Cara Menghitung Kebutuhan Besi Begel

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Begel : Tips Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Cara Menghitung Kebutuhan Besi Begel : Tips Lengkap. Dalam dunia konstruksi, kekuatan sebuah bangunan sangat ditentukan oleh kualitas dan kekuatan material yang digunakan. Salah satu material yang memiliki peran penting dalam memastikan kekokohan sebuah struktur adalah besi begel. Besi begel berfungsi sebagai tulang punggung yang memberikan dukungan dan kestabilan pada beton. Oleh karena itu, menghitung kebutuhan besi begel dengan tepat menjadi kunci utama dalam memastikan keberhasilan proyek konstruksi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam cara menghitung kebutuhan besi begel untuk proyek konstruksi Anda. Mulai dari perhitungan dasar hingga faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar struktur bangunan mampu menahan beban dengan optimal. Simaklah langkah-langkahnya dengan seksama, agar Anda dapat merencanakan penggunaan besi begel secara efisien dan menghasilkan bangunan yang kuat dan tahan lama.

Besi Begel Adalah?

Besi begel, atau yang dikenal dalam bahasa Belanda sebagai “buegel”, merupakan salah satu elemen penting dalam konstruksi bangunan. Kata “begel” sendiri berasal dari bahasa Belanda dan dapat diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “clip”, “brace”, “strap”, atau “stirrups”. Di Indonesia, besi begel sering juga disebut sebagai sengkang.

Sebagai bagian dari struktur konstruksi bangunan, besi begel memiliki peran vital sebagai kolom pengikat untuk menahan struktur tulangan utama dari besi beton. Material ini umumnya terbuat dari besi beton polos atau ulir, meskipun ada juga yang menggunakan wirerod. Bentuk besi begel bervariasi sesuai dengan kebutuhan, tetapi yang paling umum ditemui di pasaran adalah bentuk persegi atau persegi panjang. Meskipun demikian, besi begel juga dapat dibuat dalam bentuk U, L, atau bahkan bulat.

Selain bentuknya, besi begel juga memiliki variasi dalam jenis tulangan yang digunakan, seperti vertikal, spiral, dan miring, tergantung pada kebutuhan struktur bangunan. Ukuran yang paling umum digunakan dalam konstruksi dan banyak beredar di pasaran termasuk 90mm x 90mm, 90mm x 150mm, 90mm x 250mm, dan 90mm x 300mm. Pilihan ukuran ini disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi proyek konstruksi tertentu.

Sebagai komponen yang penting dalam konstruksi, besi begel memainkan peran krusial dalam memberikan kekuatan dan daya tahan terhadap bangunan. Oleh karena itu, pemilihan besi begel dengan bentuk, ukuran, dan jenis tulangan yang tepat sangat penting untuk memastikan kestabilan dan keamanan struktur bangunan yang dibangun.

A. Cara Menghitung Kebutuhan Besi Begel

Langkah pertama dalam menghitung kebutuhan besi begel adalah menggunakan besi tulangan pokok berdiameter 4⌀10. Besi ini terdiri dari empat batang dengan diameter masing-masing sebesar 10 mm. Selain itu, besi begel ⌀8-200 juga digunakan, yang berarti besi begel dengan diameter 8 mm dipasang setiap jarak 200 mm.

Besi begel ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 cm x 15 cm. Untuk menghitung kebutuhan besi begel, kita harus memperhitungkan ukuran sloof, yang memiliki dimensi 15 cm x 20 cm, dikurangi selimut beton sebanyak 2,5 cm.

B. Cara Menghitung Besi Begel

Panjang satu batang besi begel ⌀8 adalah 0,6 m. Ini dihitung dengan menambahkan panjang masing-masing bagian, yaitu 0,1 m (selimut beton), 0,1 m (selimut beton), 0,15 m (panjang), 0,15 m (panjang), 0,05 m (selimut beton), dan 0,05 m (selimut beton).

Jumlah besi begel per meter sloof adalah 5 batang, karena sloof memiliki panjang 1 m dan jarak antar besi begel ⌀8 adalah 0,2 m.

Total panjang besi ⌀8 adalah 3 m, karena 0,6 m x 5 batang.

Jika panjang satu batang besi begel ⌀8 adalah 12 m, maka dibutuhkan 0,25 batang untuk sloof tersebut.

Jadi, dibutuhkan 5 batang besi begel ⌀8, atau besi ⌀8 sepanjang 3 m, atau setara dengan 0,25 batang.

C. Cara Menghitung Besi Tulangan Pokok

  1. Total panjang besi ⌀10 adalah 4 m, karena terdapat 4 batang.
  2. Jumlah batang besi ⌀10 yang dibutuhkan adalah 0,3333 batang, karena panjang satu batang besi begel ⌀10 adalah 12 m.
  3. Bentuk sloof berbentuk balok, sehingga volumenya dapat dihitung dengan luas alas dikalikan tingginya, yaitu 0,15 m x 0,20 m x 1 m = 0,03 m³.
Baca Juga :  Apa itu Kawat Bronjong? Pengertian dan Fungsinya Secara Lengkap

Berapa Ukuran Besi Untuk Begel?

Setelah mengetahui Cara Menghitung Kebutuhan Besi Begel, nah ukuran besi untuk begel sangat penting dalam pembangunan, dan pemilihan ukuran yang sesuai akan sangat mempengaruhi kekuatan dan stabilitas fondasi bangunan. Saat ini, tersedia beberapa ukuran besi begel yang umumnya digunakan dalam konstruksi.

Beberapa ukuran besi begel yang sering digunakan di pasaran antara lain adalah 90 mm x 90 mm, 90 mm x 150 mm, 90 mm x 250 mm, dan 90 mm x 300 mm. Setiap ukuran memiliki kegunaan dan aplikasi tertentu tergantung pada kebutuhan konstruksi dan desain fondasi bangunan. Misalnya, besi begel dengan ukuran 90 mm x 90 mm dapat digunakan untuk fondasi rumah dengan beban ringan, sementara ukuran yang lebih besar seperti 90 mm x 300 mm mungkin cocok untuk fondasi dengan beban yang lebih berat.

Selain memperhatikan ukuran, jarak antar besi begel juga merupakan faktor kunci dalam konstruksi fondasi. Penempatan yang tepat dan sesuai dengan peraturan konstruksi akan memastikan bahwa fondasi mendukung beban bangunan dengan optimal.

Penting juga untuk memilih bahan bangunan yang berkualitas untuk memastikan kekuatan dan daya tahan fondasi. Fondasi yang kuat akan memberikan keamanan dan ketahanan bangunan terhadap gempa bumi, beban angin, dan faktor eksternal lainnya.

Untuk mendapatkan berbagai ukuran besi begel dan bahan bangunan berkualitas selama proses konstruksi, Anda dapat mempercayakan kebutuhan Anda kepada penyedia seperti Indosteger. Produk-produk dari Indosteger dijamin berkualitas, telah diuji kekuatan dan ketahanannya, sehingga Anda dapat membangun rumah dengan keyakinan bahwa fondasinya akan kokoh dan tahan lama.

Penutup

Penting untuk selalu memperhatikan peraturan dan standar yang berlaku dalam industri konstruksi serta memperhitungkan faktor-faktor seperti beban struktural, jenis tanah, dan kondisi lingkungan sekitar. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa pengerjaan konstruksi berjalan dengan lancar dan aman.

Semoga informasi dari empatpilar.com tentang cara menghitung kebutuhan besi begel ini bermanfaat dalam mendukung keberhasilan proyek konstruksi Anda. Teruslah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ini agar dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun struktur yang kokoh dan aman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *