Empat Pilar – Skema Inverter DC To AC : UPDATE Terbaru dan Pengertiannya. Skema inverter DC to AC adalah sebuah alat yang dapat mengubah arus listrik DC (direct current) menjadi arus listrik AC (alternating current). Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan banyak perangkat yang menggunakan arus listrik AC, seperti lampu, mesin cuci, dan televisi.
Dengan skema inverter DC to AC, Kalian dapat menghasilkan arus listrik AC dari baterai atau sumber daya DC lainnya, sehingga Kalian dapat menggunakan perangkat AC bahkan ketika tidak ada sumber daya AC yang tersedia.
Pengertian dan Fungsi Inverter DC to AC
Skema Inverter DC To AC , untuk memulai, hal pertama yang perlu dipahami dari inverter adalah definisi inverter itu sendiri.
Inverter adalah sebuah rangkaian elektronik daya yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Oleh karena itu, rangkaian daya ini dinamakan inverter karena sesuai dengan fungsinya.
Dilihat dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa inverter merupakan kebalikan dari konverter atau yang lebih dikenal sebagai adaptor.
Saat ini, terdapat beberapa jenis inverter berdasarkan penggunaannya. Ada inverter push-pull yang hanya mampu menghasilkan tegangan AC.
Ada juga inverter yang dapat menghasilkan tegangan sinus murni tanpa melalui proses harmonisasi.
Sementara, fungsinya sudah jelas yaitu untuk mengubah arus listrik tegangan searah (DC) menjadi arus listrik tegangan bolak balik (AC) atau sebaliknya dengan efektivitas sama.
Fungsi lain dari inverter ini adalah untuk mengatur serta membuat stabil tegangan pada output listrik yang dihasilkannya.
Jenis – Jenis Inverter
Berikut beberapa jenis Inverter yang beredar dipasaran :
1. Portable Inverter / Car
Seperti namanya, Car / Portable Inverter, inverter jenis ini digunakan pada kendaraan. Jadi, jika sewaktu-waktu kita membutuhkan tegangan AC untuk keperluan seperti mengisi daya laptop, ponsel, dan lain sebagainya ketika berada di dalam mobil, hal tersebut bisa diatasi.
2. Solar Inverter
Solar Inverter dipakai untuk mengubah tegangan DC dari ACCU /baterai atau solar panel menjadi tegangan AC. Beberapa solar inverter dilengkapi baterai charger, jadi bisa sekalian mengisi baterai.
3. Interruptible Power Supply (UPS)
Interruptible Power Supply (IPS) merupakan gabungan dari rectifier, inverter, dan stabilizer. Rectifier berfungsi sebagai perangkat untuk mengubah tegangan AC menjadi DC yang berguna untuk mengisi baterai.
Sedangkan inverter berfungsi sebagai perangkat untuk mengubah tegangan DC menjadi AC yang berguna untuk melepaskan atau memutus tegangan dari baterai ke tegangan PLN.
Stabilizer berfungsi untuk menstabilkan tegangan di rectifier sehingga baterai dapat terisi dengan tegangan yang optimal.
4. Variable Speed Drive
Jika pada UPS gabungan tersebut dilengkapi dengan baterai, tidak pada variable speed drive. Di variable speed drive hanya merupakan gabungan antara rectifier serta inverter.
Skema Inverter DC to AC
Nah di bawah ini adalah contoh dari Skema Inverter DC To AC update terbarunya buat kalian :
Ada beberapa komponen yang perlu Anda siapkan sebelum mencoba untuk membuat Inverter sesuai dengan rangkaian diatas, berikut ini beberapa komponen penting yang dibutuhkan:
- Baterai 12V
- Transistor 2N2222
- Kapasitor 2.2uf (dua buah)
- Resistor 12k (dua buah)
- Resistor 680 ohm (dua buah)
- MOSFET IRF 630 (dua buah)
- Step up Transformator CT (center tapped)
Prinsip Kerja Inverter DC to AC
Secara umum, prinsip kerja inverter sangat sederhana dan sama. Inverter DC to AC berfungsi untuk menguatkan arus DC melalui rangkaian yang terpasang di dalamnya. Tinggi atau rendahnya tegangan AC yang dihasilkan tergantung pada jumlah putaran kumparan sekunder dan primer.
Terdapat banyak cara untuk membuat inverter dari DC 12V ke AC 220V, salah satunya adalah menggunakan Transistor Output Inverter yang mampu digunakan untuk lampu 35W. Namun, Anda juga bisa memperkuat arus AC dengan menambahkan lebih banyak MOSFET pada skema inverter DC to AC.
