Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif

Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif : Pembahasan Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif : Pembahasan Secara Lengkap. Pelajari lebih lanjut tentang Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif dalam artikel mendalam ini. Kami membahas secara detail kedua jenis komponen dan bagaimana mereka membentuk dasar dari semua teknologi elektronik modern.

Ah, dunia elektronika. Dengan berbagai komponennya yang tampak membingungkan, tetapi sebenarnya sangat menarik, siapa yang bisa menahan diri untuk tidak menyelam lebih dalam?

Di artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif, dua elemen yang membentuk tulang punggung dari semua perangkat elektronik yang kita gunakan setiap hari.

Mari mulai dengan memahami apa itu komponen elektronika aktif dan pasif. Dalam istilah paling sederhana, komponen aktif adalah bagian dari sistem elektronik yang membutuhkan sumber energi untuk berfungsi, sedangkan komponen pasif tidak.

A. Pengertian Komponen Elektronika Aktif

Komponen aktif merujuk pada komponen elektronika yang memerlukan sumber tegangan untuk dapat berfungsi dengan baik.

Dalam banyak kasus, komponen aktif terdiri dari perangkat semikonduktor yang mengendalikan arus listrik, seperti dioda, transistor, thyristor, dan Integrated Circuit (IC).

Dioda adalah jenis komponen aktif yang memiliki dua terminal dan berfungsi sebagai penyearah atau pembatas arus.

Transistor adalah komponen aktif yang mengendalikan arus dan tegangan dalam rangkaian elektronik. Ada beberapa jenis transistor, termasuk transistor bipolar dan transistor Field-Effect (FET).

Thyristor adalah jenis komponen aktif yang digunakan sebagai saklar atau pengendali arus listrik yang kuat.

Ia memiliki kemampuan untuk mempertahankan keadaan terbuka atau tertutup sampai mendapatkan impuls yang cukup untuk berubah dari satu keadaan ke yang lain.

Integrated Circuit (IC) adalah komponen aktif yang kompleks, terdiri dari banyak transistor, resistor, dan kapasitor yang diintegrasikan dalam satu chip silikon.

IC sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, seperti perangkat komputer, ponsel pintar, dan sistem kontrol.

a. Cir-Ciri Komponen Elektronika Aktif

Berikut adalah ciri-ciri komponen elektronika aktif untuk menentukan apakah suatu komponen termasuk dalam kategori tersebut:

1. Memberikan energi atau daya ke rangkaian

Komponen aktif memiliki kemampuan untuk menghasilkan daya atau energi yang diperlukan dalam suatu rangkaian elektronik.

Contohnya, transistor dapat digunakan sebagai penguat sinyal yang memberikan daya tambahan ke rangkaian.

2. Membutuhkan sumber daya eksternal

Komponen aktif membutuhkan sumber daya eksternal seperti baterai atau catu daya untuk berfungsi dengan baik. Mereka tidak dapat bekerja hanya dengan mengandalkan sinyal input dari rangkaian.

3. Mengontrol aliran arus

Komponen aktif memiliki kemampuan untuk mengontrol aliran arus dalam rangkaian. Mereka dapat memodulasi atau mengubah karakteristik sinyal input sesuai dengan aturan dan fungsi yang ditetapkan.

4. Memberikan penguatan daya

Salah satu karakteristik utama komponen aktif adalah kemampuannya untuk memberikan penguatan daya atau sinyal.

Misalnya, transistor dapat menguatkan sinyal kecil menjadi sinyal yang lebih besar untuk tujuan penguatan atau pengendalian.

5. Memperkuat sinyal

Komponen aktif dapat digunakan untuk memperkuat sinyal elektronik. Mereka dapat mengambil sinyal input dengan amplitudo rendah dan menghasilkan sinyal output dengan amplitudo yang lebih besar, sehingga meningkatkan kekuatan sinyal tersebut.

Ciri-ciri ini membantu dalam membedakan komponen elektronika aktif dari komponen elektronika pasif yang tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan daya atau penguatan sendiri.

Komponen pasif, seperti resistor dan kapasitor, tidak membutuhkan sumber daya eksternal dan hanya merespons sinyal input yang diberikan oleh komponen lain dalam rangkaian.

b. Contoh Komponen Elektronika Aktif

Komponen elektronika aktif ini juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Misalnya, dioda, transistor, dan IC (Integrated Circuit).

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai jenis komponen elektronika aktif.

1. Dioda

Dioda adalah komponen elektronika aktif yang digunakan untuk mengubah arah aliran listrik dari bolak-balik menjadi searah. Dalam kata “dioda,” terdapat kata “anoda” dan “katoda”.

Setiap jenis dioda memiliki fungsinya sendiri-sendiri, di antaranya adalah sebagai berikut. Dioda penyearah digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC.

Dioda zener berfungsi sebagai pengaman pada rangkaian yang terkait. Dioda emisi cahaya memancarkan cahaya monokromatik.

Dioda foto adalah dioda yang bergerak dengan cahaya dan digunakan sebagai sensor. Selain itu, terdapat jenis dioda lainnya juga.

2. Transistor

Ketika membahas tentang komponen elektronika aktif dan pasif, transistor tidak dapat diabaikan. Transistor adalah perangkat semikonduktor yang digunakan sebagai penguat, saklar, dan pemutus sirkuit.

Baca Juga :  Apa Itu Pompa Booster? : Pengertian dan Cara Kerjanya Lengkap

Selain itu, transistor juga digunakan untuk menstabilkan tegangan, modulasi sinyal, dan berbagai fungsi lainnya. Transistor berperan seperti katup listrik.

Berdasarkan arus masukan atau BJT dan tegangan masukan atau FET, transistor memberikan kemungkinan untuk mengalirkan listrik dengan presisi dari sumber listrik. Pada umumnya, transistor memiliki tiga terminal.

Terdiri dari Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Emitor digunakan untuk mengontrol arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus masukan Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus Kolektor.

3. IC (Integrated Circuit)

Salah satu jenis komponen elektronika aktif lainnya adalah IC (Integrated Circuit). IC adalah komponen aktif yang terdiri dari ratusan bahkan jutaan transistor, resistor, dan komponen lainnya yang terintegrasi dalam sebuah chip kecil.

IC memiliki berbagai bentuk, mulai dari tiga pin hingga ratusan pin. IC berfungsi sebagai penguat, pengendali, dan media penyimpanan.

B. Pengertian Komponen Elektronika Pasif

Masih dalam pembahasan Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif. Komponen pasif dalam konteks elektronika merujuk pada komponen yang tidak menghasilkan atau mengamplifikasi sinyal elektronik.

Mereka bekerja secara pasif dan tidak memerlukan sumber tegangan atau arus eksternal untuk berfungsi. Komponen pasif menggunakan bahan penghantar atau konduktor untuk melakukan tugasnya.

Komponen pasif sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika. Misalnya, resistor digunakan untuk membatasi arus listrik, membagi tegangan, dan menghasilkan panas dalam rangkaian.

Kapasitor digunakan untuk menyimpan muatan listrik, menyaring sinyal, dan menghilangkan noise. Induktor digunakan dalam rangkaian yang melibatkan arus bolak-balik, filter, dan sirkuit daya.

Komponen pasif sering kali merupakan bagian penting dari rangkaian elektronika, baik dalam aplikasi sederhana maupun kompleks.

Mereka membantu mengontrol arus dan tegangan, menyediakan penyimpanan energi, dan berperan dalam memodulasi sinyal elektronik.

Dalam perancangan rangkaian elektronika, pemilihan dan penggunaan komponen pasif yang tepat sangat penting untuk mencapai kinerja yang diinginkan.

a. Ciri-Ciri Komponen Elektronika Pasif

Berikut adalah ciri-ciri dari komponen elektronika pasif:

1. Memanfaatkan Energi atau Daya

Komponen pasif menggunakan energi atau daya yang sudah ada dalam rangkaian. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk memperkuat atau menghasilkan energi tambahan.

2. Tidak Memerlukan Sumber Eksternal

Komponen pasif tidak memerlukan sumber tegangan atau arus eksternal untuk berfungsi. Mereka dapat beroperasi hanya dengan energi yang ada dalam rangkaian.

3. Tidak Memberikan Penguatan Daya

Komponen pasif tidak memiliki kemampuan untuk memberikan penguatan daya atau mengamplifikasi sinyal. Mereka bekerja secara pasif dan hanya melakukan fungsi yang ditentukan oleh karakteristik fisik mereka.

4. Tidak Memperkuat Sinyal

Komponen pasif tidak dapat memperkuat sinyal elektronik. Mereka mungkin dapat mempengaruhi sinyal dalam hal resistansi, kapasitansi, atau induktansi, tetapi tidak dapat secara aktif menguatkan sinyal tersebut.

Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat membedakan komponen elektronika menjadi pasif dan aktif. Komponen pasif berperan dalam mengontrol dan memodifikasi sinyal serta mengatur aliran energi dalam rangkaian, sementara komponen aktif memiliki kemampuan untuk memperkuat, mengubah, atau menghasilkan sinyal elektronik.

b. Contoh Komponen Elektronika Pasif

Komponen pasif ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain resistor, kapasitor, dan induktor. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai masing-masing komponen:

1. Resistor

Resistor, juga dikenal sebagai hambatan, adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.

Satuan nilai resistor atau hambatan ini adalah Ohm. Nilai resistor biasanya ditunjukkan menggunakan kode angka atau gelang warna yang terdapat pada tubuh resistor.

Hambatan resistor juga sering disebut sebagai resistensi atau resistance. Terdapat beberapa jenis resistor yang umum ditemui, termasuk resistor dengan nilai tetap dan resistor dengan nilai yang dapat diatur.

Resistor dengan nilai yang dapat diatur sering disebut sebagai variable resistor atau potensiometer, dan terdapat juga jenis-jenis resistor lainnya.

2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki kemampuan untuk menyimpan arus listrik secara sementara.

Kapasitor memiliki fungsi sebagai penyaring dalam rangkaian daya, pemilihan gelombang radio dalam rangkaian, serta memetakan arus listrik.

Ada beberapa jenis kapasitor yang perlu diketahui, yaitu kapasitor dengan nilai yang dapat diatur, kapasitor dengan nilai tetap tanpa polaritas, dan kapasitor dengan nilai tetap yang memiliki polaritas positif maupun negatif.

3. Induktor

Induktor, juga dikenal sebagai coil, adalah komponen elektronika pasif yang terdiri dari lilitan kawat yang membentuk kumparan.

Induktor menghasilkan medan magnet ketika arus listrik mengalir melaluinya. Satuan induktansi pada induktor ini adalah Henry (H).

Beberapa komponen yang termasuk dalam kategori induktor adalah induktor dengan inti besi (iron core inductor), induktor dengan inti toroid (torroidal core inductor), induktor dengan inti laminasi (laminated core inductor), dan jenis-jenis induktor lainnya.

Aplikasi Komponen Aktif dan Pasif

Setelah memahami Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif, selanjutnya elemen-elemen elektronik kecil ini mengelilingi kita dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tersembunyi di dalam lampu, sistem suara, komputer, telepon, mobil, dan banyak lagi.

Baca Juga :  Tips Cara Belajar Elektronika Secara Otodidak : Panduan Pemula

Menurut definisinya, komponen aktif dapat ditemukan di setiap perangkat elektronik, sehingga memiliki banyak kasus penggunaan.

Contoh klasik termasuk perangkat dengan daya komputasi (integrated circuit), perangkat dengan baterai atau tampilan, dan lampu LED (light-emitting diode).

Ketika membahas komponen pasif, bola lampu pijar merupakan contoh yang baik dari transduser dalam tindakan – mereka mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan panas.

Speaker menggunakan transduser untuk mengubah input listrik menjadi output mekanik, dengan menggetarkan kerucut di dalam speaker, sehingga menghasilkan gelombang suara yang dapat kita dengar.

Sensor adalah jenis transduser lain yang telah lama digunakan dalam penelitian ilmiah, dan semakin banyak digunakan melalui pengaplikasian kecerdasan (smartification) pada peralatan dan mesin yang tak terhitung jumlahnya.

Kasus penggunaan komponen pasif lainnya termasuk aplikasi gelombang mikro dan frekuensi radio seperti sistem entri tanpa kunci jarak jauh, yang mengandalkan induktor.

Antena juga merupakan komponen pasif yang ditemukan dalam radio, perangkat GPS, satelit, modem nirkabel dan router, transportasi umum, dan banyak lagi.

Kesimpulan

Sebagai penutup, empatpilar.com telah membahas secara mendalam tentang Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif.

Komponen aktif, yang memerlukan sumber energi eksternal untuk berfungsi dan memiliki kemampuan untuk mengontrol aliran listrik, seperti transistor dan dioda, memainkan peran penting dalam banyak sistem elektronik.

Di sisi lain, komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor, meski tidak memiliki kemampuan untuk memperkuat sinyal atau menghasilkan energi, tetapi tetap menjadi bagian integral dalam perangkat elektronik, mengendalikan dan menyeimbangkan aliran listrik.

Komponen-komponen ini, baik aktif maupun pasif, bekerja sama dalam harmoni untuk menciptakan sistem elektronik yang efisien dan efektif.

Mereka adalah blok bangunan dasar teknologi modern dan pemahaman yang baik tentang mereka adalah kunci untuk memahami dan mengembangkan teknologi elektronik baru.

Teruslah belajar dan eksplorasi di dunia elektronika ini, karena setiap komponen memiliki peranannya masing-masing yang membantu kita dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *