
Jenis ini juga dikenal dengan istilah DVOM (Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi Meter).
Selain dapat mengukur Tegangan, Hambatan, dan Arus listrik, alat ukur ini juga mampu melakukan pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.
Cara Menggunakan Multimeter / Multitester
Sekarang kita akan membahas tentang bagaimana menggunakan Multimeter untuk memecahkan masalah pada sirkuit.
Pertama, kita akan menunjukkan cara mengukur Tegangan menggunakan Multimeter. Kita akan melihat prosedur untuk mengukur Tegangan DC dan Tegangan AC.
Setelah itu, kita akan melanjutkan dengan mengukur Arus DC dengan membuat rangkaian LED kecil.
Terakhir, kami akan memberikan informasi tentang cara menguji kontinuitas. Sebagai bonus, kami juga akan menunjukkan cara mengetes Dioda menggunakan Multimeter.
Jadi, mari kita mulai.
Cara Menggunakan Multimeter / Multitester untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi
Berikut adalah cara menggunakan multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar seperti voltmeter (mengukur tegangan), amperemeter (mengukur arus listrik), dan ohmmeter (mengukur resistansi atau hambatan).
1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukur tegangan DC (DC voltage):
- Atur posisi saklar selektor ke DCV.
- Pilih skala yang sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Misalnya, jika ingin mengukur tegangan 6 Volt, putar saklar selektor ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter).
- Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang akan diukur, sebaiknya memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
- Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe merah pada terminal positif (+) dan probe hitam ke terminal negatif (-). Perhatikan agar tidak terbalik.
- Baca hasil pengukuran di display multimeter.
2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
Berikut adalah cara mengukur tegangan AC (AC voltage):
- Atur posisi saklar selektor ke ACV.
- Pilih skala yang sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Misalnya, jika ingin mengukur tegangan 220 Volt, putar saklar selektor ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter).
- Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang akan diukur, sebaiknya memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
- Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk tegangan AC, tidak ada polaritas negatif (-) dan positif (+).
- Baca hasil pengukuran di display multimeter.
3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukur arus listrik (ampere):
- Atur posisi saklar selektor ke DCA.
- Pilih skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Misalnya, jika arus yang akan diukur adalah 100mA, maka putar saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam multimeter akan putus dan harus diganti sebelum digunakan kembali.
- Putuskan jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
- Hubungkan probe multimeter ke terminal jalur yang diputuskan tadi. Probe merah ke output tegangan positif (+) dan probe hitam ke input tegangan (-) beban atau rangkaian yang akan diukur.
- Lihat gambar untuk lebih jelas.
- Baca hasil pengukuran di display multimeter.
4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
Berikut adalah cara mengukur resistor (ohm):
- Atur posisi saklar selektor ke ohm (Ω).
- Pilih skala yang sesuai dengan perkiraan nilai ohm yang akan diukur. Biasanya diawali dengan tanda “X” yang artinya “kali” (khusus multimeter analog). Untuk mengalikan hasil pengukuran, perlu melakukan setting di langkah ini.
- Hubungkan probe ke komponen resistor. Tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
- Baca hasil pengukuran di display multimeter. Jika menggunakan multimeter analog, perlu melakukan pengalian hasil pengukuran dengan setting yang sudah diatur pada langkah kedua.
Fungsi Multimeter / Multitester
Setelah memahami Cara Menggunakan Multimeter / Multitester, selanjutnya multimeter adalah alat ukur listrik yang memiliki berbagai jenis, tipe, dan merk yang berbeda. Oleh karena itu, fungsi yang dimilikinya juga sedikit berbeda-beda tergantung pada jenis, tipe, dan merk AVO meter yang digunakan.
Meskipun demikian, terdapat beberapa fungsi utama yang dimiliki oleh alat ukur ini, yaitu:
1. Mengukur Arus Listrik
Fungsi utama AVO meter yang pertama adalah mengukur arus listrik atau ampere. Ada dua jenis ampere yang dapat diukur oleh alat ini, yaitu arus AC (Alternating Current) dan arus DC (Direct Current).
Namun, pengguna AVO meter harus memperhatikan batas ukur maksimum agar tidak terjadi kerusakan pada alat.
2. Mengukur Tegangan Listrik
Fungsi utama kedua adalah mengukur tegangan atau voltase dari komponen listrik. AVO meter dilengkapi dengan saklar selector yang dapat menentukan batas ukur maksimum.
Oleh karena itu, sebelum mengukur tingkat tegangan pada rangkaian listrik, harus diprediksi terlebih dahulu level tegangan yang akan diukur.
3. Mengukur Hambatan Listrik
Fungsi yang ketiga adalah mengukur hambatan atau resistensi dari suatu komponen listrik atau resistor yang memiliki unsur resistansi. Penting untuk memperhatikan batas ukur resistensi agar hasil pengukuran dapat akurat.
4. Fungsi Hfe
Fungsi Hfe adalah fitur yang tidak dimiliki oleh semua jenis AVO meter. Fungsi ini berguna untuk mengetahui nilai faktor penguatan dari transistor.
Hfe digunakan untuk mengukur penguatan transistor pada tipe NPN dan PNP.
5. Mengukur Nilai Kapasitansi
Fungsi lain yang mungkin tidak dimiliki oleh semua Multitester adalah untuk mengukur nilai kapasitansi dari suatu kapasitor.
Baik pada jenis Analog maupun Digital, keduanya memiliki batas ukur resistansi yang harus diperhatikan agar hasil pengukuran dapat akurat.
6. Mengukur Frekuensi Sinyal
Fungsi yang terakhir adalah untuk mengetahui nilai frekuensi dari suatu isyarat atau sinyal pada komponen elektronika. Hal ini penting untuk memperbaiki atau menyesuaikan rangkaian elektronik yang digunakan.
Pengguna AVO meter harus memastikan bahwa alat yang digunakan dapat mengukur frekuensi yang diinginkan dengan akurat.
Penutup
Sebagai penutup, panduan Cara Menggunakan Multimeter / Multitester dengan baik dan benar sangat penting untuk dikuasai oleh para teknisi, hobiis, maupun pelajar yang ingin mempelajari dunia elektronik.
Dengan memahami cara kerja dan penggunaan alat ini secara tepat, kita dapat menghindari kesalahan pengukuran serta mengurangi risiko kerusakan pada peralatan yang sedang diperiksa.
Jangan lupa untuk selalu mematuhi prosedur keselamatan, seperti memilih rentang pengukuran yang sesuai, menggunakan probe yang berkualitas, dan memeriksa kelayakan alat sebelum digunakan.
Semoga panduan dari empatpilar.com mengenai Cara Menggunakan Multimeter / Multitester ini, bisa membantu Kalian dalam menjalani kegiatan sehari-hari yang melibatkan multimeter, serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Kalian di bidang elektronik. Selamat mencoba dan semoga sukses!