Empat Pilar – Pengertian Multivibrator Astabil : Cara Kerja dan Rangkaiannya. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas “Pengertian Multivibrator Astabil : Cara Kerja dan Rangkaiannya”.
Dapatkan penjelasan mendalam, FAQ, dan panduan praktis tentang topik ini. Dalam era digital yang semakin maju, pemahaman tentang elektronik menjadi semakin penting.
Salah satu konsep yang sering dijumpai dalam dunia elektronik adalah Multivibrator Astabil. Nah, apa sih yang dimaksud dengan Pengertian Multivibrator Astabil : Cara Kerja dan Rangkaiannya? Bagaimana cara kerjanya? Dan bagaimana rangkaiannya? Yuk, kita mulai petualangan elektronik kita!
Multivibrator Astabil adalah salah satu jenis osilator elektronik yang tidak memiliki keadaan stabil.
Ini berarti bahwa Multivibrator Astabil terus-menerus berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Lantas, bagaimana cara kerja dan rangkaian dari Multivibrator Astabil ini? Mari kita ulas lebih lanjut.
Pengertian Multivibrator Astabil (Astable Multivibrator)
Multivibrator Astabil atau Astable Multivibrator adalah jenis Multivibrator yang tidak memiliki kestabilan atau sering disebut juga sebagai Kuasi Stabil (Quasi Stable).
Hal ini karena rangkaian ini terus-menerus beralih antara dua kondisi setelah jangka waktu tertentu yang ditentukan oleh konstanta waktu RC (Resistor Kapasitor).
Multivibrator Astabil juga sering disebut sebagai Free Running Multivibrator atau Multivibrator Berjalan Bebas karena menghasilkan gelombang persegi sebagai keluarannya tanpa memerlukan Input tambahan atau bantuan eksternal berupa pulsa pemicu untuk bergetar.
Rangkaian sakelar regeneratif atau Regenerative switching seperti Multivibrator Astabil adalah jenis osilator relaksasi yang paling umum digunakan karena memiliki keunggulan sederhana, andal, mudah dibuat, serta menghasilkan output berupa gelombang persegi yang konstan.
Dengan kata lain, Astable Multivibrator pada dasarnya adalah rangkaian sakelar yang terdiri dari transistor gabungan bersilang dan tidak memiliki kestabilan keluaran.
Rangkaian ini dapat berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya sepanjang waktu yang ditentukan.
Sirkuit Multivibrator Astabil terdiri dari dua transistor switching, jaringan umpan balik yang terhubung silang, dan dua kapasitor penundaan waktu yang memungkinkan terjadinya osilasi antara dua keadaan tanpa memerlukan pemicu eksternal untuk mengubah status atau keadaannya.
Cara Kerja Multivibrator Astabil (Astable Multivibrator)
Setelah memahami Pengertian Multivibrator Astabil, selanjutnya kalian harus pahami dulu cara kerja multivibrator astabil. Multivibrator Astable atau Multivibrator Astabil adalah rangkaian elektronik yang secara terus-menerus beralih antara dua keadaan tanpa henti, dengan menggunakan sinyal keluarannya untuk mengisi ulang sinyal masukan.
Rangkaian ini umumnya menggunakan transistor atau amplifier untuk memperkuat sinyal output, yang kemudian diteruskan ke input.
Multivibrator astabil bekerja dengan menggunakan kapasitor yang terhubung antara terminal input dan output.
Terdapat dua kapasitor dalam rangkaian ini, salah satu di antaranya terisi penuh sedangkan yang lainnya sedang melepaskan muatan. Hal ini memungkinkan tingkat tegangan dalam rangkaian naik dan turun.
Pada awalnya, kapasitor yang terisi penuh melepaskan muatannya dan meneruskannya ke kapasitor kedua. Saat kapasitor kedua mengisi ulang, ia bersiap untuk melepaskan energi kembali ke input.
Dengan demikian, multivibrator astabil dapat terus-menerus beralih antara status tinggi dan status rendah dalam siklus yang berkelanjutan.
Rangkaian multivibrator astabil sering digunakan dalam aplikasi pengatur waktu atau pembangkit pulsa.
Ketika sinyal keluaran multivibrator astabil terhubung ke perangkat lain, seperti LED atau speaker, siklus berkelanjutan antara status tinggi dan status rendah akan menghasilkan pulsa atau suara yang terus-menerus.
Rangkaian Multivibrator Astabil
Masih dalam ulasan Pengertian Multivibrator Astabil, Nah berikutnya ini adalah contoh rangkaian multivibrator astabil yang menggunakan dua transistor:
Apabila tegangan suplai Vcc diberikan, rangkaian akan mulai beroperasi. Salah satu transistor akan langsung aktif atau menghantar sebelum transistor yang lain.
Jika salah satu transistor aktif, transistor yang lainnya akan menjadi tidak aktif. Sebagai contoh, jika T2 aktif terlebih dahulu, tegangan di kolektor T2 akan mendekati nol Volt (kondisi rendah), sehingga C2 mulai mengisi muatan melalui resistor R2.
Tegangan pada jalur T1 (terhubung dengan R2 dan C3) secara perlahan meningkat. Ketika tegangan mencapai sekitar 0,6V, T1 akan menjadi aktif.
Aktivasi T1 mengakibatkan T2 menjadi tidak aktif, karena tegangan yang mendekati nol Volt pada kolektor T1 menyebabkan muatan C1 terkuras, dan jalur T2 seolah-olah terhubung ke ground melalui proses pengosongan C1 tersebut.
Namun, pengosongan muatan C1 hanya berlangsung sejenak, karena muatan segera terisi kembali dengan polaritas yang terbalik melalui R3.
Tegangan pada jalur T2 kemudian perlahan meningkat, sehingga ketika mencapai sekitar 0,6V, T2 akan kembali menjadi aktif, sedangkan T1 tidak aktif lagi.
Proses ini terus berulang secara berkesinambungan. Kondisi high dan low pada kolektor T1 dan T2 bergantian. Output dari rangkaian dapat diambil dari kolektor T1 atau T2.
Periode waktu (T) untuk satu siklus gelombang adalah :
T = t1 + t2
t1 = 0,7(R3).C1
t2 = 0,7(R2).C2
t dalam detik/second, R dalam Ohm dan C dalam Farad
Frekuensi gelombang yang dihasilkan adalah :
f = 1/1,38RC
atau dalam tulisan yang lebih mudah :
f = 0,7/RC
f dalam Hertz, R dalam Ohm, dan C dalam Farad.
Perhitungan ini berlaku untuk R2 = R3, dan C1 = C2.
Kelebihan dan Kelemahan Multivibrator Astabil
Berikut adalah kelebihan dan kelemahan Multivibrator Astabil:
1. Kelebihan
Multivibrator Astabil yang terus-menerus beralih antara satu kondisi dan lainnya memungkinkan Multivibrator Astabil memberikan daya dan melakukan pekerjaan pada tingkat yang konsisten tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Selain itu, Multivibrator Astabil relatif murah untuk diproduksi, desainnya relatif sederhana, dan dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama.
2. Kelemahan
Multivibrator Astabil tidak mentransfer seluruh sinyal keluarannya ke input.
Hal ini disebabkan oleh resistansi dalam rangkaian, ketidaklengkapan loop pada terminal keluaran, dan kecenderungan kapasitor atau transistor yang menyerap energi pada tingkat yang sedikit berbeda satu sama lain.
Meskipun penguat mengembalikan energi yang hilang saat memperkuat sinyal, akhirnya sinyal akan menjadi terlalu kecil untuk digunakan.
Aplikasi Multivibrator Astabil
Sudah paham Pengertian Multivibrator Astabil? selanjutnya multivibrator Astabil memiliki berbagai aplikasi yang luas. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan yang umum:
1. Peralatan Radio Amatir
Multivibrator Astabil sering digunakan dalam peralatan radio amatir untuk menerima dan mengirimkan sinyal radio.
Dalam aplikasi ini, multivibrator digunakan untuk menghasilkan gelombang persegi dengan frekuensi tertentu yang digunakan dalam transmisi dan penerimaan sinyal radio.
2. Generator Kode Morse
Multivibrator Astabil juga digunakan dalam generator kode morse. Kode morse adalah sistem representasi karakter dalam bentuk pulsa pendek dan panjang.
Multivibrator Astabil digunakan untuk menghasilkan pola pulsa yang sesuai dengan karakter kode morse yang ingin ditransmisikan.
3. Pengatur Waktu
Multivibrator Astabil sering digunakan dalam pengatur waktu atau timer. Dalam aplikasi ini, multivibrator menghasilkan gelombang persegi dengan siklus kerja yang dapat diatur.
Gelombang persegi ini dapat digunakan untuk mengendalikan waktu dalam berbagai sistem, seperti alarm, pengatur waktu otomatis, atau pengatur interval.
4. Sistem Siaran Televisi
Multivibrator Astabil digunakan dalam sistem siaran televisi analog. Dalam aplikasi ini, multivibrator digunakan untuk menghasilkan gelombang persegi yang memicu proses pemindai elektronik dalam televisi analog, yang memindai gambar baris per baris pada layar.
5. Sirkuit Analog
Multivibrator Astabil juga digunakan dalam berbagai sirkuit analog. Misalnya, dalam sintesis frekuensi, multivibrator digunakan untuk menghasilkan osilasi dengan frekuensi yang dapat diatur.
Selain itu, multivibrator juga digunakan dalam berbagai aplikasi pemrosesan sinyal dan elektronika, seperti modulasi sinyal, pemrosesan audio, dan banyak lagi.
Secara keseluruhan, Multivibrator Astabil memiliki beragam aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk komunikasi, elektronika, pengatur waktu, dan pemrosesan sinyal.
Penutup
Dalam penutup, empatpilar.com telah membahas secara luas tentang pengertian multivibrator astabil, cara kerjanya dan bagaimana rangkaiannya dibuat.
Multivibrator astabil, sebuah rangkaian elektronik yang dapat berubah-ubah antara dua keadaan stabil, telah memberikan kontribusi besar pada perkembangan teknologi, terutama dalam aplikasi yang berkaitan dengan pembangkitan sinyal dan osilasi.
Melalui pemahaman kita tentang prinsip kerja dan bagaimana merangkainya, kita dapat merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi yang lebih efisien dan efektif.
Itu saja pembahasan dan ulasan dari kami mengenai Pengertian Multivibrator Astabil. Semoga bermanfaat Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/pengertian-multivibrator-astabil/