Pengertian Meteran Listrik

Pengertian Meteran Listrik : Fungsi dan Jenisnya Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Meteran Listrik : Fungsi dan Jenisnya Secara Lengkap. Sebelum kita memahami lebih dalam tentang pengertian meteran listrik, mari kita lihat apa sebenarnya meteran listrik ini. Meteran listrik, atau yang sering disebut sebagai alat pengukur listrik, adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur dan mencatat jumlah listrik yang digunakan oleh sebuah rumah tangga atau bisnis.

Meteran ini memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita, karena mereka membantu dalam mengukur konsumsi listrik yang kita gunakan. Di artikel kali ini kami akan membahas Pengertian Meteran Listrik : Fungsi, Cara Kerja dan Jenisnya Secara Lengkap, jadi ikuti dan simak terus ya, di bawah.

Pengertian Meteran Listrik

Meteran listrik atau kWh meter adalah perangkat yang sangat penting untuk mendukung penggunaan listrik di rumah Anda. Perangkat ini adalah milik PLN dan dipasang di rumah konsumen untuk mengukur penggunaan energi listrik.

Biasanya, meteran listrik ditempatkan di dinding depan atau bagian luar rumah guna memudahkan petugas PLN saat melakukan pengecekan dan pencatatan meteran listrik secara berkala. Dengan adanya meteran listrik, baik pengguna maupun petugas dapat melihat seberapa besar konsumsi listrik yang digunakan setiap hari.

Meteran listrik ini juga merupakan syarat wajib di setiap bangunan yang menjadi pelanggan PLN, termasuk rumah, sekolah, kantor, atau bangunan lainnya. Di masa lampau, meteran analog adalah satu-satunya jenis meteran yang digunakan. Namun, saat ini terdapat berbagai jenis meteran listrik yang lebih canggih, salah satunya adalah meteran listrik digital yang banyak digunakan. Sesuai dengan namanya, meteran listrik digital menggunakan teknologi digital.

Fungsi Meteran Listrik

Setelah mengetahui Pengertian Meteran Listrik, selanjutnya meteran listrik memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam sistem penyediaan listrik, terutama di rumah-rumah dan bangunan-bangunan komersial. Berikut adalah beberapa fungsi penting dari meteran listrik:

1. Memutuskan Arus Listrik

Salah satu fungsi utama dari meteran listrik adalah memungkinkan penggunaan yang aman dan menghindari bahaya terkait arus listrik. Ketika terjadi masalah seperti korsleting listrik atau gangguan lainnya, petugas PLN atau teknisi listrik dapat mematikan aliran listrik dengan cepat dan aman. Mereka dapat melakukan ini dengan menekan tombol atau mengoperasikan tuas yang terdapat pada meteran listrik.

2. Membatasi Daya Listrik

Meteran listrik juga berperan dalam membatasi daya listrik yang dapat digunakan oleh pelanggan. Daya listrik yang dialokasikan untuk sebuah rumah atau bangunan harus sesuai dengan kapasitas yang diizinkan. Di Indonesia, terdapat berbagai opsi daya listrik, dan meteran listrik membantu dalam memastikan bahwa penggunaan daya listrik tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Ini penting untuk menjaga stabilitas jaringan listrik.

3. Mengetahui Sisa Token Listrik

Bagi pelanggan prabayar, meteran listrik berfungsi sebagai alat untuk menampilkan informasi tentang sisa token atau pulsa listrik yang masih tersedia. Dengan cara ini, pelanggan dapat dengan mudah memantau konsumsi energi mereka. Ketika jumlah token listrik semakin berkurang, pelanggan dapat melakukan pengisian ulang sehingga tetap dapat menggunakan listrik tanpa gangguan.

4. Mengukur Konsumsi Energi

Fungsi dasar dari meteran listrik adalah mengukur dan mencatat jumlah energi listrik yang digunakan oleh pelanggan. Ini dilakukan dengan cara menghitung arus listrik yang melewati meteran selama periode waktu tertentu. Data ini digunakan untuk menghasilkan tagihan bulanan bagi pelanggan pasca bayar dan juga sebagai referensi penggunaan energi bagi pelanggan prabayar.

5. Mengukur Waktu Penggunaan

Beberapa meteran listrik modern memiliki kemampuan untuk memantau waktu penggunaan energi. Hal ini dapat membantu pelanggan untuk mengidentifikasi pola penggunaan energi, seperti puncak dan non-puncak. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan listrik dan menghemat energi.

6. Mendukung Efisiensi Energi

Dengan informasi yang akurat tentang penggunaan energi, meteran listrik juga dapat membantu pelanggan dan penyedia layanan listrik untuk mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi energi. Dengan memahami bagaimana energi digunakan, pelanggan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi mereka, yang pada gilirannya dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak lingkungan.

Baca Juga :  Perbedaan PLC dan DCS, Kenali dengan Baik

Jenis-Jenis Meteran Listrik

Sudah memahami Pengertian Meteran Listrik kan? nah ketika berbicara tentang meteran listrik, kebanyakan orang Indonesia mungkin hanya familiar dengan meteran listrik analog. Di masa lalu, meteran listrik analog adalah satu-satunya jenis yang umum digunakan di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, fungsi meteran listrik telah mengalami perkembangan menjadi beberapa jenis yang berbeda. Jadi, apa saja jenis-jenisnya?

1. Meteran Listrik Analog

Meteran listrik analog adalah jenis meteran listrik pertama yang masih luas digunakan di Indonesia hingga saat ini. Model meteran ini memiliki roda digit yang menunjukkan total pemakaian energi listrik harian. Fungsi meteran listrik analog umumnya diterapkan oleh pelanggan yang menggunakan sistem pembayaran pasca bayar. PLN akan mengukur jumlah energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan dan menggunakan angka ini sebagai referensi untuk menghitung tagihan yang harus dibayar.

Biasanya, pelanggan membayar tagihan ini pada tanggal 20 setiap bulannya. Awalnya, pelunasan tagihan listrik hanya dapat dilakukan di kantor cabang PLN, tetapi saat ini pelanggan memiliki opsi untuk melunasi tagihan listrik di mesin ATM, toko minimarket, dan bahkan melalui perangkat smartphone.

2. Meteran Listrik Digital

Meteran listrik digital merupakan jenis meteran listrik yang lebih modern dan banyak digunakan di kompleks perumahan besar. Sesuai dengan namanya, meteran listrik digital menggunakan teknologi digital. Meteran listrik digital dilengkapi dengan layar LCD, yang membedakannya dengan meteran listrik analog yang hanya memiliki penghitung digit.

Fungsi meteran listrik digital lebih efisien dan akurat dalam menampilkan jumlah energi listrik yang digunakan setiap hari. Dibandingkan dengan meteran analog, meteran listrik digital memiliki beberapa keunggulan. Pertama, kemampuan membaca data yang lebih tepat dan akurat. Kedua, data penggunaan energi dapat dengan mudah disimpan dan diakses oleh penyedia layanan listrik. Hal ini mempermudah dalam mengelola dan mengaudit penggunaan energi.

Sistem pembayaran yang digunakan oleh pelanggan dengan meteran listrik digital adalah metode prabayar. Pelanggan harus membeli token pulsa listrik sebelum menggunakan listrik. Ini memungkinkan pelanggan untuk memiliki kendali penuh atas pengeluaran energi listrik mereka. Ketika pulsa listrik hampir habis, pelanggan dapat melakukan pengisian ulang dengan mudah, sehingga listrik selalu tersedia.

3. Smart Meter

Salah satu jenis meteran yang ketiga adalah smart meter. Fungsi meteran listrik ini cukup populer di Indonesia dan dikenal juga dengan sebutan meteran listrik pintar atau meteran listrik cerdas. Nama tersebut tidak lepas dari metode pembayaran yang digunakan, yaitu menggunakan pulsa atau token listrik. Pengguna smart meter harus membeli token terlebih dahulu agar dapat menggunakan energi listrik, dan perlu melakukan pengisian ulang sebelum token habis agar listrik tetap tersedia.

Smart meter memiliki beberapa fitur yang membuatnya unggul. Salah satu fitur utama adalah kemampuannya untuk mendeteksi sisa token pulsa dan memberikan peringatan kepada pelanggan saat token hampir habis. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk mengambil tindakan segera untuk mengisi ulang pulsa listrik mereka.

Keunikan dari smart meter adalah koneksi internet yang dimilikinya. Dengan koneksi ini, data penggunaan energi dapat diakses oleh penyedia layanan listrik secara real-time. Ini menghilangkan kebutuhan petugas PLN untuk datang ke setiap rumah untuk membaca meteran. Informasi tentang penggunaan energi dapat diakses dan dikelola dari jarak jauh melalui internet, menjadikannya lebih efisien dan praktis. Selain itu, smart meter juga membantu dalam pemantauan dan pengelolaan konsumsi energi secara lebih cerdas, sehingga pelanggan dapat mengoptimalkan penggunaan energi mereka.

Cara Mengetahui Kapasitas Daya Meteran Listrik Rumah

Ketika berbicara tentang kapasitas daya listrik, umumnya kita menggunakan satuan Watt atau volt ampere (VA). Di rumah, terdapat berbagai pilihan kapasitas daya listrik, mulai dari 450 VA, 900 VA, 1,300 VA, 2,200 VA, 3,500 VA, 5,500 VA, hingga 6,600 VA. Pemilihan kapasitas daya listrik ini dapat disesuaikan dengan ukuran rumah, jumlah anggota keluarga, dan apakah rumah juga digunakan untuk usaha atau tidak.

Cara mengetahui kapasitas daya meteran listrik rumah pada sistem pascabayar dapat dilakukan dengan melihat beberapa kode golongan dan daya yang tertera pada cover kWh. Sebagai contoh, pada meteran listrik pascabayar, terdapat label daya kWh dengan tulisan seperti R1/450. kWh ini merupakan golongan R1 dengan kapasitas daya sebesar 450 watt/VA.

Sedangkan untuk mengetahui kapasitas daya meteran listrik rumah dengan sistem prabayar, kalian bisa melihat informasinya pada token kWh. Untuk mengetahui daya yang terpasang pada token, perhatikan kode CL yang terdapat pada MCB yang dipasang di kWh meter.

Baca Juga :  Cara Kerja Relay SPDT (Single Pole Double Throw) : Pengertian dan Fungsinya

Kode CL ini mengandung informasi tentang kapasitas daya yang terpasang pada token kalian. Berikut adalah arti beberapa kode CL yang umum digunakan pada token rumah:

  • CL2 = 450 VA
  • CL4 = 900 VA
  • CL6 = 1300 VA
  • CL10 = 2200 VA
  • CL16 = 3500 VA

Kode-kode atau huruf yang tertera pada token memiliki makna tertentu, yang memberikan informasi tentang kapasitas daya yang terpasang pada token rumah kalian.

Sebagai contoh, jika kalian melihat kode CL6, ini berarti daya yang terpasang adalah 6 Ampere (A) dengan tegangan 220 Volt (V). Untuk menghitung kapasitas daya listrik pada token rumah kalian, kalian bisa mengalikan arus listrik (A) dengan tegangan (V). Dengan demikian, kapasitas daya listrik rumah kalian adalah 6 A x 220 V = 1,320 VA. Biasanya, hasil perhitungan ini dibulatkan menjadi 1,300 VA untuk kemudahan penggunaan.

Penutup

Dalam penutup artikel ini, empatpilar.com telah membahas pengertian meteran listrik dan peran pentingnya dalam pengukuran konsumsi listrik. Meteran listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah listrik yang digunakan oleh pelanggan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang meteran listrik, kita dapat mengelola penggunaan energi secara efisien dan mengontrol biaya listrik kita.

Semoga artikel ini telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang meteran listrik dan manfaatnya dalam pengelolaan energi. Dengan pengetahuan ini, kita dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan menghemat biaya listrik. Teruslah mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *