Perbedaan Grounding dan Earthing

Ketahui Perbedaan Grounding dan Earthing : Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Ketahui Perbedaan Grounding dan Earthing : Lengkap. Dalam dunia listrik, istilah “grounding” dan “earthing” sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang penting. Pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara keduanya sangat penting dalam merancang dan mengoperasikan sistem listrik yang aman dan efisien.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Perbedaan Grounding dan Earthing serta makna masing-masing konsep, implikasi praktisnya, dan mengapa kedua hal ini menjadi kunci dalam memastikan keandalan sistem listrik. Mari kita mulai dengan memahami esensi dari kedua konsep ini.

A. Apa itu Grounding?

Grounding adalah suatu sistem proteksi yang menghubungkan bagian-bagian yang menghantarkan arus dalam sebuah perangkat atau instalasi listrik ke tanah. Fungsinya adalah untuk menyediakan jalur yang mudah bagi arus gangguan atau kelebihan tegangan untuk dialirkan ke tanah, sehingga mencegah kerusakan pada peralatan dan memastikan keamanan sistem secara keseluruhan.

Ketika terjadi gangguan seperti hubung singkat (short circuit), terjadi lonjakan arus yang dapat merusak peralatan listrik. Dalam kondisi ini, sistem grounding berperan dengan mengalirkan arus gangguan ke tanah, sehingga mengurangi risiko kerusakan pada peralatan tersebut. Proses ini melibatkan penggunaan kabel grounding yang terhubung ke komponen yang terkena gangguan dan kemudian dihubungkan ke sistem tanah yang baik.

Selain itu, grounding juga berfungsi untuk menghilangkan lonjakan tegangan yang bisa terjadi pada sistem listrik. Ketika ada kelebihan tegangan (over voltage), sistem grounding menyediakan jalur yang aman untuk mengalirkan kelebihan tegangan ini ke tanah, sehingga menjaga tegangan dalam batas yang aman bagi peralatan listrik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa grounding memberikan proteksi yang penting bagi peralatan listrik dengan menyediakan jalur yang efektif untuk mengalirkan arus gangguan dan kelebihan tegangan ke tanah, sehingga menjaga keamanan dan keandalan sistem secara keseluruhan.

B. Apa itu Earthing?

Earthing, sering juga disebut sebagai sistem “tanah” dalam konteks listrik, adalah suatu sistem proteksi yang menghubungkan bagian-bagian yang tidak menghantarkan arus (seperti body peralatan) ke tanah. Fungsinya utamanya adalah untuk menyediakan jalur yang aman bagi arus gangguan untuk dialirkan ke tanah, menjaga keselamatan manusia dan hewan serta melindungi peralatan dari kerusakan akibat lonjakan tegangan seperti petir.

Ketika terjadi gangguan dalam sistem listrik, misalnya tegangan terjadi pada body peralatan seperti panel listrik, sistem earthing bertugas untuk mengalirkan arus tersebut ke tanah. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kejadian yang membahayakan manusia atau hewan yang mungkin menyentuh body peralatan tersebut, menghindari insiden kesetrum yang berpotensi fatal.

Selain itu, sistem earthing juga berperan penting dalam melindungi peralatan dari dampak lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir. Biasanya, sistem earthing dihubungkan dengan lightning arrester (penangkap petir) untuk menyalurkan lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir langsung ke tanah, sehingga melindungi peralatan dari kerusakan yang disebabkan oleh surge petir yang sangat kuat.

Dengan demikian, earthing tidak hanya memberikan perlindungan terhadap manusia dan hewan dari bahaya kesetrum, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap peralatan listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh lonjakan tegangan akibat petir. Sebagai bagian integral dari sistem proteksi listrik, earthing memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan keandalan sistem secara keseluruhan.

Perbedaan Grounding dan Earthing

Meskipun memiliki fungsi yang sama sebagai proteksi (pengaman) ketika terjadi gangguan, rupanya grounding dan earthing memiliki perbedaan. Berikut ini merupakan perbedaan antara Grounding dan Earthing.

Berikut adalah beberapa Perbedaan Grounding dan Earthing yang bisa kalian ketahui secara lengkap :

Baca Juga :  Pengertian PWM (Pulse Width Modulation) : Fungsi dan Cara Kerja

Aspek PerbedaanGroundingEarthing
Berdasarkan Hubungan ke tanahBagian yang menghantarkan arus pada sistem kelistrikan (Titik Netral) yang dihubungkan ke tanahBagian yang tidak menghantarkan arus pada sistem kelistrikan (Body peralatan) yang dihubungkan ke tanah
Berdasarkan titik sambung ke tanahMenghubungkan titik netral saluran listrik dengan tanahMenghubungkan body peralatan (biasanya ada terminal khusus) dengan tanah
Berdasarkan Zero Potential (Tegangan titik 0)Tidak adaAda
Berdasarkan apa yang diproteksinyaUntuk memproteksi peralatan listrik ketika terjadi gangguan sehingga tidak terjadi kerusakan pada peralatan listrik tersebut.Untuk melindungi manusia dan hewan dari sengatan listrik ketika terjadi gangguan. Namun ada juga kondisi untuk melindungi peralatan listrik seperti ketika terjadi surge petir
Berdasarkan fungsinyaSebagai jalur balik arus listrik dari peralatan atau sebagai jalur arus gangguan ke bumiSebagai fasilitas untuk pembungan energi listrik ke bumi.
Berdasarkan tipenyaAda tiga tipe yaitu Solid, Resistance dan Reactance groundingAda lima tipe yaitu pipa, plat, rod, tap dan strip (pita)
Warna pada kabelHitamHijau-Kuning
Berdasarkan penggunaannyaUntuk menyeimbangkan beban listrik yang tak seimbangMencegah manusia atau hewan dari sengatan listrik
Contoh pemasangan dan penggunaannyaTitik Netral pada generator atau transformator terhubung ke tanah.Bodi dari transformator, generator, motor atau panel listrik yang dihubungkan ke tanah

Pada intinya perbedaan antara grounding dan earthing terletak pada titik atau bagian yang terhubung ke tanah. Selain itu juga terletak pada apa yang diproteksinya, yaitu grounding memproteksi peralatan sedangkan earthing memproteksi manusia / hewan.

Beberapa Fakta Lagi

Ada beberapa fakta lagi mengenai Perbedaan Grounding dan Earthing, simak di bawah ini :

  1. Perbedaan Konsep:
    Pembumian (earthing) bertujuan untuk menghubungkan bagian-bagian yang tidak mengalirkan arus langsung ke bumi, sementara grounding menghubungkan bagian yang mengalirkan arus langsung dengan tanah.
  2. Tanggung Jawab:
    Pembumian bertanggung jawab untuk penyeimbangan beban dan pembumian bertanggung jawab untuk perlindungan dari sengatan listrik.
  3. Lokasi Elektroda:
    Elektroda pembumian tidak boleh ditempatkan terlalu dekat dengan bangunan yang sistem pemasangannya dibumikan lebih dari 1,5 meter.
  4. Resistansi Kabel Ground:
    Resistansi kabel ground harus dipertahankan kurang dari 1 ohm untuk memastikan konduktivitas yang baik.
  5. Konsistensi Material:
    Bahan kawat yang digunakan untuk elektroda dan rangkaian harus konsisten untuk memastikan konduktivitas yang optimal.
  6. Posisi Elektroda:
    Elektroda harus ditempatkan secara vertikal agar dapat menjangkau lapisan bumi dengan baik.
  7. Ukuran Konduktor:
    Ukuran konduktor harus memenuhi standar, biasanya lebih dari 2,6 mm persegi, dan hanya setengah dari kawat yang boleh digunakan untuk kabel listrik untuk memastikan daya tahan dan konduktivitas yang optimal.

Kesimpulan

Dalam dunia elektrikal, Perbedaan Grounding dan Earthing merupakan hal yang seringkali membingungkan. Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, keduanya memiliki makna dan aplikasi yang sedikit berbeda. Grounding lebih sering merujuk pada prinsip dasar menyambungkan perangkat listrik atau elektronik ke jalur tanah untuk keamanan dan stabilitas sirkuit, sementara Earthing lebih khusus mengacu pada proses menyambungkan peralatan listrik ke bumi untuk mengalirkan arus berlebih dan mencegah bahaya kejutan listrik.

Dalam praktiknya, pemahaman perbedaan ini penting untuk memastikan instalasi listrik yang aman dan efisien. Dengan Grounding yang tepat, sirkuit listrik dapat dijaga dari lonjakan tegangan dan bahaya kebakaran. Sementara itu, Earthing yang baik membantu melindungi peralatan elektrik dan pengguna dari risiko kejutan listrik.

Dengan demikian, meskipun Grounding dan Earthing seringkali digunakan secara bergantian, memahami perbedaan mendasar antara keduanya penting dalam memastikan sistem listrik yang aman dan handal.

Baca Juga :  Pengertian Arde Grounding Listrik : Fungsi dan Jenisnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *