Pengertian Pengecoran Logam

Pengertian Pengecoran Logam : Proses dan Metode Pengecoran Logam

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Pengecoran Logam : Proses dan Metode Pengecoran Logam. Pengertian pengecoran logam mengacu pada proses pengecoran logam yang telah digunakan selama berabad-abad untuk menciptakan berbagai produk. Teknik yang serbaguna dan efisien ini melibatkan pencairan logam menjadi bentuk cair dan menuangkannya ke dalam cetakan untuk membentuk produk yang diinginkan. Dari barang hias kecil hingga komponen industri besar, pengecoran logam memainkan peran penting di berbagai industri seperti otomotif, kedirgantaraan, dan konstruksi.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam ke dunia pengertian pengecoran logam: proses dan metode pengecoran logam. Kita akan menjelajahi berbagai proses pengecoran dan metode, memahami material yang terlibat, serta mempelajari aplikasi dan keuntungan dari pengecoran logam.

Pengertian Pengecoran Logam

Pengecoran logam adalah suatu proses dimana logam cair dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk suatu bentuk atau desain tertentu.

Proses ini memerlukan keahlian khusus karena melibatkan kombinasi bahan kimia yang kompleks agar menghasilkan bentuk yang sempurna.

Dari proses pengecoran, kita dapat memperoleh bentuk khusus dan ingot. Ingot adalah bentuk sederhana dari hasil pengecoran yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut.

Sementara bentuk khusus adalah hasil pengecoran yang sudah mendekati bentuk geometri yang kompleks atau bentuk akhir yang diinginkan.

Untuk industri pengecoran yang berkualitas, beberapa kriteria penting harus dipenuhi, seperti keahlian tenaga kerja, peralatan pendukung, dan juga sistem keselamatan kerja yang baik.

Bahan Pengecoran Logam

Dalam dunia manufaktur, pengecoran adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk membuat komponen dari logam. Proses ini melibatkan pencairan logam, lalu menuangkannya ke dalam cetakan yang telah dibuat sesuai bentuk yang diinginkan. Setelah logam membeku, cetakan dibuka dan hasil coran diambil keluar. Berikut beberapa bahan yang sering digunakan dalam industri pengecoran:

  1. Besi kelabu (gray iron)
    Jenis besi ini memiliki karakteristik warna abu-abu pada patahannya. Besi kelabu umum digunakan dalam pembuatan bodi mesin, komponen mesin, dan beberapa aplikasi otomotif lainnya karena memiliki kemampuan redaman yang baik dan harganya relatif murah.
  2. Aluminium
    Aluminium ringan dan memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan dengan besi atau baja. Aluminium sering digunakan dalam industri otomotif, penerbangan, dan elektronik karena sifatnya yang ringan, tahan korosi, dan konduktif.
  3. Besi cor ulet (ductile iron)
    Ini adalah besi cor dengan karakteristik yang lebih ulet atau elastis dibandingkan dengan besi kelabu. Ini berkat adanya unsur silikon dan magnesium yang menambah ketahanannya.
  4. Besi/steel
    Besi atau baja memiliki kekuatan yang tinggi dan sering digunakan dalam pembuatan komponen struktural, seperti komponen otomotif, bangunan, dan infrastruktur.
  5. Tembaga (copper)
    Tembaga biasanya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan konduktivitas listrik dan panas yang baik, seperti kabel listrik dan alat-alat elektronik.
  6. Seng (zinc)
    Biasanya digunakan untuk pelapisan komponen lain demi meningkatkan ketahanan korosi.

Sebelum memutuskan bahan apa yang akan digunakan untuk pengecoran, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan:

  • Titik leleh:
    Memahami pada suhu berapa logam akan mencair. Hal ini penting untuk menentukan perlakuan panas dan teknik pengecoran yang sesuai.
  • Ketahanan aus:
    Seberapa tahan bahan tersebut terhadap gesekan dan keausan.
  • Tingkat kebutuhan volume:
    Jumlah komponen yang perlu dicor dapat mempengaruhi pilihan bahan dan teknik pengecoran.
  • Kemampuan redaman:
    Bagaimana bahan tersebut meredam getaran dan suara.
  • Efektivitas biaya:
    Mengkalkulasi biaya total, termasuk biaya bahan, tenaga kerja, dan energi.
  • Kecepatan pendinginan:
    Kecepatan di mana logam membeku di dalam cetakan dapat mempengaruhi sifat akhir dari komponen yang dicor.
  • Bobot:
    Berat dari bahan pengecoran dapat mempengaruhi desain dan aplikasi akhir dari komponen tersebut.

Memahami setiap karakteristik bahan dan aspek-aspek di atas adalah kunci untuk menghasilkan komponen yang optimal melalui proses pengecoran.

Jenis-Jenis Pengecoran Logam

Berdasarkan jenis-jenis cetakan yang digunakan dalam proses pengecoran, terdapat beberapa jenis pengecoran bahan logam yang bisa digunakan, yaitu:

1. Pengecoran dengan Cetakan Sementara

Pengecoran menggunakan cetakan sementara memungkinkan cetakan tidak dapat digunakan lagi, karena setelah hasil coran dikeluarkan, cetakan akan rusak.

Bahan yang digunakan untuk membuat cetakan sementara antara lain adalah pasir, plester, atau keramik. Meskipun sifatnya sementara, cetakan ini masih mampu mencetak bentuk geometri yang rumit.

Baca Juga :  10 Merek Sepatu Kulit Pria Terkenal : Rekomendasi Terbaik

2. Pengecoran dengan Cetakan Permanen

Berbeda dengan cetakan sementara, pengecoran logam dengan cetakan permanen memungkinkan cetakan dapat digunakan berulang kali. Namun, kekurangan dari penggunaan cetakan permanen adalah bahwa cetakan biasanya hanya dapat mencetak bentuk yang relatif sederhana karena cetakan harus dibuka untuk digunakan kembali.

3. Pengecoran dengan Cetakan Komposit

Cetakan komposit merupakan jenis cetakan yang dapat digunakan berulang kali atau dibuang setelah proses pengecoran selesai.

Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk membuat cetakan komposit meliputi kayu, pasir, logam, dan grafit.

Proses Pengecoran Logam

Dalam pelaksanaan pengecoran untuk logam sendiri, terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan.

1. Pembuatan pola

Pembuatan pola merupakan langkah pertama dalam proses pembuatan cetakan. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menciptakan cetakan yang akan digunakan dalam proses pengecoran. Pola ini dapat dibuat menggunakan kayu atau plastik logam, tergantung pada kebutuhan dan jenis pengecoran yang akan dilakukan.

2. Pembuatan cetakan

Langkah selanjutnya adalah mengambil pola yang telah dibuat sebelumnya dan menggunakannya sebagai dasar untuk membuat cetakan. Proses ini bervariasi tergantung pada jenis pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai contoh, jika pengecoran dilakukan menggunakan cetakan pasir, maka cetakan akan dibuat dengan menggunakan pasir sebagai bahan cetakannya.

3. Peleburan dan penuangan logam

Setelah cetakan terbentuk, langkah berikutnya adalah melebur logam yang akan dicor. Logam tersebut dipanaskan hingga mencapai titik lebur, kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan. Ketika logam mengeras dan menerima bentuk cetakan, cetakan akan dibuka untuk mengeluarkan benda logam yang telah terbentuk di dalamnya.

4. Post-processing

Langkah terakhir dalam proses pengecoran adalah post-processing. Setelah benda logam dikeluarkan dari cetakan, biasanya benda tersebut akan dibersihkan dan dirapikan. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa cetakan dan membuat permukaan benda logam menjadi lebih halus dan rapi.

Dengan demikian, proses pembuatan cetakan dan pengecoran logam melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur untuk menciptakan benda logam dengan bentuk yang diinginkan. Setiap langkah dalam proses ini penting untuk memastikan kualitas dan akurasi produk akhir.

Kelebihan dan Kekurangan Pengecoran Logam

Tentunya, teknologi dalam bidang manufaktur, seperti pengecoran logam, memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan. Mari kita jelaskan lebih mendalam berdasarkan poin-poin yang Anda sebutkan:

1. Kelebihan Pengecoran Logam

  • Komponen Besar dalam Satu Coran:
    Proses pengecoran memungkinkan produksi komponen besar tanpa harus menggabungkan beberapa bagian. Hal ini tentu mempercepat proses produksi dan mengurangi potensi kegagalan komponen.
  • Pemilihan Bahan:
    Terdapat beberapa bahan yang mungkin sulit atau mahal untuk diproses dengan teknik lain. Pengecoran menyediakan alternatif yang efisien dan efektif untuk menciptakan komponen dari bahan-bahan tersebut.
  • Biaya Efektif untuk Jumlah Tertentu:
    Jika kita berbicara tentang produksi dalam jumlah sedang hingga besar, pengecoran seringkali lebih ekonomis dibandingkan dengan metode manufaktur lain.
  • Bentuk yang Rumit:
    Kemampuan bahan cair untuk mengalir ke bagian kecil berarti bahwa desain dengan detail atau bentuk rumit dapat direalisasikan melalui proses pengecoran.
  • Varietas Bahan:
    Pengecoran bukan hanya terbatas pada logam besi; banyak logam lain, termasuk non-besi, dapat dicetak melalui proses ini.

2. Kekurangan Pengecoran Logam

  • Permukaan Kasar:
    Komponen yang dihasilkan melalui pengecoran seringkali memiliki permukaan yang tidak sepenuhnya halus, memerlukan proses finishing tambahan.
  • Batasan Cetakan:
    Meskipun pengecoran memungkinkan pembuatan komponen dengan bentuk yang rumit, cetakan cangkang mungkin memiliki batasan dalam hal ukuran dan desain.
  • Biaya dan Waktu Pola:
    Membuat pola untuk pengecoran bisa menjadi proses yang memakan waktu dan memerlukan investasi yang signifikan.
  • Harga Die Casting:
    Untuk produksi dalam jumlah yang lebih kecil, biaya dari die casting bisa menjadi penghalang karena biaya pembuatan die yang tinggi.
  • Batasan Ukuran dan Bahan:
    Pilihan bahan dan ukuran komponen mungkin terbatas berdasarkan metode pengecoran yang dipilih.
  • Batasan Akurasi:
    Pengecoran pasir mungkin memiliki keterbatasan dalam hal akurasi dimensi dan kualitas permukaan akhir komponen.

Dengan demikian, saat mempertimbangkan pengecoran logam sebagai opsi manufaktur, penting untuk menimbang baik kelebihan maupun kekurangannya agar dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek.

Perbedaan Antara Pengelasan dan Pengecoran Logam

Perbedaan antara proses pengecoran dan pengelasan adalah sebagai berikut.

Overview  
Nama Unsur:Besi
Simbol:Fe
Nomor Atom:26
Kelompok:Logam Transisi
Golongan:8b
Properti Atom 
Berat Atom:55.847000000000001
Densitas:7.86 g/cm3
Struktur Kristal:Cubic: Body centered
Kofigurasi Elektron:2,8,14,2
Elektron Valensi:2,3,4,6
Orbital:[Ar] 3d6 4s2
Jari-jari Atom:1.72 Angstrum
Jari-jari Ion:.55 (+3) Angstrum
Volume Atom:07.1 cm3/mol
Elektronegativitas:1.83
Energi Ionisasi I:7.9024 V
Energi Ionisasi II:16.18 V
Energi Ionisasi III:30.651 V
Bilangan Oksidasi:2,(3)
Termodinamika  
Titik Didih:2861°C
Titik Lebur:1535°C
Kalor Jenis:0.44 J/gK
Kalor Uap:349.60 kJ/mol
Kalor Lebur:13.80 kJ/mol
Konduktivitas Panas:0.802 W/cmK
Sejarah  
Penemu:Sudah dikenal sejak zaman mesir kuno
Tahun:Perkiraan 4300 sebelum masehi
Sumber
Diperoleh dari bijih besi. Logam murni diproduksi dalam ledakan tungku dengan lapisan kapur, coke dan bijih besi dan memaksa gas panas ke bagian bawah.
Kegunaan
Digunakan dalam baja dan paduan lainnya. Penting bagi manusia. Ini adalah konstituen utama hemoglobin yang membawa oksigen dalam pembuluh darah. Oksida digunakan dalam magnetik kaset dan disk.
Baca Juga :  Cara Membuat Feng Shui yang Baik : Dirumah

Penutup

Dalam perjalanan kita memahami dunia manufaktur, pengecoran logam muncul sebagai salah satu teknik tertua dan paling fundamental dalam pembentukan benda kerja. Pengertian pengecoran logam sendiri mengacu pada proses di mana logam cair dituangkan ke dalam cetakan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan setelah mengeras.

Teknik ini telah ada sejak zaman kuno dan terus berevolusi hingga hari ini dengan bantuan teknologi modern. Sebagai pilar dalam industri pembuatan, pemahaman mendalam tentang pengecoran logam adalah esensial bagi siapa saja yang berkecimpung di dunia manufaktur.

Semoga dengan pengetahuan yang telah empatpilar.com bagikan dalam artikel ini, kita dapat lebih menghargai setiap detail dan kerumitan yang terkandung di balik setiap produk logam yang kita gunakan sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *