Mengenal Pahat Bubut

Mengenal Pahat Bubut : Fungsi dan Jenis-Jenisnya Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Mengenal Pahat Bubut : Fungsi dan Jenis-Jenisnya Secara Lengkap. Dalam perjalanan evolusi industri dan manufaktur, alat-alat telah menjadi saksi bisu kemajuan teknologi yang menakjubkan. Di antara ribuan alat yang digunakan, ada satu yang seringkali dianggap sebagai jantung dari dunia permesinan: Pahat Bubut. Sebelum kita menyelam lebih dalam ke teknik-teknik bubut dan bagaimana pahat ini mempengaruhi hasil akhir suatu produk, mari kita kenali lebih dekat apa itu Pahat Bubut dan mengapa ia begitu penting dalam setiap aspek pembuatan.

Mengenal Pahat Bubut

Mesin bubut adalah alat yang bekerja dengan cara memutar benda yang akan dikerjakan, sementara proses penyayatan dilakukan dengan pahat bubut. Pahat ini memainkan peran krusial dalam proses pembubutan, berfungsi sebagai alat pemotong untuk memberi bentuk pada benda kerja sesuai keinginan. Ada berbagai macam pahat bubut dengan fungsinya tersendiri.

Sebagai bagian esensial dari mesin bubut, pahat bubut datang dalam berbagai jenis, seperti pahat bubut rata, pahat bubut sisi, pahat potong, pahat ulir, pahat alur, pahat chamfer, dan pahat bentuk.

Biasanya, pahat bubut dibuat dari baja karbon karena kandungan karbonnya yang tinggi, proses pembuatan melibatkan pengerasan melalui perlakuan panas atau heat treatment. Namun, ada juga jenis pahat bubut yang terbuat dari bahan high speed steel, yang mampu memotong dengan kecepatan hingga empat kali lebih cepat dibandingkan dengan baja karbon.

Masing-masing pahat bubut memiliki fungsi khusus tergantung pada bentuknya, memungkinkannya untuk digunakan dalam beragam pekerjaan.

Fungsi Pahat Bubut

Pahat bubut adalah salah satu peralatan esensial dalam dunia permesinan. Untuk mereka yang bekerja di bidang ini, alat ini tak hanya sekadar alat, melainkan kunci untuk menciptakan komponen-komponen mesin dengan presisi tinggi. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai fungsi dari pahat bubut:

1. Membuat Ulir

Salah satu fungsi utama pahat bubut adalah untuk membuat ulir pada benda kerja. Ulir adalah alur spiral atau heliks yang digunakan sebagai sarana pengencang, seperti pada baut dan mur. Dengan pahat bubut, pembuatan ulir dapat dilakukan dengan presisi dan keakuratan yang tinggi.

2. Variasi Ulir

Pahat bubut mampu membuat berbagai jenis ulir, mulai dari:

  • Ulir Tunggal: Ulir dengan satu heliks.
  • Ulir Ganda: Ulir dengan lebih dari satu heliks, memberikan kekuatan tambahan pada pengencangan.
  • Ulir Kiri: Ulir yang spiralnya mengarah ke kiri, digunakan pada situasi-situasi tertentu untuk menghindari terlepasnya baut akibat arah putaran.
  • Ulir Kanan: Ulir yang spiralnya mengarah ke kanan, merupakan tipe ulir yang paling umum digunakan.

3. Penyesuaian Sudut Pahat

Sudut pada pahat bubut sangat krusial karena menentukan bentuk dan kualitas hasil potongan. Dengan pengaturan sudut yang tepat, pahat bubut dapat dipakai untuk berbagai aplikasi, seperti pemotongan, penghalusan, dan pemberian bentuk khusus pada benda kerja. Keakuratan sudut pahat memastikan bahwa benda kerja mendapat hasil akhir yang optimal.

4. Kustomisasi Hasil Potongan

Dengan kemampuan untuk mengatur sudut pahat, permesinan dapat menghasilkan bentuk-bentuk yang kompleks dan detil. Hal ini penting untuk kebutuhan industri yang memerlukan komponen dengan spesifikasi khusus.

5. Penghalusan Permukaan

Selain pembentukan, pahat bubut juga digunakan untuk finishing atau penghalusan permukaan benda kerja. Dengan gerakan yang stabil dan kontrol yang baik, permukaan yang dihasilkan bisa sangat halus dan rapi.

Kehadiran pahat bubut dalam dunia permesinan memang tak tergantikan. Kemampuannya untuk menghasilkan komponen dengan presisi tinggi menjadikannya alat yang sangat berharga bagi para profesional di bidang ini.

Proses Pembuatan Pahat Bubut

Proses pembuatan pahat bubut terdiri dari 4 tahan, yaitu proses pencampuran atau mixing, proses pembentukan atau forming, proses panufaktur, dan yang terakhir proses finishing. Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan pahat bubut harus dijalani dengan teliti dan cermat untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mencapai standar kualitas yang diinginkan. Berikut ini adalah rincian ekspansi untuk setiap tahapan:

1. Pencampuran / Mixing

Pencampuran merupakan langkah awal dalam pembuatan pahat bubut. Pada tahap ini, serbuk logam dan zat aditif yang diperlukan dicampur secara hati-hati. Serbuk logam merupakan bahan dasar yang akan membentuk struktur utama pahat, sedangkan zat aditif ditambahkan untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu seperti kekuatan, ketahanan aus, dan lainnya. Proses pencampuran harus dilakukan dengan proporsi yang tepat dan pengadukan yang homogen agar bahan-bahan tercampur merata, memastikan kualitas bahan dasar yang homogen.

2. Pembentukan / Forming

Proses pembentukan melibatkan penerapan gaya kompaksi pada campuran serbuk logam dan aditif. Kompaksi ini bisa dilakukan pada suhu ruang atau pada suhu tinggi. Kompaksi dingin dijalankan untuk menghasilkan bentuk awal dari produk dan akan diikuti oleh proses sintering. Sintering adalah tahap penting di mana campuran serbuk logam yang terkompaksi dipanaskan dalam ruang hampa untuk menyatu menjadi struktur yang padat dan kokoh. Sintering juga membantu meningkatkan kekuatan dan integritas material.

3. Fabrikasi / Manufacturing

Setelah tahap sintering, produk yang sudah berbentuk awal akan menjalani proses manufaktur. Ini melibatkan proses pemesinan yang hati-hati dan presisi. Mesin perkakas akan digunakan untuk mengukir bentuk akhir dari pahat bubut sesuai dengan standar yang ditetapkan. Penggunaan mesin perkakas yang tepat dan operator yang terampil sangat penting untuk memastikan dimensi dan geometri pahat bubut sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Baca Juga :  Perbedaan Mata Bor Besi dan Beton : Ketahui Secara Lengkap

4. Proses Finishing

Tahap akhir adalah proses finishing, di mana pahat bubut akan dihaluskan pada area atau bagian tertentu. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk meningkatkan tampilan estetika produk tanpa mengorbankan spesifikasi teknisnya. Bagian-bagian yang dihaluskan dapat meliputi permukaan luar yang terlihat oleh mata manusia, tanpa memengaruhi fungsi utama pahat bubut dalam melakukan pemotongan dan penghalusan benda kerja.

Penting untuk diingat bahwa setiap tahapan dalam proses tersebut saling terkait dan memengaruhi hasil akhir produk. Kontrol yang ketat dan pemahaman mendalam tentang karakteristik bahan serta teknik-teknik manufaktur yang baik akan membantu memastikan bahwa pahat bubut yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan.

Jenis-Jenis Pahat Mesin Bubut dan Fungsinya

Berikut adalah Jenis-Jenis Pahat Mesin Bubut Dan Fungsinya yang perlu kalian ketahui :

1. Pahat Bubut Rata

Pahat bubut rata memiliki dua variasi, yaitu pahat bubut rata kanan dan pahat bubut rata kiri. Kedua jenis ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membubut permukaan benda kerja hingga mencapai kehalusan yang diinginkan. Pahat rata kanan digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja dari sisi kanan ke kiri, sedangkan pahat rata kiri digunakan untuk membubut diameter luar dari sisi kiri ke kanan. Sudut puncak pada kedua pahat ini adalah sebesar 80°.

Pahat ini sangat berguna dalam proses pemesinan, terutama dalam melakukan facing permukaan di sebelah kiri atau kanan benda kerja. Dengan menggunakan sudut puncak yang tepat, pahat ini dapat menghasilkan permukaan yang rata dan presisi sesuai dengan kebutuhan.

2. Pahat Bubut Sisi

Pahat bubut sisi memiliki kemiripan dengan pahat bubut rata, namun perbedaannya terletak pada sudut puncaknya. Sudut puncak pada pahat bubut sisi hanya sekitar 55°. Pahat ini digunakan untuk membubut permukaan ujung benda kerja hingga mencapai kehalusan yang diinginkan. Baik benda kerja yang ditahan oleh senter atau tidak, pahat ini efektif digunakan.

Dalam penggunaannya, pahat bubut sisi diposisikan sedemikian rupa sehingga pemakanan dimulai dari bagian tengah (titik senter) dan bergerak ke arah sisi pekerjaan. Pemilihan putaran benda kerja harus dilakukan dengan benar untuk menghindari potensi masalah seperti benda kerja tidak terpotong secara efisien atau patahnya pahat.

3. Pahat Bubut Potong

Pahat bubut potong merupakan jenis pahat yang digunakan untuk melakukan proses pemotongan benda kerja. Dalam proses pemotongan ini, pahat potong digunakan dengan dua cara berbeda: pertama, dengan menahan benda kerja (terutama jika benda kerja panjang), dan kedua, tanpa menahan senter (jika benda kerja pendek).

Tujuan utama dalam penggunaan pahat bubut potong adalah untuk memastikan pemotongan benda kerja dilakukan dengan presisi dan keamanan. Penting untuk mengendalikan proses pemotongan agar benda kerja tidak putus secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan loncatnya benda kerja atau patahnya pahat.

4. Pahat Ulir

Pahat ulir adalah alat penting dalam pembuatan ulir pada benda kerja, baik dalam skala besar maupun kecil. Jenis-jenis ulir yang dapat dihasilkan menggunakan pahat ulir meliputi ulir kanan (dengan kemiringan spiral searah jarum jam), ulir kiri (dengan kemiringan spiral berlawanan arah jarum jam), ulir tunggal (terdiri dari satu puncak ulir), dan ulir ganda (terdiri dari dua puncak ulir).

Penggunaan pahat ulir memerlukan pengaturan yang cermat untuk menghasilkan ulir yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Sudut pahat ulir berbeda sesuai dengan jenis ulir yang akan dibuat. Sebagai contoh, ulir metris umumnya memiliki sudut 60°, sementara ulir Whitworth memiliki sudut 55°.

5. Pahat Alur

Pahat alur adalah jenis pahat bubut yang digunakan untuk membuat alur atau celah pada benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Alur ini sering digunakan sebagai pembatas atau referensi saat membuat ulir pada benda kerja. Pahat alur dapat menghasilkan alur dengan berbagai dimensi dan bentuk, tergantung pada desain yang diinginkan.

Pada beberapa kasus, alur yang dibuat oleh pahat alur dapat berfungsi sebagai jalur panduan untuk pahat ulir, memungkinkan pembuatan ulir yang lebih presisi dan akurat.

6. Pahat Bentuk

Pahat bentuk adalah jenis pahat yang memiliki mata pemotong dengan berbagai macam bentuk sesuai dengan kebutuhan pemotongan yang spesifik. Bentuk mata pahat dapat bervariasi, termasuk sudut-sudut bebas, radius, dan profil yang beragam. Hal ini memungkinkan pahat ini untuk menghasilkan pemotongan dengan bentuk yang sesuai dengan desain yang diinginkan.

Pahat bentuk umumnya memiliki kemampuan untuk bergerak ke kiri dan ke kanan atau maju secara tegak lurus. Pemilihan pahat bentuk yang tepat sangat bergantung pada tugas pemotongan yang akan dilakukan dan bentuk akhir yang diinginkan pada benda kerja.

7. Pahat Chamfer

Pahat chamfer adalah jenis pahat yang memiliki fungsi khusus untuk melakukan proses chamfering, yaitu meruncingkan atau menumpulkan bagian-bagian ujung yang tajam pada benda kerja. Tujuan dari pemberian chamfer ini adalah untuk memudahkan proses perakitan atau pemasangan benda kerja dengan komponen lainnya. Pahat chamfer memiliki sudut tertentu, yang sering kali adalah sekitar 45°. Dengan memberikan chamfer pada ujung benda kerja, risiko terjadinya cedera atau kerusakan yang disebabkan oleh ujung yang tajam dapat dihindari.

8. Pahat Bubut Rata Dalam

Pahat bubut rata dalam memiliki fungsi khusus untuk membubut bagian dalam lubang pada benda kerja. Alat ini digunakan untuk memperbesar diameter lubang yang telah ada atau merapikan permukaan bagian dalam lubang. Dengan presisi yang tinggi, pahat ini membantu memastikan bahwa diameter dan kehalusan permukaan dalam lubang sesuai dengan persyaratan yang diinginkan.

Baca Juga :  Pengertian Kompresor : Fungsi, Cara Kerja dan Jenis-Jenis Kompresor

9. Pahat Bubut Facing Dalam

Pahat bubut facing dalam digunakan untuk meratakan atau membubut bagian muka (facing) yang berada di dalam lubang pada benda kerja. Proses pembubutan ini bertujuan untuk mencapai permukaan muka yang rata dan presisi di dalam lubang, yang pada gilirannya dapat memastikan kesesuaian dan fungsionalitas benda kerja.

10. Pahat Alur Dalam

Pahat bubut alur dalam digunakan secara spesifik untuk membuat alur pada bagian dalam lubang benda kerja. Alur ini dapat beragam dalam bentuk dan dimensi sesuai dengan kebutuhan desain. Pahat alur dalam memungkinkan pembentukan alur dengan presisi tinggi pada permukaan dalam lubang.

11. Pahat Ulir Dalam

Pahat bubut ulir dalam digunakan khusus untuk membuat ulir dalam pada lubang benda kerja. Alat ini memungkinkan pembuatan ulir yang presisi dan akurat di dalam lubang, sehingga memenuhi persyaratan desain yang diinginkan. Pahat ulir dalam ini membantu menciptakan sambungan yang kuat dan presisi di dalam lubang benda kerja.

Cara Mengasah Pahat Bubut

Siapapun yang telah memiliki mesin bubut selama lebih dari seminggu tahu bahwa mereka perlu mengasah dan mengasahnya sesering mungkin. Terdapat empat tahap dalam mengasah pahat bubut. Mengasah pahat bubut adalah langkah penting dalam menjaga kualitas dan efektivitas pahat saat digunakan dalam proses pemesinan.

Berikut adalah tahapan dan cara-cara dalam mengasah pahat bubut:

1. Gerinda pada Bagian Ujung

  • Gunakan batu gerinda kasar untuk mengasah bagian ujung batang pahat yang terbuat dari bahan High-Speed Steel (HSS).
  • Tempatkan pahat dengan sedikit kemiringan ke kiri sekitar 10 hingga 15 derajat. Ini akan membentuk sudut bebas pada pahat sehingga tidak seluruh bagian pahat akan bersentuhan dengan benda kerja.
  • Proses pengasahan akan menghasilkan panas, jadi sesekali rendam pahat dalam pendingin selama sekitar 15 detik untuk mendinginkannya.

2. Gerinda Sisi Samping Sebelah Kiri

  • Pada tahap ini, gerinda bagian sisi potong. Jika bagian yang akan dipotong ada di sebelah kiri, maka pahat yang diasah adalah yang berada di sebelah kanan.
  • Prinsipnya sama seperti langkah sebelumnya, hanya saja pahat dipegang dengan berdampingan pada sudut sekitar 10 derajat terhadap roda gerinda.

3. Gerinda Sisi Bagian Atas

  • Tahap ini fokus pada pembentukan tepi potong yang menurun di bagian atas pahat (ditampilkan dalam warna biru).
  • Saat menggerinda, perlu berhati-hati agar sisi yang terpotong di persimpangan kiri dan atas tidak terseret oleh batu gerinda.
  • Jika terjadi hal ini, sudut potong dapat berkurang atau tidak sesuai dengan desain awal. Hal ini masih dapat digunakan, tetapi mungkin memerlukan plat baja tambahan saat menyesuaikannya.

4. Bulatkan Ujungnya

Pada tahap ini, pahat akan diberi radius kecil di tepi yang dipotong. Biasanya, cutting edge yang terlalu tajam tidak ideal untuk tugas pemesinan biasa, jadi membuatnya memiliki radius kecil akan memudahkan penggunaannya, terutama pada bagian yang lebih dalam.

Dalam seluruh proses pengasahan, penting untuk menjaga konsistensi gerakan dan tekanan. Penggunaan batu gerinda yang sesuai dengan tingkat kekasaran yang diinginkan serta menjaga keselamatan diri dengan menggunakan perlengkapan pelindung yang tepat juga sangat penting.

Melalui langkah-langkah ini, Anda dapat mengasah pahat bubut dengan tepat sehingga dapat mempertahankan efisiensi dan kualitas pemotongan dalam berbagai jenis pekerjaan pemesinan.

Penutup

Dalam perjalanan kita mengenal dunia perkakas, pahat bubut menonjol sebagai alat yang esensial dalam proses pembuatan berbagai komponen mesin dan perangkat lainnya. Melalui ulasan tentang “Mengenal Pahat Bubut: Fungsi dan Jenis-Jenisnya”, kita telah diajak untuk memahami lebih dalam tentang keberagaman dan spesifikasinya.
Semoga dengan pemahaman ini, kita dapat lebih menghargai peran serta teknologi di balik objek-objek yang seringkali kita anggap sepele, namun memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai generasi penerus, marilah kita terus belajar dan mengembangkan pengetahuan di berbagai bidang, termasuk dalam dunia perkakas, agar dapat menciptakan inovasi yang lebih canggih di masa depan. Kata Pencarian Terpopulerulekan bagus yang bubut atau pahat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *