Pengertian Resistor Variabel

Pengertian Resistor Variabel : Fungsi dan Cara Kerjanya

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Resistor Variabel : Fungsi dan Cara Kerjanya. Pelajari pengertian resistor variabel dalam dunia elektronika, jenis-jenisnya, cara kerjanya, dan aplikasi praktis yang berguna.

Resistor variabel atau yang lebih akrab disebut potensiometer, merupakan salah satu komponen elektronika yang sering dijumpai.

Nah, pernahkah Anda bertanya-tanya apa itu pengertian resistor variabel? Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang komponen yang satu ini!

Pengertian resistor variabel secara sederhana adalah komponen elektronik yang dapat mengubah nilai resistansi atau hambatan listriknya secara variabel.

Dengan kata lain, nilai resistansi dari resistor variabel ini bisa diatur sesuai kebutuhan dalam rangkaian listrik.

Pengertian Resistor Variabel

Resistor Variabel adalah sebuah komponen elektronik yang memiliki karakteristik seperti resistor, namun nilainya dapat berubah (variable resistor) dan dapat diubah selama pemakaian.

Perubahan nilai resistor ini disebabkan oleh suatu perubahan dari luar, seperti diputar atau digeser. Perubahan nilai resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang bersifat tidak tetap dan bergantung pada kondisi penerapan rangkaian.

Komponen ini juga dikenal sebagai resistor tidak tetap karena memiliki nilai hambatan yang dapat berubah-ubah (variable resistor).

Nilai resistor variabel dapat diubah dengan memutar atau menggeser tuas dari komponen tersebut. Ada yang dapat diputar dengan tangan langsung, dan ada juga yang memerlukan obeng trim.

Beberapa jenis resistor variabel yang umum digunakan adalah trimmer potensiometer (trimpot), slide potensiometer (slidepot), dan rotary potensiometer (potensio). Setiap jenis komponen ini memiliki kegunaan dan penerapan yang berbeda-beda.

Berikut adalah beberapa penggunaan umum dari resistor variabel pada aplikasi sehari-hari:

  • Kontrol volume
  • Kontrol suara (Bass, Middle, dan Treble)
  • Pengaturan tegangan dan arus
  • Pengaturan ukuran layar pada televisi analog
  • Mengatur referensi tegangan atau sinyal
  • Kontrol parameter alat seperti cahaya, kecepatan, frekuensi, dan lain-lain.

Simbol Resistor Variabel (Variable Resistor)

Setelah mengetahui Pengertian Resistor Variabel selanjutnya, simbol untuk resistor variabel umumnya menyerupai simbol resistor dengan tanda panah di tengahnya.
Karena kebanyakan resistor variabel memiliki tiga kaki, maka panah di tengah mewakili kaki ketiga yang nilai resistansinya berubah-ubah tergantung pada posisinya terhadap kaki pinggir.

Dalam hal ini, perubahan nilai resistansi dipengaruhi oleh posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir. Berikut adalah simbol umum yang digunakan untuk resistor variabel:

Simbol Resistor Variabel (Variable Resistor)

Fungsi Utama dari Variabel Resistor

Peran resistor tidak dapat digantikan oleh komponen lainnya. Karena itu, posisi resistor sangatlah krusial dalam perangkat elektronik.

Resistor tidak hanya menghambat arus listrik, tetapi memiliki fungsi lain yang tidak bisa diabaikan.

Berikut adalah beberapa fungsi penting dari resistor yang perlu dipahami:

1. Memiliki Kemampuan untuk Membagi Tegangan Listrik sesuai Kebutuhan

Resistor dapat digunakan untuk membagi tegangan listrik pada komponen lain yang membutuhkan tegangan yang lebih rendah.

Dengan demikian, setiap komponen akan mendapatkan aliran listrik yang sesuai dengan kebutuhannya.

2. Mampu Mengatur Aliran Listrik yang Masuk

Selain berfungsi untuk menghambat arus listrik, resistor variabel juga dapat digunakan untuk mengatur aliran listrik yang masuk ke suatu komponen.

Hal ini penting untuk memastikan setiap komponen mendapatkan aliran listrik dengan jumlah yang sesuai agar dapat berfungsi dengan baik.

Jika aliran listrik terlalu rendah, komponen tidak akan berfungsi. Namun, jika aliran listrik terlalu tinggi, dapat merusak komponen.

3. Melakukan Pembatasan Arus Listrik

Resistor juga berfungsi untuk membatasi arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen. Pada resistor variabel, pengguna dapat mengatur nilai tahanannya sehingga arus listrik yang tidak dibutuhkan dapat dihambat dan tidak merusak perangkat elektronik.

Baca Juga :  Kenali, Perbedaan Resistor dan Resistansi Secara Lengkap

Cara Kerja Variabel Resistor

Setelah mengetahui Pengertian Resistor Variabel, sebagai komponen resistor, resistor tidak tetap memiliki fungsi dan mekanisme yang mirip dengan resistor jenis lainnya.

Fungsi utamanya adalah untuk menghambat arus listrik yang melewati komponen tersebut. Arus listrik mengalir dari kedua kutub dan melewati resistor yang akan menghambat aliran listrik sesuai dengan nilai hambatan resistor tersebut.

Listrik yang dihambat tidak hanya tertahan di dalam resistor, tetapi dialirkan kembali ke kutub awalnya untuk digunakan pada perangkat elektronik lain, terutama perangkat yang memiliki tegangan rendah. Cara kerja resistor ini hanya berbeda pada mekanisme yang digunakan.

Sebelum digunakan, resistor harus memiliki nilai hambatan yang ditentukan terlebih dahulu agar aliran listrik yang dihambat dapat disesuaikan dengan nilai tersebut.

Jenis Resistor Variabel

Berbagai jenis resistor variabel meliputi:

  • Potensiometer
  • Rheostat
  • Thermistor
  • Photoresistor

1. Potensiometer

Potensiometer terdiri dari tiga terminal, yaitu dua terminal tetap dan satu terminal yang dapat diubah. Dua terminal tetap terhubung ke kedua ujung elemen resistif yang disebut sebagai jalur atau track, sementara terminal ketiga terhubung ke slider atau wiper yang dapat digeser.

Penggeser yang bergerak di sepanjang jalur resistif akan mengubah resistansi potensiometer. Resistansi potensiometer akan berubah ketika wiper digeser melewati jalur resistif.

Ketika resistansi potensiometer ditingkatkan, arus listrik yang mengalir melalui potensiometer akan menurun. Sebaliknya, ketika resistansi potensiometer diturunkan, arus listrik yang mengalir melalui potensiometer akan meningkat.

2. Rheostat

Kata “rheostat” berasal dari bahasa Yunani “rheos” dan “-statis”, yang berarti alat pengontrol arus. Konstruksi rheostat hampir sama dengan potensiometer, yaitu terdiri dari tiga terminal.

Namun, pada rheostat, hanya dua terminal yang digunakan untuk melakukan operasi.

Resistansi rheostat bergantung pada panjang elemen resistif atau jalur yang dilalui arus listrik. Jika kita menggunakan terminal A dan B pada rheostat (seperti yang terlihat pada gambar di bawah), resistansi minimum dicapai ketika kita memindahkan wiper ke dekat terminal A, karena panjang jalur resistif berkurang.

Akibatnya, hanya sedikit arus listrik yang terhambat dan sebagian besar arus listrik yang diizinkan.

Dengan cara yang sama, resistansi maksimum dicapai ketika kita memindahkan wiper ke dekat terminal C, karena panjang jalur resistif meningkat.

Akibatnya, sebagian besar arus listrik terhambat dan hanya sedikit arus listrik yang diizinkan.

3. Thermistor

Kata “thermistor” berasal dari gabungan kata “thermal” dan “resistor”. Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya berubah ketika terjadi perubahan suhu di sekitarnya.

Thermistor terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Thermistor Negative Temperature Co-efficient (NTC)
  • Thermistor Positive Temperature Co-efficient (PTC)

Resistansi termistor NTC akan menurun ketika suhu di sekitarnya meningkat, sementara resistansi termistor PTC akan meningkat ketika suhu di sekitarnya meningkat.

4. Photoresistor

Kata “photoresistor” berasal dari penggabungan kata “photon” dan “resistor”. Ketika terkena energi cahaya, resistansi pada photoresistor akan berubah.

Resistansi photoresistor akan menurun ketika intensitas cahaya yang diterimanya meningkat. Photoresistor terdiri dari dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu Photoresistor Intrinsik dan Photoresistor Ekstrinsik.

Penutup

Demikianlah ulasan dari empatpilar.com mengenai Pengertian Resistor Variabel: Fungsi dan Cara Kerjanya yang telah kita bahas secara lengkap.

Dari pembahasan tersebut, kita dapat memahami bahwa resistor variabel memiliki peranan penting dalam dunia elektronik untuk mengatur nilai resistansi sesuai dengan kebutuhan rangkaian.

Dengan menguasai cara kerja dan fungsi dari resistor variabel, kita dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengaturan volume, penguat sinyal, hingga sistem kontrol.

Semoga penjelasan mengenai Pengertian Resistor Variabel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita mengenai komponen elektronik, khususnya resistor variabel.

Baca Juga :  Apa itu Ballast Resistor : Pengertian dan Cara Kerjanya Secara Lengkap

Teruslah eksplorasi dunia elektronik, dan jangan ragu untuk mencoba serta mempraktikkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam rangkaian elektronik. Selamat mencoba! Kata Pencarian Terpopulervariabel resistor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *