Empat Pilar – Frekuensi Inews TV Digital DVB-T2 dan Parabola Terbaru : UPDATE. Frekuensi Inews TV adalah saluran televisi yang menyajikan berita akurat dan terpercaya di Indonesia.
Saluran ini merupakan bagian dari MNC Group, yang juga memiliki beberapa saluran televisi lainnya seperti RCTI, MNCTV, Global TV, dan lain-lain. Frekuensi Inews TV bisa diakses melalui televisi kabel, satelit, atau siaran digital.
Berita merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam memperoleh informasi terbaru dan teraktual.
Dalam era digital seperti sekarang ini, masyarakat bisa memperoleh berita dari berbagai sumber seperti portal berita online, media sosial, atau saluran televisi.
Frekuensi Inews TV hadir sebagai salah satu saluran televisi yang menyajikan berita akurat dan terpercaya di Indonesia.
Frekuensi Inews TV menyajikan berita dari dalam negeri maupun luar negeri dengan cakupan yang luas. Selain itu, saluran ini juga menyajikan program-program hiburan dan olahraga yang menarik untuk ditonton.
Mengenal iNews TV
Awalnya bernama SUN TV, iNews didirikan pada Juni 2007. Siaran pertamanya dimulai pada 2 Februari 2008 dan diluncurkan pada 5 Maret 2008.
Awalnya, stasiun televisi ini hanya tersedia melalui televisi berlangganan Indovision, OkeVision, dan Top TV (sekarang MNC Vision). Nama SUN TV diartikan sebagai TV Matahari, dengan harapan memberikan semangat kepada pemirsa.
Meskipun merencanakan untuk bersiaran terestrial di Jabodetabek pada Juni 2008, SUN TV tidak dapat melakukannya karena belum mendapat izin dari pemerintah.
SUN TV mencoba memperluas jangkauannya dengan mengakuisisi beberapa televisi lokal di berbagai daerah, seperti Deli TV di Medan dan PRO TV di Semarang, dengan presentase 50-99% atau menjalin kerjasama.
Pada akhir 2008, SUN TV sudah bisa bersiaran di 16 kota secara berjaringan. Pada akhirnya, pada tanggal 17 November 2009, SUN TV mengudara di Jabodetabek dengan bergabung dengan sebuah stasiun televisi lokal bernama TV3 yang berbasis di Tangerang.
1. Frekuensi Digital DVB-T2 UHF dan MHz
Daerah | Digital (UHF) | DVB-T2 (MHz) |
---|---|---|
DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi | 28 UHF | 530 |
Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur | 31 UHF | 554 |
Cirebon, Indramayu | 44 UHF | 658 |
Garut, Tasikmalaya, Ciamis | 38 UHF | 610 |
Sukabumi | 41 UHF | 634 |
Sumedang | 40 UHF | 626 |
Cilegon, Serang | 41 UHF | 634 |
Semarang, Ungaran, Kendal, Demak, Jepara, Kudus | 46 UHF | 674 |
Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan | 42 UHF | 642 |
Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Kebumen dan Cilacap | 43 UHF | 650 |
Blora dan Cepu | 26 UHF | 514 |
Pati dan Rembang | 26 UHF | 514 |
Purworejo | 23 UHF | 490 |
Yogyakarta, Solo, Sleman, Wonosari, Wates | 41 UHF | 634 |
Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan dan Bangkalan | 41 UHF | 634 |
Jember, Bondowoso | 47 UHF | 682 |
Kediri, Pare, Kertosono, Blitar, Jombang, Tulungagung | ||
Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek | 40 UHF | 626 |
Malang | 43 UHF | 650 |
Banyuwangi | 40 UHF | 626 |
Pamekasan, Sumenep | 45 UHF | 666 |
Kupang | 35 UHF | 586 |
Medan | 42 UHF | 642 |
Tanjung Selor | 47 UHF | 682 |
Palembang | 29 UHF | 538 |
Pangkal Pinang | 36 UHF | 594 |
Makassar, Maros, Sungguminasa dan Pangkajene | 40 UHF | 626 |
Kendari | 36 UHF | 594 |
Kota Denpasar, Singaraja | 42 UHF | 642 |
Mataram | 35 UHF | 586 |
Banjarmasin, Martapura, Marabahan | 47 UHF | 682 |
Kotabaru | 45 UHF | 666 |
Samarinda | 27 UHF | 522 |
Balikpapan | 32 UHF | 562 |
Bengkulu | 40 UHF | 626 |
Bandar Lampung, Kota Metro | 36 UHF | 594 |
Pekanbaru | 45 UHF | 666 |
Batam, Tanjung Balai Karimun | 44 UHF | 658 |
Padang, Pariaman | 39 UHF | 618 |
Sawahlunto | 618 | |
Batusangkar | 618 | |
Bukittinggi, Padang Panjang | 618 | |
Painan | ||
Jambi | 32 UHF | 562 |
Pontianak | 41 UHF | 634 |
Palangkaraya | 42 UHF | 642 |
Manado | 35 UHF | 586 |
Palu | 44 UHF | 658 |
Ambon | 39 UHF | 618 |
Jayapura | 37 UHF | 602 |
Merauke | ||
Banda Aceh | 44 UHF | 658 |
Lhokseumawe | 44 UHF | 658 |
Sabang | 45 UHF | 666 |
Ternate | 40 UHF | 626 |
Manokwari | 34 UHF | 578 |
Gorontalo | 37 UHF | 602 |
Mamuju | 37 UHF | 602 |
2. Frekuensi Satelit Parabola
LNB | Satelit | Frekuensi | Sym Rate | Decoder | Status |
---|---|---|---|---|---|
C band | Telkom 4 108.0°E | 4034 H | 16600 | All | Gratis |
C band | SES 7 108.2°E | 2595 H | 20000 | MNC Vision | Gratis |
C band | Telkom 4 108.0°E | 3860 V | 31000 | K Vision | Gratis |
C band | Telkom 4 108.0°E | 4180 V | 29800 | Nex Parabola | Gratis |
Ku Band | SES 9 108.2°E | 11921 V | 45000 | Nex Parabola | Berlangganan |
Ku Band | Measat 3a 91.4°E | 12436 H | 31000 | K Vision | Berlangganan |
Memasukan INews Tv Fta Manual Pada Receiver
Untuk menambahkan saluran INews TV yang baru dengan menggunakan kode transponder yang baru, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti pada receiver Matrix Garuda:
- Cari nama saluran INews TV lama yang tidak berfungsi dan akan diganti dengan kode frekuensi dan simbol ratenya yang baru.
- Masukkan kode transponder baru yang terdapat pada data tabel di atas.
- Tekan tombol MENU pada remot kontrol dan pilih Menu Instalasi.
- Pilih Daftar TP dan akan muncul banyak data angka seperti 4680 MHz 7199Ks/s.
- Tekan tombol Ubah yang muncul di layar dengan menggunakan tombol ” pada remot, biasanya warna tombol sama dengan di layar tv”.
- Masukkan kode transponder baru dengan cara menekan nomor pada remot kontrol.
- Pastikan nomor yang dimasukkan sudah lengkap, kemudian tekan tombol cari dan simpan.
Setiap merk receiver mungkin memiliki perbedaan pada pengaturannya, namun langkah-langkah di atas dapat digunakan sebagai panduan umum untuk menambahkan saluran INews TV pada receiver Matrix Garuda.
Merk Receiver Yang Support iNewst Tv
Berikut ini adalah beberapa merk receiver yang mendukung saluran iNews TV:
- Matrix Garuda
- Venus Inova MPEG4 HD PVR
- Nusantara HD
- Venus HD Netsat
- Skybox DVB-S2 V8 Combo
- Skybox H-1
- Matrix Turbo III Spark HD Ethernet
- Nex Parabola
- Matrix Prolink HD Ethernet New
- Hitech HD 888+
- Hitech X8 HD
- Kaonsat Androtech 899 HD
- Kaonsat Imax 899 HD Ethernet
- Openbox DVBS2
- Getmecom Ethernet
Selain merk-merek di atas, masih banyak lagi merk receiver lainnya yang juga mendukung saluran iNews TV.
Update Frekuensi iNews Tv Di Semua Satelit
iNews Tv termasuk tv FTA, namun ada pada paket gratisan pada paket Pay Tv (Tv Berlangganan) seperti MNCVision, Nex Parabola, Nusantara HD, KVision dan lainnya.
POSISI | SATELIT | FREKUENSI | KETERANGAN |
---|---|---|---|
124.0°E | JCSAT 4B | 12530 H 30000 | MPEG-4 |
$ Big TV | |||
108°E | Telkom 4 | 4180 V 29800 | MPEG-4 |
Nex Parabola | |||
4060 V 31000 | MPEG-2 KVision | ||
03860 V 31000 | MPEG- 4 KVision | ||
3934 H 10000 | MPEG-4 | ||
Nusantara HD | |||
98.0°E | Chinasat 11 | 12500 V 43200 | MPEG-4 |
FTA | |||
108.2°E | SES 7 | 2595 H 20000 | MPEG-4 |
$ MNCVision |
Penyebab Inews TV gelap
Jika Kalian mengalami masalah siaran gelap pada inews TV, ada beberapa penyebab yang perlu Kalian ketahui, antara lain:
1. Pindah satelit
Siaran inews TV sebelumnya dapat diakses melalui satelit Palapa C2 atau Palapa D, namun saat ini frekuensi inews TV sudah tidak bisa diakses lagi di satelit tersebut.
Hal ini menyebabkan Kalian tidak dapat menangkap siaran inews TV. Sebaiknya, cari tahu frekuensi inews TV terbaru dan lakukan penyesuaian pada receiver Kalian.
2. Ganti frekuensi transponder
Siaran inews TV gelap juga bisa disebabkan oleh perubahan frekuensi transponder inews TV. Untuk mengatasi masalah ini, coba lakukan scan ulang pada satelit untuk mendapatkan update frekuensi terbaru.
3. Tidak menggunakan receiver rekomendasi
Untuk dapat membuka siaran inews TV, Kalian harus menggunakan receiver rekomendasi dari provider TV berlangganan tertentu, seperti K-Vision, MNC Vision, atau Nex Parabola.
Hal ini dikarenakan saat ini inews TV hanya dapat diakses melalui layanan TV berlangganan.
Pastikan Kalian menggunakan receiver yang direkomendasikan oleh provider TV berlangganan Kalian agar dapat menikmati siaran inews TV dengan lancar.
Kesimpulan
Dalam era digital yang semakin maju seperti saat ini, televisi menjadi salah satu media hiburan yang masih banyak diminati.
Inews TV sebagai salah satu stasiun televisi nasional pun tak ketinggalan dalam menghadirkan program-program menarik untuk penonton setianya.
Dalam hal ini, Inews TV menyediakan dua jenis frekuensi siaran, yaitu digital DVB-T2 dan melalui parabola terbaru.
DVB-T2 adalah sistem penyiaran televisi digital yang menggunakan sinyal frekuensi radio untuk mengirimkan siaran televisi ke perangkat TV.
Sedangkan parabola terbaru adalah sistem penerimaan sinyal televisi menggunakan antena parabola yang dipasang pada atap rumah.
Bagi penonton yang berada di wilayah terjangkau siaran Inews TV, bisa menikmati program-program menarik melalui frekuensi digital DVB-T2.
Sedangkan bagi penonton yang berada di wilayah yang sulit terjangkau siaran DVB-T2, bisa memanfaatkan sistem parabola terbaru untuk menikmati siaran Inews TV.
Perlu diketahui bahwa untuk dapat menikmati siaran Inews TV melalui sistem parabola terbaru, perangkat yang digunakan harus sudah mendukung teknologi DVB-S2.
Teknologi ini memungkinkan perangkat parabola terbaru untuk menerima sinyal televisi dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik.
Dengan hadirnya dua jenis frekuensi siaran Inews TV, diharapkan dapat memudahkan penonton untuk menikmati program-program menarik yang disajikan oleh stasiun televisi nasional ini.
Apapun pilihan frekuensi yang digunakan, yang terpenting adalah tetap menikmati tayangan dengan bijak dan positif.
Mungkin itu saja ulasan secara lengkap yang bisa empatpilar.com berikan kepada kalian mengenai Frekuensi Inews TV Digital DVB-T2 & Parabola Terbaru. Semoga bermanfaat