Perbedaan Resistor dan Kapasitor

Perbedaan Resistor dan Kapasitor : Simak Ulasan Secara Lengkapnya

Posted on

Empat Pilar – Perbedaan Resistor dan Kapasitor : Simak Ulasan Secara Lengkapnya. Jika Kalian sering berurusan dengan dunia elektronik, pasti sudah tidak asing lagi dengan komponen-komponen seperti kapasitor dan resistor.

Meski keduanya sama-sama berfungsi sebagai elemen dasar dalam rangkaian elektronik, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang Perbedaan Resistor dan Kapasitor secara detail, beserta fungsinya dalam rangkaian elektronik.

Dengan memahami perbedaan keduanya, diharapkan Kalian akan lebih mudah dalam merancang dan memperbaiki rangkaian elektronik.

Pengertian Resistor

Resistor adalah salah satu komponen dasar dari rangkaian listrik dan elektronik yang berfungsi untuk menghambat atau memblokir aliran arus listrik yang mengalir melalui rangkaian. Hambatan dari resistor terjadi karena energi yang dihamburkan oleh resistor ketika arus mengalir melalui sirkuit.

Satuan resistansi yang digunakan untuk mengukur resistor adalah ohm dan simbolnya ditulis dengan Ω. Simbol ini sering digunakan dalam rangkaian elektronik untuk menunjukkan posisi dari resistor.

Resistor memiliki banyak fungsi dalam rangkaian elektronik, antara lain untuk membatasi tingkat pengisian kapasitor, menyesuaikan respon frekuensi dari sirkuit RF, dan sebagai pembagi tegangan untuk rangkaian.

Ketika sebuah resistor dihubungkan dalam suatu rangkaian, ia menyerap energi listrik yang dihabiskannya dan mengubahnya menjadi energi panas. Dengan cara ini, resistor mengontrol aliran muatan dalam sirkuit.

Setiap resistor memiliki dua karakteristik khusus, yaitu resistansi yang diukur dalam satuan ohm dan kapasitas disipasi daya yang diukur dalam satuan watt.

Untuk menghitung nilai resistor, dapat menggunakan rumus hukum Ohm dimana hambatan diwakili oleh R, arus yang mengalir melalui resistor diwakili oleh I, dan penurunan tegangan pada resistor diwakili oleh V.
Atas dasar kondisi operasi yang dimiliki oleh resistor. Resistor diklasifikasikan ke dalam dua kategori:

  • Resistor tetap: Pada resistor tetap (fixed resistor) nilai resistansi yang ditawarkan oleh resistor ke rangkaian nilainya tetap dan tidak dapat diubah.
  • Resistor variabel: Resistor variabel (Variable resistor) adalah resistor yang menawarkan nilai resistansi yang dapat disesuaikan saat sedang terhubung di sirkuit apa pun.

a. Fungsi Resistor

Sebelum mengetahui Perbedaan Resistor dan Kapasitor.  Resistor digunakan karena berbagai alasan dalam rangkaian elektronik. Berikut adalah fungsi resistor dalam rangkaian elektronika:

1. Fungsi Resistor sebagai pembatas arus

Resistor memiliki fungsi utama di dalam rangkaian listrik, yaitu untuk membatasi jumlah arus yang mengalir melalui rangkaian dengan cara menambahkan resistansi ke dalam rangkaian.

Menurut hukum Ohm, jika tegangan dalam rangkaian tetap sama, arus akan berkurang ketika resistansi ditingkatkan.

Banyak komponen elektronika membutuhkan arus yang diatur oleh resistor, contohnya LED (light-emitting diode) yang merupakan jenis dioda khusus yang memancarkan cahaya ketika arus mengalir melaluinya.

Karena LED memiliki toleransi arus yang rendah, terlalu banyak arus akan menyebabkan LED terbakar.

Oleh karena itu, penting untuk menempatkan resistor secara seri dengan LED untuk membatasi arus listrik pada LED.

Kita dapat menggunakan hukum Ohm untuk menggunakan resistor sebagai pembagi tegangan.

Jika kita mengetahui tegangan suplai dan arus yang dibutuhkan, kita dapat menggunakan hukum Ohm untuk menentukan resistor yang tepat untuk digunakan dalam rangkaian, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

2. Fungsi Resistor sebagai pembagi tegangan

Resistor selain berfungsi untuk membatasi arus, juga dapat digunakan untuk mengurangi tegangan ke level yang sesuai untuk bagian tertentu dari rangkaian.

Misalnya, jika rangkaian ditenagai oleh baterai 3 V tetapi bagian dari rangkaian membutuhkan tegangan 1,5 V, kita dapat menggunakan dua resistor dengan nilai yang sama untuk membagi tegangan menjadi dua, sehingga menghasilkan 1,5 V yang dibutuhkan.

Baca Juga :  Contoh Cara Menghitung Nilai Resistor Secara Lengkap

3. Fungsi Resistor sebagai penurun tegangan

Dengan menggunakan hukum Ohm, resistor juga dapat berfungsi sebagai penurun tegangan.

Misalnya, jika kita memiliki power supply utama yang menyediakan tegangan yang jauh lebih tinggi daripada yang dibutuhkan oleh bagian tertentu dari suatu rangkaian.

Misalnya, rangkaian memerlukan supply baterai 9 volt tetapi IC pada rangkaian hanya membutuhkan 3V.

Dalam kasus tersebut, kita dapat menggunakan resistor penurun tegangan untuk membagi tegangan atau menurunkan tegangan pada rangkaian.

4. Fungsi Resistor sebagi fuse

Terdapat jenis resistor khusus yang digunakan sebagai fuse atau pemutus arus listrik.
Resistor ini akan rusak atau hancur saat arus melebihi batas rating-nya, sehingga dapat memutus rangkaian sebagai tindakan pengaman.

Pengertian Kapasitor

Kapasitor juga merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dengan memanfaatkan tegangan eksternal yang diterapkan pada kapasitor. Simbol kapasitor ditunjukkan pada gambar sebagai gambaran simbolis.

Ketika muatan mengalir melalui kapasitor, muatan tersebut disimpan dalam medan listrik yang dihasilkan oleh kapasitor.

Kapasitor menyimpan elektron dan energi, dan mengeluarkan muatan ketika diperlukan.

Konstruksi dasar kapasitor dapat dilihat pada gambar dimana saat potensial DC diberikan untuk melintasi kapasitor, muatan positif dan negatif terakumulasi terpisah di kedua sisi pelat konduktor.

Setelah kondisi stabil tercapai, arus tidak diizinkan mengalir melalui kapasitor, sehingga muatan disimpan di dalamnya.

Kapasitansi kapasitor ditentukan sebagai:

C = Q/V

Sama seperti resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam dua kategori, yaitu:

  • Kapasitor tetap: Kapasitor tetap (fixed capacitor) adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi tetap dan tidak dapat disesuaikan selama operasi rangkaian.
  • Kapasitor variabel: Seperti halnya resistor, kapasitor variabel (variable capacitor) adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi yang dapat disesuaikan saat terhubung di dalam sirkuit.

a. Fungsi Kapasitor

Perbedaan Resistor dan Kapasitor, kapasitor adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh dua penyekat yang disebut keping.

Fungsi utama kapasitor adalah untuk menyimpan energi listrik, namun terdapat banyak fungsi lainnya yang harus diketahui.

Berikut adalah beberapa fungsi kapasitor:

  • Berperan sebagai isolator, yaitu untuk memperlambat arus DC (arus searah).
  • Berfungsi sebagai penyaring atau filter dalam rangkaian catu daya (power supply).
  • Sebagai pembangkit frekuensi pada alat osilator.
  • Menyimpan tegangan dan kuat arus pada periode tertentu.
  • Dalam rangkaian antena, kapasitor berfungsi sebagai penyaring frekuensi.
  • Pada lampu neon, kapasitor berfungsi sebagai penghemat daya listrik.
  • Dapat digunakan sebagai penghilang loncatan api (bouncing) ketika memasang saklar.
  • Berfungsi sebagai kopling, penggeser fasa, dan konduktor.

Perbedaan Resistor dan Kapasitor

Berikut ulasan lengkap mengenai Perbedaan Resistor dan Kapasitor:

1. Resistor adalah komponen yang digunakan untuk menghambat aliran arus dalam rangkaian sehingga dapat mempertahankan tegangan yang tepat atau arus yang mengalir melaluinya.

Sebaliknya, kapasitor adalah komponen yang dapat menyimpan muatan atau energi di dalam medan listrik yang dihasilkan oleh potensi yang diterapkan secara eksternal.

2. Resistansi adalah ukuran jumlah energi yang dihilangkan oleh resistor, sedangkan kapasitansi adalah ukuran jumlah muatan yang disimpan oleh kapasitor.

3. Resistansi pada resistor dihitung menggunakan rumus R = V / I, sedangkan kapasitansi pada kapasitor dihitung menggunakan rumus C = Q / V.

4. Satuan resistansi pada resistor adalah ohm, sedangkan satuan kapasitansi pada kapasitor adalah farad.

5. Resistor banyak digunakan dalam rangkaian presisi, frekuensi radio, sirkuit logika, dan lain sebagainya. Sementara itu, kapasitor digunakan dalam pembuatan gelombang, penyaringan, pemblokiran, dan aplikasi bypass.

Penutup

Kesimpulannya, resistor dan kapasitor adalah dua jenis komponen elektronik yang berbeda dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda pula.

Resistor digunakan untuk mengatur aliran arus listrik dan menurunkan tegangan, sementara kapasitor digunakan untuk menyimpan dan melepaskan muatan listrik.

Kedua komponen ini sangat penting dalam dunia elektronik dan saling melengkapi satu sama lain dalam berbagai aplikasi.

Baca Juga :  Kenali, Perbedaan Resistor dan Resistansi Secara Lengkap

Oleh karena itu, memahami perbedaan antara resistor dan kapasitor dapat membantu dalam memilih dan menggunakannya dengan benar dalam sirkuit elektronik.

Demikian ulasan yang bisa empatpilar.com berikan kepada kalian mengenai Perbedaan Resistor dan Kapasitor. Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *