Harga Borongan Urugan Tanah per Meter

Harga Borongan Urugan Tanah per Meter : Terbaru Saat Ini

Posted on

Empat Pilar – Harga Borongan Urugan Tanah per Meter : Terbaru Saat Ini. Dalam dunia konstruksi, salah satu tahap yang krusial adalah urugan tanah. Proses ini tidak hanya menghasilkan fondasi yang kokoh, tetapi juga memerlukan perhitungan yang matang, termasuk dalam menentukan harga borongan urugan tanah per meter. Harga tersebut tidak hanya mencerminkan nilai material, tetapi juga melibatkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keseluruhan biaya proyek.

Pentingnya pemahaman terhadap harga borongan urugan tanah per meter tidak hanya berkaitan dengan efisiensi finansial, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyek konstruksi. Artikel ini akan membongkar rahasia di balik penetapan harga borongan urugan tanah per meter, merinci faktor-faktor apa saja yang memengaruhi, serta memberikan wawasan mendalam untuk membantu para pelaku konstruksi membuat keputusan yang tepat dalam pengelolaan proyeknya.

Urugan Tanah Adalah?

Urugan tanah merujuk pada suatu jenis pekerjaan yang bertujuan untuk mengalihkan tanah padas, tanah merah, atau tanah semi-padas dari satu lokasi pengambilan ke lokasi lain sesuai dengan kebutuhan, guna mencapai bentuk dan ketinggian tanah yang diinginkan.

Biasanya, urugan tanah dilaksanakan dalam sektor-sektor seperti pertanian (sawah, ladang, dan perkebunan), pembangunan infrastruktur (fondasi bangunan), dan kerajinan (gerabah, tembikar, pot, genting, dan batu bata). Pengukuran urugan tanah umumnya menggunakan parameter ritase atau volume dalam meter kubik (m3).

Semua tahap pengambilan tanah dalam urugan memerlukan penggunaan peralatan berat, seperti buldoser atau ekskavator. Pemilihan alat ini disesuaikan dengan medan dan jenis tanah yang akan diambil. Untuk medan dengan ketinggian di atas 10 meter, ekskavator lebih efisien digunakan, sementara untuk medan di bawah 10 meter, buldoser menjadi pilihan karena kecepatan dan efisiensinya dalam bergerak.

Penggunaan truk jungkit diperlukan dalam kegiatan urugan untuk memindahkan tanah dari lokasi pengambilan menuju lokasi pembuangan.

Jenis Tanah Urug yang Baik

Dengan memperhatikan kriteria tersebut, Pins dapat mengidentifikasi jenis-jenis tanah yang dapat diurug. Berikut adalah jenis-jenis tanah yang baik untuk proses urugan:

1. Tanah Merah (Laterit)

Secara fisik, tanah merah atau laterit memiliki warna coklat kemerah-merahan dan teksturnya cukup padat serta kokoh.

Tanah merah cocok untuk proses urug karena mudah menyerap air, memiliki profil tanah yang dalam, pH netral sampai asam, kandungan aluminum dan zat besi, serta kandungan bahan organik sedang. Biasanya, tanah merah ditemukan di lingkungan lembab, dingin, dan tergenang air, seperti di daerah pantai hingga pegunungan yang tinggi. Selain digunakan sebagai urugan dalam proyek konstruksi, tanah merah juga dapat digunakan untuk membentuk lahan perkebunan.

2. Tanah Padas

Jenis tanah padas memiliki tingkat kepadatan yang sangat tinggi, kokoh namun sulit menyerap air. Strukturnya terdiri dari lapukan batuan induk dengan kandungan organik tanah yang rendah bahkan hampir tidak ada.

Tanah padas sering digunakan sebagai pondasi bangunan berukuran besar atau gedung bertingkat, mengingat tingkat kepadatannya yang tinggi.

3. Tanah Semi Padas (Tanah Liat)

Tanah semi padas, atau yang lebih dikenal sebagai tanah liat, terbentuk dari perpaduan batuan kapur dan pasir. Dilihat dari karakteristiknya, tanah ini memiliki sifat gabungan antara tanah merah dan tanah padas.

Terbentuk dari hujan yang terjadi secara tidak merata sepanjang tahun, tanah semi padas memiliki tingkat kesuburan yang cukup baik. Banyak orang memanfaatkannya untuk kegiatan bertani dan berkebun.

Harga Borongan Urugan Tanah per Meter

Harga borongan urugan tanah bervariasi di setiap daerah dengan beberapa faktor yang memengaruhinya. Faktor-faktor tersebut mencakup kondisi bidang pekerjaan dan tingkat kesulitan pengurugan. Meskipun demikian, umumnya pekerja borongan urugan tanah menetapkan harga mulai dari Rp120.000 hingga Rp140.000 per meter kubik.

Baca Juga :  Daftar Biaya Pemasangan Pagar Kawat Duri : Terbaru

Menurut informasi dari buanakonstruksi.com, Harga Borongan Urugan Tanah per Meter di kawasan Bogor adalah sekitar Rp130.000 per meter kubik, dengan batasan jarak langsir sekitar 15 kilometer. Harga ini mungkin dapat bervariasi tergantung pada spesifik lokasi dan persyaratan pekerjaan.

Penting untuk dicatat bahwa dalam paket borongan tersebut, biasanya termasuk penyewaan alat-alat seperti excavator atau bulldozer. Ini tentu saja memberikan keuntungan bagi pelanggan, karena mereka tidak perlu lagi menghitung biaya tambahan untuk sewa alat berat. Dengan demikian, harga borongan urugan tanah mencakup tidak hanya tenaga kerja tetapi juga penggunaan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Perhitungan Biaya Urugan Tanah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, biaya urugan tanah yang cukup tinggi disebabkan oleh penggunaan alat-alat berat seperti excavator, bulldozer, dan peralatan lainnya.

Berkaitan dengan biaya, perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan urugan tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Volume Pekerjaan

Langkah pertama adalah menghitung volume pekerjaan pengurugan tanah. Misalnya, kita akan melakukan pengurugan pada area dengan panjang 15 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 2 meter.

Diketahui:

Panjang: 15 meter
Lebar: 5 meter
Kedalaman: 2 meter

Perhitungan:

Volume pekerjaan= panjang x lebar x kedalaman

Volume pekerjaan= 15m x 5mx 2m= 150m

Jadi, total volume atau luas bidang pekerjaan yang akan diurug adalah 150 meter kubik.

B. RAB Urugan Tanah

Langkah berikutnya adalah menghitung RAB untuk pengerjaan urugan tanah menggunakan jasa pemborong atau kontraktor.

RAB urugan tanah = Volumepekerjaanxhargaborongan

RAB urugan tanah = 150m

Dengan demikian, pekerjaan urugan tanah dengan volume 150 meter kubik membutuhkan anggaran biaya sekitar Rp19.500.000.

Persiapan dan Proses Pengurugan

Dalam tahap persiapan pengukuran untuk pekerjaan pengurugan, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan guna memastikan kelancaran dan kualitas pelaksanaan pekerjaan. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi fokus pada tahap persiapan tersebut:

1. Tim Survey dan Alat Ukur yang Akurat

Memastikan keberhasilan pengurugan dimulai dengan menggunakan tim survey yang terampil dan berpengalaman. Selain itu, penggunaan alat ukur dengan tingkat akurasi tinggi menjadi kunci untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat. Hal ini membantu dalam perhitungan volume tanah yang akan diurug dengan presisi.

2. Pembuatan Rancangan Anggaran Biaya (RAB)

Sebelum memulai pekerjaan, perlu disusun Rancangan Anggaran Biaya yang detail. RAB mencakup estimasi biaya untuk semua aspek pekerjaan pengurugan, termasuk biaya alat berat, bahan material, upah pekerja, dan aspek lainnya. Hal ini membantu dalam perencanaan keuangan proyek dengan lebih terstruktur.

3. Persiapan Alat Berat

Pemilihan dan persiapan alat berat seperti excavator, bulldozer, dan peralatan lainnya harus dilakukan secara teliti. Perawatan rutin dan pemeriksaan teknis terhadap alat-alat ini penting untuk memastikan kinerja yang optimal selama proses pengurugan.

4. Tim Kerja yang Profesional

Memiliki tim kerja yang terdiri dari tenaga kerja yang profesional dan terlatih merupakan kunci keberhasilan proyek. Mereka harus memahami tugas masing-masing dan bekerja secara sinergis untuk mencapai hasil yang diinginkan.

5. Koordinasi dengan Pihak Keamanan dan Lingkungan

Sebelum memulai pekerjaan, koordinasi dengan pihak keamanan dan instansi terkait perlu dilakukan. Hal ini mencakup pemetaan batas area kerja, serta implementasi langkah-langkah keamanan dan lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif proyek terhadap lingkungan sekitar.

6. Pengendalian dan Monitoring

Proses pengurugan memerlukan pengendalian dan monitoring yang ketat selama pelaksanaan proyek. Ini melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap kualitas pekerjaan, penggunaan bahan material, dan kepatuhan terhadap jadwal proyek. Pengendalian ini membantu mencegah terjadinya masalah yang dapat mempengaruhi progres proyek secara keseluruhan.

Penutup

Dalam penutup dari empatpilar.com ini, dapat disimpulkan bahwa harga borongan urugan tanah per meter menjadi pertimbangan penting dalam proyek konstruksi. Faktor-faktor seperti jenis tanah, lokasi proyek, dan skala pekerjaan dapat memengaruhi harga tersebut. Oleh karena itu, para kontraktor dan pengembang perlu melakukan perhitungan yang teliti dan menyeluruh sebelum menentukan harga borongan urugan tanah.

Baca Juga :  Perbandingan Semen Tiga Roda Vs Gresik : Pilih Mana?

Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan dapat menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan penyedia jasa konstruksi. Harga yang sesuai dengan kualitas pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan proyek konstruksi dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *