Empat Pilar – Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara ? Berikut Ulasannya. Penasaran dengan cara kura-kura berkembang biak? Yuk, simak ulasan lengkap dan menarik mengenai Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara ? Berikut Ulasannya!
Kura-kura merupakan hewan eksotis yang kerap menjadi peliharaan bagi banyak orang. Namun, banyak yang belum mengetahui bagaimana cara kura-kura berkembang biak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara ? Berikut Ulasannya. Artikel ini akan menjelaskan cara kura-kura berkembang biak dengan gaya menarik dan informatif, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan umum seputar topik ini.
Mengenal Kura-Kura
Kura-kura adalah reptil berkaki empat dengan sisik yang termasuk dalam ordo Testudines atau Chelonians. Mereka mudah dikenali dengan adanya “rumah” atau batok yang keras dan kaku.
Batok kura-kura terdiri dari dua bagian, yaitu karapas yang menutupi punggung dan plastron yang menutupi perut.
Setiap bagian terdiri dari dua lapisan. Lapisan luar umumnya berupa sisik besar dan keras yang tersusun seperti genting, sedangkan lapisan dalam terdiri dari lempengan tulang yang rapat seperti tempurung.
Namun, kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing memiliki lapisan luar yang tidak bersisik dan digantikan oleh lapisan kulit di luar tempurung tulang.
Di Indonesia, terdapat tiga kelompok hewan yang termasuk dalam ordo ini, yaitu penyu (sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises).
Dalam bahasa Inggris, kura-kura dibedakan menjadi kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).
Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara ? Berikut Ulasannya
Kura-kura merupakan hewan yang berkembang biak dengan bertelur. Hal ini berlaku untuk semua spesies kura-kura.
Kebanyakan kura-kura memiliki musim kawin yang spesifik, di mana puncaknya terjadi pada bulan Desember hingga Juni. Menariknya, kura-kura betina dapat menyimpan sperma kura-kura jantan selama bertahun-tahun setelah kawin.
Sperma baru akan membuahi telur setelah beberapa waktu. Biasanya, kura-kura akan bertelur paling banyak pada bulan Mei hingga Juli.
Setelah bertelur, kura-kura tidak akan mengerami telurnya. Namun, untuk menjaga telur tetap aman dan hangat, induknya akan menggali sarang dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter.
Selanjutnya, induk kura-kura akan menutupi telur-telurnya dengan campuran tanah, urine, dan feses. Campuran tersebut akan mengeras dan menjadi lapisan pelindung kura-kura.
Suhu lingkungan sekitar telur akan memengaruhi jenis kelamin embrio yang akan menetas. Jika suhu sekitar telur lebih dari 29,5 derajat Celsius, maka embrio akan menjadi betina.
Sebaliknya, jika suhu berada di bawah 28 derajat Celsius, maka embrio tersebut akan menjadi kura-kura jantan.
Telur baru akan menetas setelah 90 sampai 270 hari. Setelah menetas, bayi kura-kura akan tetap berada di sarangnya selama sebulan untuk makan dari dalam telurnya.
Fakta Unik Kura-Kura
Setelah memahami Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara, selanjutnya kalian pahami nih, fakta unik tentang kura-kura. Kura-kura memiliki 265 spesies yang tersebar di seluruh dunia, baik di darat, sungai, laut, dan lain-lain.
Makanan yang dikonsumsi oleh kura-kura berbeda-beda tergantung pada jenis dan lingkungannya. Mayoritas kura-kura darat merupakan hewan herbivora, sementara kura-kura air tawar biasanya omnivora.
Kura-kura enggak memiliki gigi untuk memotong makanan, namun mereka memotong makanan dengan paruhnya yang mirip dengan burung.
Walaupun terlihat lambat, ada beberapa jenis kura-kura yang dikenal mampu berenang dengan cepat, lho!
Tidak hanya itu, kura-kura menyimpan banyak fakta unik yang menarik untuk diketahui. Apa saja fakta-fakta tersebut? Yuk, kita cari tahu bersama!
1. Kura-kura enggak bisa keluar dari tempurungnya
Banyak yang belum mengetahui bahwa kura-kura tidak bisa keluar dari tempurungnya sendiri.
Sebenarnya, tempurung kura-kura merupakan bagian dari tubuhnya yang terdiri dari 50 tulang yang merupakan gabungan dari tulang rusuk dan tulang belakang.
Tempurung kura-kura akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan kura-kura, yang berbeda dengan kelomang yang bisa berganti tempurung karena tidak terus bertumbuh.
2. Enggak semua kura-kura bisa hidup lebih dari 100 tahun
Kura-kura dikenal sebagai hewan yang dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang sangat lama.
Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua jenis kura-kura dapat bertahan hidup hingga mencapai usia 100 tahun.
Beberapa jenis kura-kura hanya dapat hidup selama 20-40 tahun tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi dan lingkungan tempat tinggalnya.
3. Enggak semua kura-kura bergerak lambat
Kura-kura sering diidentikkan sebagai hewan yang berjalan dengan lambat, seperti misalnya kura-kura Galapagos yang hanya mampu berjalan dengan kecepatan 1,6 km/jam.
Tetapi sebenarnya, tidak semua kura-kura bergerak lambat. Rata-rata kura-kura dapat berjalan dengan kecepatan 6 km/jam dan berenang dengan kecepatan hingga 35/jam.
Bahkan, mereka juga dapat berjalan cepat terutama pada kura-kura jantan yang tertarik pada kura-kura betina.
4. Kura-kura memiliki 3 telinga
Kura-kura memiliki 3 telinga yang berbeda dengan hewan lainnya.
Dua telinga kura-kura terletak di samping kepala dengan bentuk lubang kecil, sedangkan satu telinga lagi terletak di dalam hidungnya.
Hal ini menjadi perbedaan yang menarik dibandingkan dengan hewan lainnya.
5. Ada jenis kura-kura yang bernapas lewat duburnya
Kura-kura pada dasarnya bernapas menggunakan paru-paru seperti manusia. Namun ternyata ada jenis kura-kura yang memiliki kemampuan bernapas melalui duburnya, lho!
Kemampuan ini hanya dimiliki oleh fitrozy river turtle, yaitu kura-kura jenis air tawar. Kura-kura jenis ini bisa bertahan lama di dalam air karena kemampuannya bernapas lewat duburnya.
Fitrozy river turtle bisa menarik napas sebanyak 15-60 kali per menit. Dengan kemampuan ini, kura-kura jenis ini bisa bertahan di bawah air selama 3 hari tanpa mengambil napas di permukaan air. Kemampuan unik ini menjadikan kura-kura jenis ini menjadi spesies yang menarik untuk dipelajari.
Jenis Kura-Kura Yang Bisa Dipelihara di Rumah
Sudah memahami Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara? berikutnya adalah beberapa jenis kura-kura yang bisa dijadikan hewan peliharaan di rumah:
1. Kura-kura Brazil
Kura-kura Brazil atau Red Ear Slider Turtle memiliki nama lain Trachemys scripta elegans. Jenis kura-kura air tawar ini terkenal sebagai hewan peliharaan yang populer.
Penamaan Red Ear Slider Turtle diambil dari bagian telinganya yang memiliki corak berwarna merah. Harga kura-kura Brazil termasuk terjangkau, mulai dari Rp 50.000,- hingga Rp 400.000,- tergantung pada ukuran dan umurnya.
Ukuran sedang kura-kura Brazil biasanya paling besar sepanjang 35 centimeter dan dapat hidup antara 20 sampai 30 tahun sebagai hewan peliharaan.
2. Kura-kura Ambon
Kura-kura Ambon adalah jenis kura-kura asli Indonesia dengan nama Latin Cuora amboinensis. Kura-kura ini dapat ditemukan di wilayah Ambon, Maluku, serta menyebar ke wilayah sekitarnya, seperti Malaysia hingga daratan India.
Ciri khas dari kura-kura Ambon adalah bentuk tempurungnya yang bulat dan kokoh. Kura-kura Ambon berukuran sedang dan dapat bertahan hidup selama 30 tahun. Harga kura-kura Ambon masih terjangkau, berkisar antara Rp 60.000,- hingga Rp 350.000,-.
Namun, kura-kura Ambon masuk dalam daftar hewan yang rentan mengalami kepunahan di alam liar berdasarkan IUCN Red List, sehingga bijaklah saat membeli kura-kura jenis ini dan pastikan didapatkan dari hasil budidaya, bukan hasil tangkapan liar.
3. Kura-kura Pipi Putih
Kura-kura Pipi Putih atau Siebenrockiella crassicollis merupakan jenis kura-kura air tawar. Kura-kura ini juga dikenal dengan nama Malaysian Black Mud Turtle, Black Mud Terrapin, dan Smiling Terrapin.
Ciri khas kura-kura Pipi Putih adalah warna putih yang jelas pada sisi kepalanya serta bentuk rahangnya yang melengkung menyerupai senyuman.
Habitat asli kura-kura Pipi Putih terdapat di kawasan Asia Tenggara, seperti Kalimantan, Jawa, Thailand, Sumatera, dan Semenanjung Malaya. Harga kura-kura Pipi Putih masih terjangkau, berkisar antara Rp 70.000,- hingga Rp 300.000,-.
4. Jenis Kura-kura Matahari
Kura-kura matahari adalah salah satu jenis kura-kura yang ada di Indonesia dengan tempurung yang unik dan eksotis. Kura-kura ini memiliki nama Latin Heosemys spinosa dan juga dikenal sebagai kura-kura duri karena bagian tepi tempurungnya berbentuk duri-duri tajam.
Kura-kura matahari tersebar di wilayah Kalimantan dan Sumatera serta pulau-pulau di sekitarnya seperti Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Natuna, dan Nias.
Kura-kura ini adalah hewan semi-akuatik dengan ukuran dewasa yang cukup besar, yakni panjang tubuh berkisar 18-22 cm dan berat 1-2 kg.
Kura-kura matahari dapat ditemukan di beberapa toko hewan peliharaan dengan harga berkisar antara Rp 300 ribuan hingga Rp 700 ribuan.
5. Jenis Kura-kura Forsteni
Selain kura-kura air tawar, Indonesia juga memiliki jenis kura-kura darat yang populer sebagai hewan peliharaan, seperti kura-kura Forsteni.
Kura-kura ini memiliki nama Latin Indotestudo forstenii dan merupakan spesies kura-kura asli Indonesia serta menjadi salah satu hewan endemik di Pulau Sulawesi.
Ciri khas kura-kura Forsteni adalah warna tubuhnya yang kuning gading dengan pola hitam yang menutupi seluruh tempurungnya.
Meskipun termasuk dalam jenis kura-kura darat, kura-kura ini lebih suka hidup di tempat yang lembab seperti di dekat aliran sungai.
Kura-kura Forsteni termasuk jenis yang sulit ditemukan dan dikembangbiakkan, sehingga harganya lumayan mahal, yakni sekitar Rp 3 juta sampai Rp 6 juta.
Penutup
Demikianlah ulasan mengenai Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara?. Kura-kura berkembang biak melalui cara ovipar, di mana mereka bertelur dan mengekskavasi sarang untuk meletakkan telur-telur tersebut.
Dari proses kopulasi hingga penetasan telur, kura-kura menunjukkan keunikan dan keindahan alam yang patut kita kagumi.
Semoga informasi yang kami berikan ini dapat menambah pengetahuan dan apresiasi kita terhadap kehidupan makhluk yang satu ini.
Tetap jaga kelestarian alam dan lindungi habitat kura-kura agar spesies ini dapat terus berkembang biak dan menjaga keseimbangan ekosistem di muka bumi ini.
Selamat mengenal lebih dekat tentang kura-kura dan jangan lupa untuk menjaga lingkungan sekitar kita agar tetap lestari.