Sesuai skema diatas, rangkaian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Osilator, Transformator dan Amplifier. Sedangkan sebuah osilator 50Hz berperan sebagai pasokan frekuensi AC 50Hz.
Hal ini dapat dirancang dengan menggunakan Multivibrator Astabil yang mampu menghasilkan gelombang kotak 50Hz. Sedangkan, rangkaian R1, R2, R3, R4, C1, C2, T2, dan T3 merupakan osilator.
Setiap transistor akan menghasilkan arus balik gelombang kotak (square wave). Nilai C1, R1 dan R2 berfungsi untuk menentukan frekuensi. Berikut ini rumus untuk frekuensi gelombang kotak yang dihasilkan oleh Multivibrator Astabil:
Singkatnya, arus balik dari Osilator diperkuat oleh power MOSFET T4 dan T1, kemudian arus yang diperkuat tersebut dialirkan ke step up Transformator CT.
Cara Membuat Rangkaian Inverter DC ke AC
Skema Inverter DC To AC, ada pertanyaan mengapa kita tidak membeli inverter saja? Memang tidak masalah jika Anda ingin membeli komponen tersebut. Namun, membuat inverter sendiri bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuan di bidang elektronika.
Anda bisa membuat rangkaian inverter sederhana dengan daya 100 watt atau 500 watt. Jika membutuhkan daya yang lebih besar, Anda juga dapat membuat rangkaian inverter dengan standar 2000 watt atau lebih. Meskipun daya listrik yang dibutuhkan berbeda, komponen yang digunakan dalam merangkai umumnya hampir sama.
Artinya, Anda tidak perlu bingung saat mulai membuat rangkaian inverter. Sebelum memulai cara membuat inverter DC ke AC 500 watt atau 100 watt, pastikan untuk memperhatikan skema rangkaian di bawah ini!
Diagram di atas merupakan contoh rangkaian inverter DC ke AC pada umumnya. Proses di atas termasuk juga ke dalam skema rangkaian inverter 10000 watt. Masing-masing komponen tersebut tentu saja memiliki fungsi tertentu.
Berikut ini pembahasan mengenai fungsi dari masing-masing komponen yang terdapat pada skema rangkaian.
1. Baterai
Biasanya, pembuat rangkaian inverter menggunakan baterai berkapasitas 12 VDC 7 AH. Dengan daya sebesar itu, nantinya akan menghasilkan keluaran sebesar 220 VAC.
Fungsi utama baterai adalah sebagai sumber daya listrik (DC). Kapasitas baterai mempengaruhi lama waktu penggunaan inverter.
2. Rangkaian Driver MOSFET
Selain sebagai saklar elektronik, rangkaian Driver MOSFET juga berperan dalam mengubah arus DC menjadi AC. Dengan begitu, listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Di dalam rangkaian Driver MOSFET juga terdapat komponen lain seperti osilator yang berfungsi untuk menghidupkan multivibrator yang menuju ke penguat jenis MOSFET.
3. Trafo Step Up
Gelombang listrik keluaran dari MOSFET akan masuk ke trafo step up. Komponen ini berfungsi untuk menaikkan tegangan dari gelombang listrik tersebut. Trafo yang digunakan sebaiknya berjenis CT (center tap).
4. Sumber Daya AC
Komponen ini berfungsi sebagai tempat keluaran hasil konversi arus listrik dari inverter. Sumber Daya AC biasanya dapat menghasilkan tegangan antara 220-230 VAC. Tegangan AC tersebut dapat langsung digunakan untuk menghidupkan alat elektronik.
Membuat rangkaian inverter DC ke AC dengan gelombang sinus di atas cukup mudah. Namun, berbeda jika Anda membuat rangkaian inverter DC ke AC tanpa trafo.
Namun apabila ingin memiliki rangkaian inverter DC ke AC 2000 watt atau lebih besar dari itu, sebaiknya membeli yang sudah jadi saja. Alasannya, tegangan yang sangat tinggi berpotensi membahayakan diri Anda.
Baca artikel terkait lainnya :
- Skema Regulator TV LCD Sharp Aquos : Pembahasan Terbaru !!
- √ Skema Power Supply TV LED Polytron : Upgrade Terbaru!!
- Skema SMPS Gacun : Lengkap dengan Cara Membuatnya
Penutup
Demikianlah pembahasan tentang skema inverter DC to AC yang terbaru dan pengertiannya. Dalam artikel ini, kita telah mempelajari bahwa inverter DC to AC merupakan sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC).
Terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua.